Air Tanah Groundwater Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan

6 intensitas cahaya dan perbedaan suhu pada kolam air yang terjadi secara vertikal. Sedangkan perairan mengalir lotik contohnya adalah sungai. Sungai dicirikan oleh arus yang searah dan relatif kencang, dengan kecepatan berkisar antara 0,1 – 1,0 mdetik serta sangat dipengaruhi oleh waktu, iklim, dan pola drainase. Pada perairan sungai, biasanya terjadi pencampuran massa air secara menyeluruh dan tidak terbentuk stratifikasi vertikal kolom air seperti pada perairan lentik. Kecepatan arus, erosi, dan sedimentasi merupakan fenomena yang biasa terjadi di sungai sehingga kehidupan flora dan fauna sangat dipengaruhi oleh ketiga variabel tersebut. Klasifikasi perairan lentik sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya dan perbedaan suhu air, sedangkan klasifikasi perairan lotik justru dipengaruhi oleh kecepatan arus atau pergerakan air, jenis sedimen dasar, erosi, dan sedimentasi.Hefni. E 2003

2.2. Air Tanah Groundwater

Air tanah groundwater merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah. Air tanah ditemukan pada aliran air di bawah permukaan tanah. Pergerakan air tanah sangat lambat, kecepatan arus berkisar antara 10 -10 -10 -3 mdet dan dipengaruhi oleh porositas, permeabilitas dari lapisan tanah, dan pengisian kembali air. Karakteristik utama yang membedakan air tanah dari air permukaan adalah pergerakan yang sangat lambat dan waktu tinggal yang sangat lama, dapat mencapai puluhan bahkan ratusan tahun. Karena pergerakan yang sangat lambat dan waktu yang tinggal lama tersebut, air tanah akan sulit untuk pulih kembali jika mengalami pencemaran. Daerah di bawah tanah yang terisi air disebut daerah saturasi. Pada daerah saturasi, setiap pori tanah dan batuan berisi oleh air, yang merupakan air tanah groundwater. Batas atas daerah saturasi yang banyak mengandung air dan daerah belum saturasijenuh yang masih mampu menyerap air. Jadi, daerah saturasi berada di bawah daerah unsaturated. Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan, baik melalui proses infiltrasi secara langsung ataupun secara tidak langsung dari air sungai, danau, rawa, dan genangan air lainnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 7 Air yang terdapat di rawa-rawa sering kali dikategorikan sebagai peralihan antara air permukaan dan air tanah. Pergerakan air tanah pada hakikatnya terdiri atas pergerakan horizontal air tanah, infiltrasi air hujan, sungai, danau dan rawa ke lapisan akifer, dan menghilangnya atau keluarnya air tanah melalui spring sumur, pancaran air tanah, serta aliran air tanah memasuki sungai dan tempat-tempat lain yang merupakan tempat keluarnya air tanah. Daerah yang merupakan tempat masuknya air tanah disebut recharge area, sedangkan daerah tempat keluarnya air tanah atau tempat penyadapanpengambilan air tanah disebut discharge area. Sungai, danau, rawa, waduk, dan genangan air lainya dapat berperan sebagai recharge maupun discharge area. Air tanah yang berasal dari lapisan deposit pasir memiliki kandungan karbondioksida tinggi dengan kandungan bahan terlarut total dissolved solidTDS rendah. Air tanah yang berasal dari lapisan deposit kapur juga memiliki kadar karbondioksida yang rendahkarena karbondioksida bereaksi dengan kapur, namun memiliki nilai TDS yang tinggi. Air tanah biasanya memiliki kandungan besi relatif tinggi. Jika air tanah mengalami kontak dengan udara dan mengalami oksigenasi, ion ferri pada ferri hidroksida yang banyak terdapat dalam air tanah akan teroksidasi menjadi ion ferro, dan segera mengalami pengendapan serta membentuk warna kemerahan pada air. Hefni E,2003

2.3. Polusi Air

Dokumen yang terkait

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Trsuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Badan Air Khususnya Air Sungai

6 85 39

Analisis Finansial Pemanfaatan Tongkol Jagung dengan Fermentasi Bioaktivator Starbio, Aspergilus niger dan Trichoderma viride Dalam Ransum Domba Jantan Lokal Lepas Sapih

3 68 60

Pemanfaatan Tongkol Jagung Dengan Starbio, Aspergilus niger dan Trichoderma viride terhadap Kecernaan Protein Kasar dan Serat Kasar Pada Domba Jantan Lokal Lepas Sapih

2 62 62

Pengolahan Secara Biologis dalam Meningkatkan Kualitas Nutrisi Tongkol Jagung Fermentasi sebagai Pakan Domba

0 39 91

Analisis Kandungan Ion Besi (Fe3+) Dan Ion Tembaga (Cu2+), Total Padatan Terlarut (TDS) Dan Total Padatan Tersuspensi (TSS) Di Dalam Air Sumur Bor Di Sekitar Kawasan Industri Medan

0 38 64

Analisis Total Zat Padat Terlarut (Total Dissolved Solid) Dan Total Zat Padat Tersuspensi (Total Suspended Solid) Pada Air Limbah Industri

6 61 40

Penentuan Total Suspended Solid ( TSS ) Di Laboratorium Balai Riset Standardisasi Industri Medan

0 51 52

Analisis Kandungan Aluminium (Al), Sulfida, Bod, Cod, Total Padatan Tersuspensi (TSS) Dan pH Dari Air Sungai Kapal Keruk Di Desa Karang Anyer Kec. Secanggang Kab. Langkat

5 63 102

Penentuan Kandungan Padatan Total ( % Tsc ) Lateks Pekat Dan Pengaruhnya Terhadap Kekuatan Tarik Benang Karet Di PT. IKN – Medan

1 45 47

Analisis Kandungan Ion Besi (Fe3+) Dan Ion Tembaga (Cu2+), Total Padatan Terlarut (TDS) Dan Total Padatan Tersuspensi (TSS) Di Dalam Air Sumur Bor Di Sekitar Kawasan Industri Medan

0 0 12