Kriteria Kebijaksanaan Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom) pada Lansia Ditinjau dari Jenis Pekerjaan

Gambar 1. Berlin Wisdom Model yang dikembangkan oleh Baltes dan rekannya Sternberg Jordan, 2005.

3. Kriteria Kebijaksanaan

Menurut Baltes dan Staudinger, ada beberapa kriteria dari kebijaksanaan. Kriteria tersebut dapat dibagi menjadi dua kriteria dasar dan tiga metakriteria Snyder Lopez, 2002. Dua kriteria dasar, yaitu kriteria yang wajib dimiliki individu untuk menjadi seorang ahli di bidang apapun, meliputi: a. Memiliki banyak pengetahuan umum rich factual knowledge, yang meliputi pengetahuan tentang sifat dasar manusia, perkembangan sepanjang kehidupan, Universitas Sumatera Utara hubungan antarpribadi, norma-norma yang berlaku di suatu tempat atau budaya, serta perbedaan individu dalam tahapan perkembangan. b. Memiliki banyak pengetahuan praktis rich procedural knowledge, yang meliputi kemampuan untuk menerapkan pengetahuan faktual ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hidup, seperti cara menangani konflik kehidupan. Tiga kriteria berikutnya disebut metakriteria karena merupakan kriteria khusus yang harus dimiliki untuk menjadi bijaksana. Adapun ketiga metakriteria tersebut adalah: c. Memahami konteks rentang kehidupan manusia lifespan contextualism, yang meliputi pengetahuan tentang tahapan perkembangan manusia dan berbagai tema-teman kehidupan, seperti pendidikan, pekerjaan, kebudayaan, persahabatan, keluarga, dan sebagainya, serta kaitan antartema tersebut. Pemahaman tersebut juga menyadari banyaknya perubahan yang terjadi dalam diri individu mulai dari masa bayi sampai usia lanjut. d. Relativisme atau toleransi nilai value relativismtolerance. Kebijaksanaan membuat manusia menyadari bahwa setiap orang atau budaya menganut nilai- nilai yang berbeda dari yang dianut dirinya dan mampu menghormati perbedaan tersebut. Namun, perlu diingat juga bahwa kebijaksanaan juga berusaha menyeimbangkan kepentingan diri sendiri dan orang lain sehingga tidak semua hal dapat ditoleransi. e. Menyadari serta mampu mengelola ketidakpastian awarenessmanagement of uncertainty. Kebijaksanaan membuat manusia menyadari bahwa ada banyak Universitas Sumatera Utara keterbatasan dalam proses pencernaan informasi yang dimilikinya serta banyaknya ketidakpastian di dalam kehidupan ini. Kebijaksanaan juga meliputi cara untuk menghadapi ketidakpastian tersebut.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijaksanaan