sedangkan badan organisasi diatasnya bertugas mempelajari, memberikan arahan kerja serta mengawasi secara teliti hasil-hasil kemajuan maupun kemunduran
kerja-kerja badan organisasi dibawahnya. 3. Kritik dan Oto-Kritik.
Landasan mengenai kritik oto-kritik harus dilandaskan pada evaluasi program kerja idieologi, politik dan organisasi. Tujuannya untuk menilai
kemajuan serta kemunduran praktek kerja organisasi serta melakukan penelitian mendalam mengenai penyakit-penyakit didalam organisasi, seperti liberalisme
tidak menjalankan arahan kerja organisasi dan menjalankan kerja-kerja organisasi sesuai isi kepalanya sendiri, atau tidak berani mengkritik kawan
seorganisasi dengan alasan perpecahan dalam pertemanan dan subjektifisme sebagai contoh melakukan kritik secara tertutup, mengkritik diluar organisasi dan
bernuansa fitnahgossip. Kritik dan Oto-Kritik juga bertujuan untuk meningkatkan semangat
kolektifisme diantara pengurus dan anggota, memahami kelemahan dan kekuatan organisasi, serta dapat menjadi mekanisme kontrol antara anggota dengan
pengurus ataupun pengurus dengan pengurus.
4. Bergantung pada kekuatan sendiri.
Prinsip bergantung pada kekuatan sendiri dilandasi oleh kenyataan bahwa kelas-kelas, golongan, dan sektor-sektor yang bekerjasama dalam konteks front
persatuan berada pada situasi ketertindasan. Oleh karenanya, menjadi mutlak bagi kelas-kelas yang bekerjasama dalam front untuk memikirkan secara serius usaha-
usaha yang memperkuat barisan kelasnya sendiri. Kerjasama antar elemen untuk mendapatkan bantuan dari sekutu guna memperkuat masing-masing organisasi
Universitas Sumatera Utara
diperbolehkan dalam batasan-batasan yang tidak sampai merusak kemandirian organisasi yang mendapatkan bantuan. Sekali lagi, kerjasama dalam front harus
saling menguntungkan, tidak merugikan salah satu, atau menjadi salah satu elemen dalam front sebagai faktor yang mendominasi kehidupan politik front.
4. STRUKTUR ORGANISASI STN – DESA PEMATANG LALANG.
74
1. Ketua
: Mangara Rumapea Struktur organisasi STN Pematang Lalang berbentuk Komite, yakni
sebuah konsep kepemimpinan bersama. Komite Pimpinan Desa Pematang Lalang terbentuk melalui Konferensi Desa STN, yang dilaksanakan pada tanggal 8
Desember 2006, dan berhasil memilih kepengurusan sebagai berikut:
2. Sekretaris
: Rondauli Sinaga 3.
Dana dan Usaha : M. Nadeak
4. Koord.Dusun I
: J. Sinaga 5.
Koord.Dusun II : Muster Tampubolon
6. Koord.Dusun III
: Abel Lumban Raja 7.
Seksi Perempuan : - Op.Ridwan br. Manurung Koordinator
: - N.Anita R. br. Tambunan Staf Koordinator 8.
Seksi Kebudayaan : - N. Saut br. Sinaga Koordinator
74
Hasil wawancara dengan Ketua, Sekretaris dan beberapa Pengurus Komite Pimpinan Desa Serikat Tani Nasional STN- Pematang Lalang, Sabtu, 1 September 2007.
Universitas Sumatera Utara
: - Ekson br. Sinaga Komite Pimpinan Desa adalah pimpinan harian tingkat desa. Pendirian
Komite Pimpinan Desa mensyaratkan telah berdiri lebih dari dua 2 kelompok tani dalam desa tersebut. Kelompok tani adalah alat perjuangan bagi anggota
untuk terpenuhinya hak-hak terutama hak-hak ekonomi anggotanya, misalnya jaminan atas kepemilikan yang mengandung fungsi sosial, penguasaan dan
pemakaian sumber-sumber agraria, jaminan atas distribusi usaha pertanian yang adil dan menguntungkan bagi anggota dan masyarakat lainnya yang
menggantungkan hidupnya dari sumber-sumber agraria, dan lain sebagainya. Kelompok tani ini didirikan dengan jumlah anggota sebanyak 15-30 orang yang
strukturnya terdiri dari Ketua dan Sekretaris. Apabila kelompok tani dalam desa belum ada atau terpenuhi maka struktur STN disebut Komite Persiapan Desa.
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Tani Nasional telah ditetapkan tugas dan tanggung jawab Komite Pimpinan Desa yaitu:
melaksanankan keputusan badan organisasi di atasnya dan hasil konferensi Desa, mengambil keputusan dan arahan praktis organisasi di tingkat Desa dengan
memperhatikan garis-garis keputusan badan organisasi di atasnya, menyelenggarakan rapat Komite Pimpinan Desa secara berkala, serta memberikan
laporan berkala tentang perkembangan organisasi di tingkat Desa kepada badan pimpinan diatasnya.
Dalam Komite Pimpinan Desa, Ketua bertanggung jawab dalam
melakukan kerja Kampanye dan penggalangan front tingkat Desa, sedangkan
Sekretaris adalah yang memimpin berjalannya program organisasi di tingkat Desa. Dana Usaha bertanggung jawab mengatur keuangan organisasi dan
Universitas Sumatera Utara
membangun badan usaha tingkat Desa serta menarik iuran anggota. Departemen Organisasi bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kelompok-kelompok
tani dan menangani perluasan kelompok tani lainnya. Departemen Pendidikan dan Propaganda, bertanggung jawab terhadap proses distribusi koran organisasi
kepada para kelompok tani, menyediakan bahan-bahan bacaan dan pendidikan bagi kelompok tani secara reguler.
75
Seksi Perempuan, bertanggung jawab mengawasi adanya pasokan bahan-
bahan bacaan tentang perempuan, penjadwalan diskusi-diskusi perempuan dan mendorong terbangunnya kelompok perempuan tani.
76
75
Hasil wawancara dengan Ketua Serikat Tani Nasional STN Desa Pematang Lalang: Mangara Rumapea dan Sekretaris STN Pematang Lalang: Rondauli. Sinaga, Sabtu, 18 Agustus
2007.
74
Ibid.
Seksi Pemuda Tani,
bertanggung jawab memastikan adanya bacaan dan mendorong terjadinya diskusi- diskusi dan pendidikan tentang pemuda pedesaan yang progresif, dan
mendorongnya sebagai salah satu penggerak kelompok tani. Seksi Kebudayaan,
bertugas memasok bacaan dan diskusi-diskusi budaya dan mendorong terbangunnya kelompok kesenian di pedesaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III PEMBAHASAN