Profil Informan Biasa PROFIL INFORMAN 1. Profil Informan Kunci

ini tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan membawa perubahan jika jiwa-jiwa atau orang-orang yang telah mengabdi pada gereja ini tidak memiliki komitmen yang tanpa batas. Dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh gereja ini juga tidak akan berjalan dengan baik jika jiwa-jiwa atau orang-orang yang memiliki komitmen tadi hanya mencari keuntungan untuk sendiri, melainkan gereja harus ini membagi-bagikan apa yang telah mereka terima.

4.2.2. Profil Informan Biasa

Adapun yang menjadi informan biasa dalam penelitian ini adalah para jemaat yang selalu beribadah di Gereja karismatik GBI Medan Plaza. 1 Ibu N. Ginting N br. Ginting ini 56 adalah seorang ibu rumah tangga meskipun beliau telah menyelesaikan pendidikannya hingga perguruan tinggi dan telah memperoleh gelar Dra. Pada saat diwawancarai Ibu tiga orang anak ini sangat serius dan menggebu-gebu saat menceritakan pengalamannya ketika pertama kali bergabung di gereja ini. Ibu ini berkata pada awalnya hanya ingin memperoleh kesembuhan atas anaknya yang sakit meskipun telah dibawa ke RS tidak juga sembuh-sembuh. Setelah kurang lebih 13 tahun beribadah di GBI Medan Plaza ini, Ibu ini merasa bahwa pembahasan Alkitab terasa lebih mendalam, sehingga Ibu N br. Ginting ini merasa lebih mengerti apa arti hidup sebagai seorang yang beragama Kristen. Universitas Sumatera Utara Seperti yang telah dikatakan Ibu ini, bahwa Ia telah mengerti lebih dalam tentang isi Alkitab, karena itu Ia merasa cara beribadah bertepuk tangan sambil menari bahkan terkadang menangis dan berbahasa Roh memang sesuai dengan isi Alkitab, bahkan oleh karena cara beribadah seperti itulah yang menjadi penariknya, sehingga para jemaat tidak merasa jenuh, sedangkan di gereja non karismatik Ia merasa beribadah sebagai suatu rutinitas. Memang semua itu tergantung dari pribadinya masing-masing, kalau motivasi mereka datang ke gereja telah salah dari awal, maka di manapun mereka beribadah tidak memiliki pengaruh apa-apa dalam hidup mereka. Tapi alangkah lebih baik jika orang-orang yang datang ke gereja dengan motivasi yang benar kemudian beribadah pula pada gereja yang benar-benar dapat mengubah hidup mereka menjadi sangat baik, tutur Ibu yang suka berkebun ini. Ibu N br. Ginting ini juga bergabung dalam kelompok sel yang disebut dengan FA, dimana berawal dari kelompok sel inilah pertumbuhan jemaat dimulai. Dalam FA ini mereka dapat lebih akrab seperti keluarga karena jumlahnya dibatasi, sehingga dapat melayani setiap jemaat yang bergabung dalam kelompok sel tersebut. Kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh gereja ini juga telah menarik perhatian Ibu N br. Ginting ini, di mana Ibu ini pun terkadang ikut bergabung dalam memberikan sumbangan, karena Ibu ini merasa berkat- berkat yang telah diterimanya tidak ingin dia nikmati sendiri sementara masih Universitas Sumatera Utara banyak orang-orang yang kekurangan, sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh gereja, dimana berkat yang telah diterima tidak dinikmati sendiri. 2 Elisabeth Siregar Elisabeth adalah seorang gadis yang berumur 23 tahun, dia telah beribadah selama 12 tahun di Gereja Karismatik GBI Medan Plaza ini. Elisabeth kuliah di Harapan dan sedang menyusun skripsi. Dia merasa bahwa kehidupan rohaninya meningkat daripada sebelumnya karena beribadah di Gereja Karismatik GBI Medan Plaza ini. Ia sangat menyukai pujian dan penyembahan yang adalah merupakan ciri khas dari gereja karismatik. Elisabeth mengatakan bahwa pada gereja karismatik, penghayatan atas pujian dan penyembahan lebih dapat dilakukan daripada di gereja non karismatik, serta tidak terlalu dibatasi dengan liturgi-liturgi tertentu, walaupun keduanya memang bertujuan untuk menyembah Tuhan. Menurut Elisabeth beribadah dengan bertepuk tangan, menari, kadang kala menangis bahkan berbahasa Roh bukanlah hal yang aneh karena Tuhan tidak melarangnya bahkan menyuruh kita untuk melakukannya, karena dengan cara beriabadah seperti itu membuat jemaat dapat menyalurkan ucapan syukurnya secara mendalam kepada Tuhan. Dia juga sangat menyukai adanya penyembuhan yang sering dilakukan oleh gereja karismatik ini. Gadis yang berumur 23 tahun ini telah memasuki kelompok FA Family Altar, dimana FA ini adalah satu kegiatan yang diadakan oleh GBI Universitas Sumatera Utara Medan Plaza yang merupakan kebaktian yang dilakukan di setiap rumah- rumah para jemaat yang dilakukan secara bergantian. Di FA tersebut dia merasa mendapatkan keluarga baru yang rohani, dalam segala permasalahan Elisabeth dapat mencurahkannya dalam FA dan mendapatkan jalan keluarnya dari FA juga. 3 Lisma Nainggolan Lisma Nainggolan adalah seorang gadis yang berumur 23 tahun. Dia baru saja menyeselesaikan kuliahnya di Universitas Sumatera Utara USU dan saat ini Lisma sedang mencari pekerjaan. Lisma beribadah di GBI Medan Plaza ini sudah 2 tahun lamanya. Dia merasa mendapatkan kedamaian selama beribadah di gereja ini dan sukacita dalam beribadah. Karena dia merasa ada perbedaan dalam beribadah di gereja ini, menurutnya suasana di Gereja ini lebih hidup, lebih ramai dan lebih gembira. Bernyanyi sambil bertepuk tangan dan menari adalah sesuatu yang membuat suasana itu lebih hidup. Meskipun kadang kala ada saat menangis dan berbahasa Roh dalam beribadah, Lisma tidak merasa aneh. Karena Lisma mengatakan bahwa Firman Tuhan tidak melarang kita bertepuk tangan, menari, menangis dan berbahasa Roh dalam beribadah, karena hal itu merupakan manifestasi perasaan dan hati. Awal mula perpindahannya ke gereja ini karena kejenuhan yang dialami pada gereja sebelumnya, dimana tata acara kebaktian yang monoton telah membatasi emosi dan perasaan para jemaat. Lisma mengakui bahwa gereja karismatik mengukuti perkembangan Universitas Sumatera Utara zaman, dengan musik-musik yang sesuai dengan jiwa anak muda, meskipun terdapat juga lagu-lagu sendu karena memang bukan hanya anak-anak muda yang hadir pada kebaktian tersebut. Lisma merasa kagum dengan kegiatan kemasyarakatan yang dilakukan oleh gereja ini. Dimana gereja ini telah menjadikan kegiatan kemasyarakatan ini sebagai program gereja yang telah disusun dengan baik dan merupakan program terpenting juga dalam gereja ini. Dilihat dari sisi itu gadis berumur 23 tahun ini beranggapan bahwa gereja ini tidak hanya berkeinginan untuk memperoleh keuntungan bagi pihak-pihak gereja.

4.3. STRATEGI PERTUMBUHAN GEREJA KARISMATIK GBI