PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI STN Kepeloporan di tengah-tengah massa tani.

3. PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI STN

73 Sebuah organisasi yang progresif, terideologi, terstruktur dan terorganisir secara rapi haruslah menjalankan mekanisme organisasi yang demokratis, dengan menampung segala aspirasi dari struktur cabang terbawah, yang kemudian dipelajari oleh badan organisasi diatasnya. Hasil dari mekanisme kerja organisasi diatas haruslah dijalankan oleh semua tingkatan struktur cabang STN secara hirarki dan terpusat. Dalam prakteknya kemudian, dapat disimpulkan sebagai berikut: badan organisasi tingkat bawah harus mematuhi segala keputusan organisasi diatasnya serta memberikan usulan-usulan serta laporan-laporan kerja,

1. Kepeloporan di tengah-tengah massa tani.

Maksudnya adalah, STN harus berada pada posisi memimpin perjuangan kaum tani disemua daerah. STN juga harus menjadi organisasi pelopor perjuangan kaum tani yang bertugas memimpin, memajukan serta menyatukan arah gerak perjuangan kaum tani untuk menjauhkan kaum tani dari perjuangan yang berbentuk ekonomis dan sektarian. Maka konsepsi organisasi ditubuh STN adalah organisasi payung, yang bertujuan mewadahi kelompok-kelompok tani yang sedang berjuang dalam persoalan sengketa tanah. Tugas STN sebagai organisasi pelopor perjuangan kaum tani adalah mendekatkan kesadaran perjuangan ekonomis kaum tani kepada kesadaran politik kaum tani, dan mendorong persatuan kaum tani serta rakyat miskin lainnya Buruh dan Kaum miskin perkotaan dalam perjuangan mendirikan pemerintahan alternatif yang disebut sebagai pemerintahan persatuan rakyat. 2. Sentralisme DemokrasiDemokrasi Terpusat. 73 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Serikat Tani Nasional ADART-STN, ibid., hal. 4 – 5. Universitas Sumatera Utara sedangkan badan organisasi diatasnya bertugas mempelajari, memberikan arahan kerja serta mengawasi secara teliti hasil-hasil kemajuan maupun kemunduran kerja-kerja badan organisasi dibawahnya. 3. Kritik dan Oto-Kritik. Landasan mengenai kritik oto-kritik harus dilandaskan pada evaluasi program kerja idieologi, politik dan organisasi. Tujuannya untuk menilai kemajuan serta kemunduran praktek kerja organisasi serta melakukan penelitian mendalam mengenai penyakit-penyakit didalam organisasi, seperti liberalisme tidak menjalankan arahan kerja organisasi dan menjalankan kerja-kerja organisasi sesuai isi kepalanya sendiri, atau tidak berani mengkritik kawan seorganisasi dengan alasan perpecahan dalam pertemanan dan subjektifisme sebagai contoh melakukan kritik secara tertutup, mengkritik diluar organisasi dan bernuansa fitnahgossip. Kritik dan Oto-Kritik juga bertujuan untuk meningkatkan semangat kolektifisme diantara pengurus dan anggota, memahami kelemahan dan kekuatan organisasi, serta dapat menjadi mekanisme kontrol antara anggota dengan pengurus ataupun pengurus dengan pengurus.

4. Bergantung pada kekuatan sendiri.