Gunarto M 2008 mengemukakan bahwa statistik uji yang digunakan dalam analisis data multivariat menggunakan dasar pendekatan dari sebaran distribusi normal, sehingga
untuk menghasilkan penduga parameter yang bersifat tidak bias perlu dilakukan pengujian asumsi normalitas. Semakin tinggi nilai Chi-Square, semakin besar perbedaan antara
matriks kovarian sampel dengan matriks kovarian populasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa model yang diperoleh tidak valid. Oleh karena itu, asumsi normalitas multivariat
dalam analisis SEM sangat penting. Pengujian asumsi normalitas dilakukan dengan hipotesis :
H : Data menyebar normal asumsi normalitas multivariat terpenuhi
H
1
: Data tidak menyebar normal asumsi normalitas multivariat tidak terpenuhi Evaluasi normalitas multivariat dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria critical ratio
multivariat sebesar ± 1,96 pada α = 0,05.
3.12. Pengujian Hipotesis 3.12.1. Uji secara SimultanSerempak Uji-F
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada
lisrel, hasil uji ini dapat dilihat pada output structural equations dimana: ● H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai t-statistik-nya 1,96 untuk α = 5 dimana secara
simultan variabel independen tidak berperngaruh signifikan terhadap variabel dependen. ● Ha diterima dan H0 ditolak jika nilai t-statistik-nya 1,96 untuk α = 5 dimana secara
simultan variabel independen berperngaruh signifikan terhadap variabel dependen.
3.12.2. Uji secara Parsial Uji-t
Universitas Sumatera Utara
Uji secara parsial bertujuan untuk melihat secara individual apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Pada lisrel, hasil uji parsial dapat dilihat pada output GAMMA. ● H0 diterima dan Ha ditolak jika nilai ouput GAMMA 0,5 untuk α = 5 dimana variabel
independen tidak berperngaruh signifikan terhadap variabel dependen. ● Ha diterima jika nilai output GAMMA 0,5 untuk α = 5 dimana variabel independen
berperngaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum PT. Bank Rakyat Indonesia BRI
Bank Rakyat Indonesia BRI adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia BRI didirikan di Purwokerto,Jawa Tengah
oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan
Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville
pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang
merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke
dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan eks BKTN diintegrasikan dengan nama
Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor Exim.
Universitas Sumatera Utara