BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan oleh banyak orang, bahkan oleh semua mahluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manusia serta mahluk hidup yang lain. Saat ini masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang
terus meningkat dan kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun.
Kualitas air meliputi sifat air dan kandungan mahluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameter fisika
meliputi suhu, kekeruhan, padatan terlarut sedangkan parameter kimia meliputi pH, oksigen terlarut, BOD, kadar logam dan sebagainya. Pengolahan sumber daya air sangat penting, agar
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu jenis air permukaan adalah air rawa, dimana pengertian air rawa adalah lahan genangan air secara
ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat serta mempunyai ciri-ciri khusus secara fisika, kimiawi dan biologis, dan air rawa yang sering
dijumpai memiliki warna coklat kemerahan, seperti yang banyak terdapat di daerah Tapanuli Utara yang diduga mengandung kadar besi Fe yang tinggi yang tidak baik bagi kesehatan.
Banyak cara dan metode yang digunakan pada pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air bersih dalam rumah tangga, dimana dengan cara menambahkan adsorben yang
berfungsi untuk menurunkan beberapa kadar parameter air. Bebarapa adsorben yang biasa digunakan adalah zeolit, tongkol jagung, tanah diatome, pasir dan arang aktif. Hefni, E. 2003
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
2 Dari beberapa jenis adsorben diatas penulis tertarik untuk menggunakan adsorben dari
tongkol jagung dimana dilihat dari produksinya, jagung merupakan tanaman terpenting kedua setelah padi, dengan besarnya produksi jagung di Indonesia khususnya di daerah Tapanuli Utara
tepatnya Kecamatan Garoga yang sebagian besar penduduk bertani jagung, maka akan semakin besar pula limbah tongkol jagung yang dihasilkan oleh tanaman palawija ini. Masalah dari
limbah tongkol ini dapat diatasi dengan menjadikan tongkol jagung menjadi produk yang bernilai dan bermanfaat bagi masyarakat.
Telah banyak penelitian sebelumnya yang menggunakan beberapa adsorben untuk menurunkan kadar zat pencemar yaitu MS Saeni pada tahun 1989 dengan judul pengaruh kontak
langsung air dengan pasir, tanah liat, dan arang terhadap sifat- sifat fisik dan kimia air dan Sari Sulistyawati dengan judul modifikasi tongkol jagung sebagai adsorben logam berat Pb II.
Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana daya serap arang tongkol jagung dan serbuk tongkol jagung terhadap penurunan beberapa parameter air sebelum dan
sesudah ditambahkan dengan arang tongkol jagung dan serbuk tongkol jagung pada sampel air rawa yang terdapat di daerah Garoga dimana air rawa tersebut digunakan masyarakat sebagai air
kebutuhan sehari-hari, dimana sifat fisika yang diuji adalah kekeruhan, total padatan tersuspensi TSS, dan total padatan terlarut TDS sedangkan sifat kimia yang diuji adalah pH dan besi Fe.
1.2. Permasalahan