28 Catatan : Perlakuan yang sama dilakukan untuk kertas saring Whatman No. 42, dan
pengukuran yang sama dilakukan sebanyak 3 kali, sebelum dan sesudah penambahan arang dan serbuk tongkol jagung.
b. Penentuan Berat Akhir Padatan Terlarut TDS dan Padatan Tersuspensi TSS dari Sampel Air Rawa
50 mL Sampel Air Rawa disaring
Filtrat dimasukkan kedalam gelas beaker
dikeringkan diatas hot plate dimasukkan kedalam desikator
ditimbang berat gelas beaker Berat akhir
dihitung sebagai TDS Hasil
Endapan dikertas saring
dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 ±
o
C dimasukkan kedalam desikator
ditimbang berat kertas saring Berat akhir
dihitung sebagai TSS Hasil
Catatan : Perlakuan yang sama dilakukan sebanyak 3 kali, sebelum dan sesudah
penambahan arang dan serbuk tongkol jagung.
Greenberg, dkk.1985
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil dan Pengolahan Data
4.1.1. Hasil Penelitian
Hasil analisis sifat fisik yaitu Turbiditas, Padatan Total Terlarut TDS, Padatan Total Tersuspensi TSS dan sifat Kimia yaitu pH, Besi Fe, pada sampel air rawa sebelum dan
sesudah penambahan tongkol jagung kedalam air rawa dapat dilihat pada tabel 4.2.
4.1.2. Data Persen Penurunan Kadar
Data hasil percobaan yang diperoleh ditunjukkan dalam tabel 4.2, dalam pembahasan. Persen penurunan kadar diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus sebagai berikut :
Persen penurunan =
100 x
awal akhir
awal −
4.2. Perhitungan
4.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi FeNH
4 2
SO
4 2
.6H
2
O dengan metode kurva kalibrasi
Hasil pengukuran absorbansi larutan standar dari suatu larutan seri standar FeNH
4 2
SO
4 2
.6H
2
O
diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
30 garis linier dapat dilihat pada lampiran. Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi ini dapat
diturunkan dengan metode Least Square dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1. Data Hasil Penurunan Persamaan Regresi untuk Larutan
FeNH
4 2
SO
4 2
.6H
2
O
No Xi Yi
Xi-X Xi-X
2
Yi-Y Yi-Y
2
Xi-XYi-Y 1
0,6 0,1024
- 0,7 0,49
-0,1116 0,0125
0,0781 2
0,8 0,1308
- 0,5 0,25
-0,0832 0,0069
0,0416 3
1,0 0,1612
- 0,3 0,09
-0,0528 0,0028
0,0158 4
1,2 0,2001
- 0,1 0,01
-0,0139 0,0002
0,0014 5
1,4 0,2291
0,1 0,01
0,0151 0,0002
0,0015 6
1,6 0,2596
0,3 0,09
0,0456 0,0021
0,0137 7
1,8 0,3010
0,5 0,25
0,0870 0.0076
0,0435 8
2,0 0,3279
0,7 0,49
0,1139 0,0129
0,0797 ∑
10,4 1,7121
0,0 1,68
0,0001 0,0452
0,2753
Dimana harga X rata-rata :
3 ,
1 8
4 ,
10 =
= ∑
n Xi
Dan harga Y rata-rata :
2140 ,
8 7121
, 1
= =
∑ n
Yi
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis : y = ax + b
Dimana : a = Slope b = intersept
2
X Xi
Y Yi
X Xi
a −
∑ −
− ∑
=
Sehingga diperoleh harga a : 1639
, 68
, 1
2753 ,
= =
a
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
31 Harga Intersept b diperoleh melalui subsitusi harga a ke persamaan berikut :
Y = ax + b b = Y – ax
= 0,2140 – 0,1639 x 1,3 = 0,2140 – 0,2131
= 0,0009 Maka persamaan garis regresi yang diperoleh adalah :
Y = 0,1639x + 0,0009
4.2.2. Penentuan Kadar Ion Fe Total dalam Sampel
Kadar ion Fe total dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubsitusikan nilai Y Absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap persamaan
garis regresi dari kurva kalibrasi.
4.2.2.1. Penentuan Kadar Ion Fe Total dalam Sampel Air Rawa sebelum penambahan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol Jagung
Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang terdapat dalam lampiran 7, ke persamaan garis regresi berikut :
Y = 0,1639x + 0,0009 Maka diperoleh
X
1
= 1,8309 mgL X
2
= 1,7785 mgL X
3
= 1,7785 mgL
Dengan demikian kadar besi Fe pada sampel air rawa adalah :
n Xi
X
∑
=
_
= 1,7960 mgL
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
32
4.2.2.2. Penentuan Kadar Ion Fe Total dalam Sampel Air Rawa setelah penambahan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol Jagung
Dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang terdapat dalam lampiran 7, ke persamaan garis regresi berikut :
Y = 0,1639x + 0,0009 Maka diperoleh :
Untuk Serbuk tongkol jagung : X
1
= 0,7566 mgL X
2
= 0,7566 mgL X
3
= 0,7926 mgL Untuk Arang tongkol jagung :
X
1
= 1,1361 mgL X
2
= 1,0964 mgL X
3
= 1,0964 mgL Dengan demikian kadar ion Fe total pada sampel air rawa setelah penambahan Serbuk Tongkol
Jagung dan Arang Tongkol Jagung adalah :
n Xi
X
∑
=
_
Untuk Serbuk tongkol jagung
L mg
X 7686
,
_
=
Untuk Arang tongkol jagung
L mg
X 1096
,
_
=
4.2.2.3. Persen Penurunan Kadar Ion Fe Total
Persen penurunan kadar ion Fe total =
100 x
awal akhir
awal −
Serbuk tongkol jagung 100
7960 ,
1 7686
, 7960
, 1
x −
= 33
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
= 57,20
Arang tongkol jagung
100 7960
, 1
1096 ,
1 7960
, 1
x −
= = 38,22
4.2.3 Penentuan Turbiditas Kekeruhan dalam Sampel
4.2.3.1 Penentuan Turbiditas Kekeruhan secara turbidimetri pada sampel air rawa sebelum penambahan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol
Jagung
Dari masing-masing turbiditas yang terdapat dalam lampiran 8, sehingga didapat nilai turbiditas rata-rata yaitu :
n d
d
∑
=
_
Sehingga didapat : 18,05 NTU
4.2.3.2 Penentuan Turbiditas Kekeruhan secara turbidimetri pada sampel air rawa setelah penambahan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol
Jagung
Dari masing-masing turbiditas yang terdapat dalam lampiran 8, sehingga didapat nilai turbiditas rata-rata yaitu :
n d
d
∑
=
_
34
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Sehingga didapatkan turbiditas rata-rata dengan penambahan serbuk tongkol jagung sebesar 10,86 NTU dan dengan penambahan arang tongkol jagung sebesar 9,76 NTU
4.2.3.3. Persen Penurunan turbiditas kekeruhan dalam sampel air rawa
Persen penurunan turbiditas =
100 x
awal akhir
awal −
Untuk Serbuk tongkol jagung : 100
05 ,
18 86
, 10
05 ,
18 x
− =
= 39,83 Untuk Arang tongkol jagung :
100 05
, 18
76 ,
9 05
, 18
x −
= = 45,93
4.2.4. Penentuan Total Padatan Terlarut dalam larutan TDS dan Total Padatan Tersuspensi dalam larutan TSS dalam sampel.
Penentuan Total Padatan Terlarut TDS dan Total Padatan Tersuspensi TSS dalam sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
1000 tan
mL sampel
volume x
A B
L terlarut
pada total
mg −
=
Keterangan : A = Berat awal berat kosong gelas beaker sebelum ditambah sampel air mg
B = Berat akhir gelas beaker dan endapan setelah dikeringkan mg
1000 tan
mL sampel
volume x
A B
L i
tersuspens pada
total mg
− =
35
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Keterangan : A = Berat awal berat kosong kertas saring sebelum ditambah sampel air mg
B = Berat akhir kertas saring dan endapan setelah dikeringkan mg
4.2.4.1. Penentuan Total Padatan Tersuspensi TSS dalam sampel air rawa sebelum penambahan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol
Jagung.
Dari masing-masing berat kertas saring yang terdapat dalam lampiran 10, didapat nilai berat rata- rata yaitu :
n W
W
i k
∑
=
−
sehingga di dapatkan :
=
− k
W
0,009 g = 9 mg
Dengan mensubstitusikan nilai berat rata-rata ini ke rumus diatas maka diperoleh total padatan tersuspensi dalam larutan adalah :
TSS = 180 mgL
4.2.4.2. Penentuan Total Padatan Tersuspensi TSS dalam sampel air rawa setelah penambahan Serbuk Tongkol Jagung
Dari masing-masing berat kertas saring yang terdapat dalam lampiran 10, didapat nilai berat rata-rata yaitu :
n W
W
i k
∑
=
−
sehingga di dapatkan :
=
− k
W
0,003 g = 3 mg
Dengan mensubstitusikan nilai berat rata-rata ini ke rumus diatas maka diperoleh total padatan tersuspensi dalam larutan adalah :
36
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
TSS = 60 mgL
4.2.4.3. Penentuan Total Padatan Tersuspensi TSS dalam sampel air rawa setelah penambahan Arang Tongkol Jagung
Dari masing-masing berat kertas saring yang terdapat dalam lampiran 10, didapat nilai berat rata-rata yaitu :
n W
W
i k
∑
=
−
sehingga di dapatkan :
=
− k
W
0,008 g = 8 mg
Dengan mensubstitusikan nilai berat rata-rata ini ke rumus diatas maka diperoleh total padatan tersuspensi dalam larutan adalah :
TSS = 160 mgL
4.2.4.4. Persen Penurunan Total Padatan Tersuspensi dalam larutan TSS
Persen penurunan TSS =
100 x
awal akhir
awal −
Untuk Serbuk tongkol jagung :
100 180
60 180
x −
=
= 66,67 Untuk arang tongkol jagung :
100 180
160 180
x −
=
= 11,11
37
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.2.4.5. Penentuan Total Padatan Terlarut TDS dalam sampel air rawa sebelum penambahan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol Jagung.
Dari masing-masing berat gelas beaker yang terdapat dalam lampiran 11, sehingga didapat nilai berat rata-rata yaitu :
n W
W
i G
∑
=
−
Sehingga di dapatkan :
=
− G
W
0,011 g = 11 mg
Dengan mensubstitusikan nilai berat rata-rata ini ke rumus diatas maka diperoleh total padatan terlarut dalam larutan adalah :
TDS = 220 mgL
4.2.4.6. Penentuan Total Padatan Terlarut TDS dalam sampel air rawa setelah penambahan Serbuk Tongkol Jagung
Dari masing-masing berat gelas beaker yang terdapat dalam lampiran 11, sehingga didapat nilai berat rata-rata yaitu :
n W
W
i G
∑
=
−
Sehingga di dapatkan :
=
− G
W
0,006 g = 6 mg
Dengan mensubstitusikan nilai berat rata-rata ini ke rumus diatas maka diperoleh total padatan terlarut dalam larutan adalah :
TDS = 120 mgL
4.2.4.7. Penentuan Total Padatan Terlarut TDS dalam sampel air rawa setelah penambahan Arang Tongkol Jagung
38
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Dari masing-masing berat gelas beaker yang terdapat dalam lampiran 11, sehingga didapat nilai berat rata-rata yaitu :
n W
W
i G
∑
=
−
Sehingga di dapatkan :
=
− G
W
0,007 g = 7 mg
Dengan mensubstitusikan nilai berat rata-rata ini ke rumus diatas maka diperoleh total padatan terlarut dalam larutan adalah :
TDS = 140 mgL
4.2.4.8. Persen Penurunan Total Padatan Terlarut TDS
Persen penurunan TDS =
100 x
awal akhir
awal −
Untuk Serbuk tongkol jagung :
100 220
120 220
x −
=
= 45,45 Untuk arang tongkol jagung :
100 220
140 220
x −
=
= 36,36
4.2.5. Penentuan pH pada sampel air rawa sebelum ditambahkan Serbuk Tongkol Jagung dan Arang Tongkol Jagung
Dari masing-masing nilai pH yang terdapat dalam lampiran 9, sehingga didapat nilai pH rata-rata yaitu :
39
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
n pH
pH
∑
=
−
Sehingga didapat : 6,72
4.2.5.1. Penentuan pH pada sampel air rawa setelah ditambahkan Serbuk Tongkol Jagung
Dari masing-masing nilai pH yang terdapat dalam lampiran 9, sehingga didapat nilai pH rata-rata yaitu :
n pH
pH
∑
=
−
Sehingga didapat : 7,40
4.2.5.2. Penentuan pH pada sampel air rawa setelah ditambahkan Arang Tongkol Jagung
Dari masing-masing nilai pH yang terdapat dalam lampiran 9, sehingga didapat nilai pH rata-rata yaitu :
n pH
pH
∑
=
−
Sehingga didapat : 7,7
40
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
4.3. Pembahasan
Di dalam penelitian ini, pembuatan arang tongkol jagung dilakukan dengan secara tradisional dan pembuatan serbuk tongkol jagung dihaluskan.Sehingga diperoleh arang yang memiliki unsur
karbon yang tinggi dan serbuk tongkol jagung yang kemudian disaring dengan menggunakan ayakan listrik ukuran ± 80 mesh. Setelah didapat arang tongkol jagung dan serbuk tongkol
jagung yang berukuran ± 80 mesh kemudian masing-masing dimasukkan dalam kolom dan ditambahkan air rawa yang telah ditentukan parameter Air untuk mewakili sifat-sifat fisik dan
kimia pada air rawa tersebut. Dari hasil analisis yang sudah dilakukan terhadap sampel air rawa yang telah ditambahkan arang tongkol jagung dan serbuk tongkol jagung diperoleh perubahan
kadar sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia pada sampel air rawa yaitu : Tabel 4.2. Data Hasil pengukuran nilai parameter sifat fisik dan sifat kimia dalam
sampel air rawa serta penurunannya.
No Parameter Air
Nilai sebelum penambahan
Arang serbuk tongkol jagung
Nilai Setelah penambahan
penurunan oleh
Serbuk tongkol
jagung Arang
tongkol jagung
Serbuk tongkol
jagung Arang
tongkol jagung
1 pH
6,72 7,40
7,76 2
Turbiditas NTU
18,05 10,86
9,76 39,83
45,93
3 TSS mgL
180 60
160 66,67
11,11 4
TDS mgL 220
140 120
45,45 36,36
5 Fe mgL
1,7960 0,7686
1,1096 57,20
38,22
Dari hasil yang didapatkan dalam tabel 4.2 dapat dilihat bahwa terjadi perubahan pada kadar atau nilai beberapa parameter air yang terdapat dalam air rawa ini menunjukkan bahwa adanya
peranan arang tongkol jagung dan serbuk tongkol jagung yang berfungsi sebagai adsorben yang ditambahkan didalam sampel air rawa yang berada dalam kolom. Dari kedua bahan adsorben
41
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
yang ditambahkan kedalam air rawa dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai pH ini disebabkan karena komposisi dari tongkol jagung yang dominan bersifat basa, dan juga mampu
menurunkan kadar kekeruhan, Total padatan tersuspensi TSS, Total padatan terlarut TDS dan besi Fe pada air rawa, hal ini disebabkan juga dari komposisi tongkol jagung yang banyak
mengandung selulosa dan serat. Adsorben serbuk tongkol jagung memiliki daya serap yang lebih tinggi dibandingkan arang tongkol jagung, dimana arang tongkol jagung memiliki unsur karbon
sedangkan serbuk tongkol jagung memiliki komposisi yang alami yaitu selulosa dan serat.
BAB 5
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan