Teori Neoliberalisme 2. Teori Gerakan Perempuan.

Ini berarti bahwa perjuangan pembebasan perempuan hanya berhasil ketika sistem kepemilikan pribadi yang memerlukan secara logis penindasan terhadap perempuan, berhasil dihancurkan dan lalu berhasilnya transformasi sosial masyarakat yang menghancurkan kelas-kelas, dan penguasaan alat-alat produksi oleh segelintir orang untuk diserahkan dan dikelola secara sosial. Perjuangan perempuan harus dilakukan dengan persatuan yang kokoh dengan berbagai sektor masyarakat lain, terutama dengan kelas pekerja. Perjuangan perempuan tak bisa terpisah secara sektoral dan eksklusif, karena akan melemahkan persatuan kokoh dari masyarakat yang tertindas. Ini berarti perempuan juga harus terlibat aktif dalam gerakan-gerakan sosial lainnya.

5.2.3. Teori Neoliberalisme

Neo-liberalisme adalah variasi dari liberalisme klasik di abad 19 ketika Inggris dan imperialisme lainnya menggunakan ideologi kompetisi pasar dan perdagangan bebas untuk menyetujui kapitalisme di negara mereka sendiri dan negeri jajahan mereka di seluruh dunia. Liberalisme bisa berkaitan dengan politik, ekonomi, atau bahkan gagasan-gagasan relijius. Neo berarti kita membicarakan tentang jenis baru liberalisme. 66 Aliran ekonomi liberal menjadi terkenal di Eropa ketika Adam Smith, seorang ekonom Inggris, menerbitkan bukunya di tahun 1776 yang berjudul The Wealth of Nations. Ia dan pihak-pihak lainnya mendukung penghapusan intervensi pemerintah dalam urusan ekonomi. Menyerukan agar tidak adanya hambatan dalam perdagangan, tidak adanya tariff. Smith menyatakan: 66 Artikel Elizabeth Martinez dan Arnoldo Garcia, Apa Itu Neo-Liberalisme ? Materi Pendidikan Politik bagi Pengurus Serikat Tani nasional STN-sebuah defenisi ringkas bagi Aktifis yang tidak mencantumkan tanggal penulisannya, hal. 1. Universitas Sumatera Utara “perdagangan bebas adalah cara terbaik untuk perkembangan perekonomian sebuah bangsa”. Gagasan ekonomi semacam ini adalah liberal dalam artian tidak adanya kontrol. Penerapan watak individualisme ini mendorong adanya persaingan bebas, yang sesungguhnya bermakna kebebasan bagi kaum kapitalis untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya sesuai keinginan mereka. Pokok-pokok utama Neo-Liberalisme 67 1. Aturan Pasar. Membebaskan perusahaan bebas atau perusahaan swasta dari kewajiban-kewajiban yang diterapkan oleh pemerintah negara tidak peduli sebanyak apa kerugian sosial yang diakibatkannya. Tidak ada lagi kontrol harga. Intinya, kebebasan mutlak bagi pergerakan modal, barang, dan jasa. , meliputi: 2. Memotong Anggaran Belanja Publik bidang pelayanan sosial seperti pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. 3. Deregulasi, mengurangi peraturan pemerintah dalam segala hal yang bisa menurunkan keuntungan, termasuk dalam hal perlindungan alam dan keselamatan kerja. 4. Privatisasi. Menjual badan-badan usaha milik negara, barang-barang dan jasa kepada investor swasta. Ini termasuk bank-bank, industri- industri strategis, jaringan rel kereta api, jalan-jalan tol, pembangkit listrik, sekolah-sekolah, rumah sakit dan bahkan air bersih. Privatisasi terutama sekali berpengaruh dalam pemusatan kemakmurankekayaan yang lebih besar lagi ke tangan segelintir 67 Artikel Elizabeth Martinez dan Arnoldo Garcia, ibid., hal. 1-2. Universitas Sumatera Utara orang dan membuat masyarakat membayar lebih banyak lagi untuk memenuhi kebutuhannya. Di seluruh dunia, Neo-liberalisme telah didiktekan oleh lembaga-lembaga keuangan yang berkuasa seperti International Monetary Fund IMF, Bank Dunia dan Inter-American Development Bank.

6. METODOLOGI PENELITIAN