Karakteristik Orang yang Bijaksana

perkembangan lihat gambar 1. Faktor fasilitatif, konteks pengaturan perkembangan, dan kebijaksanaan berhubungan secara dua arah dan bersifat akumulatif sepanjang rentang kehidupan manusia Sternberg Jordan, 2005.

7. Karakteristik Orang yang Bijaksana

Baltes dan Kunzmann merumuskan karakteristik orang yang bijaksana berdasarkan hasil penelitian mereka Sternberg Jordan, 2005, yaitu: a. Memandang fenomena dari perspektif yang lebih luas. b. Menampilkan sikap detached membatasi diri dan kurang emosional. Hal ini bukan berarti orang yang bijaksana memiliki alam emosi yang datar dan dangkal. Sebaliknya, orang yang bijaksana justru dapat lebih menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan yang dihadapi orang lain karena pengetahuannya yang mendasar tentang permasalahan hidup yang kompleks serta dinamika keberhasilan dan kegagalan yang mewarnai sepanjang perkembangan kehidupan manusia. Di samping itu, mereka juga cerdas dalam membatasi pengaruh negatif masalah yang dapat melumpuhkan keberdayaan mereka. Baltes menyebut kemampuan ini sebagai “constructive melancholy”. c. Lebih mementingkan pengembangan diri, wawasan, dan kesejahteraan orang lain daripada kehidupan yang penuh dengan kesenangan dan kenyamanan. d. Lebih menggunakan pendekatan kooperatif dalam menyelesaikan konflik antarpribadi daripada menggunakan pendekatan dominan, submisif, atau menghindar. Universitas Sumatera Utara e. Lebih menampilkan struktur afektif yang lebih berorientasi kepada proses dan lingkungan, seperti inspirasi dan minat, daripada orientasi yang bersifat evaluatif dan mementingkan diri sendiri.

B. JENIS PEKERJAAN

Pekerjaan occupation adalah sekelompok jabatan job yang serupa dan dapat ditemukan dalam beberapa organisasi berbeda dalam waktu yang berbeda Cascio Aguinis, 2011. Contoh dari pekerjaan adalah masinis, dokter, guru, manajer, direktur, petani, distributor, dan sebagainya. Jenis pekerjaan adalah kelompok pekerjaan yang memiliki karakteristik yang sama dalam kerja work, keterampilan yang digunakan, dan pendidikan atau pelatihan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut Brown Lent, 2005. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat, sistem klasifikasi pekerjaan juga ikut berkembang. Saat ini, ada beberapa sistem klasifikasi pekerjaan yang banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan pekerjaan, yaitu The Standard of Occupational Classfication System SOC System, Holland’s Hexagon, World of Work Map WWM, dan The Minnesota Occupational Classification System Brown Lent, 2005. Setelah mempertimbangkan beberapa sistem pekerjaan tersebut, peneliti memilih World of Work Map WWM sebagai sistem untuk menjelaskan jenis pekerjaan dalam penelitian tersebut. Universitas Sumatera Utara

1. World of Work Map WWM