Metode Pengambilan Sampel Perbedaan Kebijaksanaan (Wisdom) pada Lansia Ditinjau dari Jenis Pekerjaan

Karakteristik populasi penelitian: a. Lansia pria dan wanita. b. Berusia 60 - 75 tahun Baltes berasumsi bahwa kemampuan kognitif individu lansia telah menurun setelah usia 75 tahun. c. Pernah bekerja pada satu jenis pekerjaan. Bila sampel pernah bekerja lebih dari satu pekerjaan, maka jenis pekerjaan yang diambil adalah pekerjaan yang paling lama ditekuni berdasarkan jumlah tahun kerjanya. Jika jumlah tahun kerjanya juga sama, maka peneliti akan mengambil jenis pekerjaan terakhir yang ditekuni.

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel adalah proses pemilihan anggota dari populasi untuk menjadi sampel. Pengumpulan data penelitian ini akan menggunakan teknik convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel nonprobabilitas yang sampelnya dipilih karena keberadaannya di sekitar peneliti dan mudah diakses. Teknik ini juga disebut dengan haphazard sampling Cozby, 2003. Keuntungan dari metode ini adalah peneliti dapat mengakses sampel dengan cepat, mudah, murah dan sampelnya telah berada di sekitar peneliti. Adapun kerugian dari metode tersebut adalah peneliti sulit untuk menggeneralisasikan hasilnya kepada populasi karena rawan terjadinya bias, yaitu hasil yang didapat berbeda dengan hasil teori dari populasi yang dimaksud Cozby, 2003. Alasan peneliti menggunakan metode ini adalah karena subjek Universitas Sumatera Utara yang dipilih harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini dan disesuaikan dengan lokasi penelitian.

D. ALAT PENGAMBILAN DATA

Pengukuran adalah suatu proses pembandingan antara atribut yang hendak diukur dengan alat ukurnya, yang hasilnya dinyatakan secara kuantitatif dan bersifat deskriptif Azwar, 2009. Pengukuran kebijaksanaan akan menggunakan skala, yang merupakan suatu bentuk pengukuran terhadap performansi tipikal individu yang cenderung dimunculkan dalam bentuk respon terhadap situasi- situasi tertentu yang sering dihadapi Azwar, 2009. Selain itu, kebijaksanaan berada pada tingkat pengukuran interval dan jenis pekerjaan merupakan data nominal. Skala kebijaksanaan berisi aitem yang dikonstruksi oleh peneliti dengan bantuan professional judgement. Setiap aitem dikonstruksi berdasarkan lima kriteria kebijaksanaan Baltes dan Staudinger. Skala tersebut terdiri dari aitem favorable dan unfavorable. Alternatif jawaban yang disediakan hanya ada dua, yaitu YA atau TIDAK, demi memudahkan subjek untuk mengisi skala ini. Subjek diminta untuk memilih satu di antara dua alternatif jawaban yang tersedia. Bobot penilaian untuk aitem favorable adalah YA = 2 dan TIDAK = 1, sedangkan bobot penilaian untuk aitem unfavorabel adalah YA = 1 dan TIDAK = 2. Blueprint distribusi aitem pada skala kebijaksanaan sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel 1. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Distribusi Aitem pada Skala Sebelum Uji Coba No. Kriteria Nomor aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Rich factual knowledge 1, 11, 21, 31, 41, 49, 55, 60, 63, 65 6, 16, 26, 36, 45, 52, 57, 61, 64, 66, 67 21

2. Rich procedural