disokong suatu keputusan Menteri Agama. Senduk dan pendukungnya memisahkan diri dari organisasi GBIS. 6 Oktober 1970, H.L. Senduk dan
rekan-rekannya membentuk sebuah organisasi gereja baru bernama Gereja Bethel Indonesia GBI dan diakui Pemerintah secara sah pada tahun 1972
sebagai suatu Kerkgenootschap yang berhasil hidup dan berkembang di bumi Indonesia.
Pdt. H.L. Senduk melayani GBI Jemaat Petamburan dibantu oleh istrinya Pdt. Helen Theska Senduk, Pdt. Thio Tjong Koan dan Pdt. Harun
Sutanto. Pada tahun 1972, Pdt. H.L. Senduk memanggil anak rohaninya, Pdt. S.J. Mesach untuk membantu pelayanan di GBI Jemaat Petamburan. Saat itu,
Pdt. S.J. Mesach telah menjadi Gembala Sidang GBI Sukabumi, yang telah dilayaninya sejak 1963.
4.1.2. Sejarah Berdirinya dan Perkembangan Gereja GBI Medan Plaza Di Medan
Gereja yang berakar pada aras Gerakan Karismatik di bawah naungan GBI Surabaya yang dipimpin oleh Pdt. Alex Tanusaputra ini bertumbuh dan
berkembang bukan hanya di bagian Timur Pulau Jawa. Perkembangannya juga nyata terlihat di wilayah barat Pulau Jawa di bawah naungan Pdt. Ir.
Niko Njotoraharjo. Pada perkembangannya gereja ini mengutus seorang Hamba Tuhan
yang diurapi untuk melayani di wilayah Sumatera Utara, yaitu Pdt. R. Bambang Jonan yang membuka Gereja Bethany Indonesia sejak tahun 1993,
Universitas Sumatera Utara
yang terletak di Uniland selama beberapa waktu lamanya. Dikarenakan beberapa hal GBI pindah ke tempat lain, Hotel Tiara dan Hotel-hotel ataupun
tempat lainnya juga sudah pernah menjadi tempat beribadah untuk jemaat GBI, tetapi dikarenakan di Tiara sudah ada GKPB Gereja Kristen Perjanjian
Baru, maka GBI pindah lagi ke tempat lain. Setelah mendapat tempat yang pasti yaitu di Hotel Danau Toba
Internasional dan melalui pergumulan-pergumulan mereka, maka dibentuklah nama Kemah Daud di belakang dari GBI tersebut. Setelah sekian lama
kebaktian berjalan di Hotel Danau Toba Internasional, maka dibentuklah jemaat baru tempat ibadah yang baru ke Hotel Asean dan membuat jemaat
baru dengan sekretariat berada di jalan Teuku Umar. Setelah berada di Hotel Asean beberapa waktu dan melihat pertambahan atau pertumbuhan jemaat
yang begitu pesat sehingga tempat tersebut tidak lagi mencukupi untuk menampung banyak jemaat yang hadir untuk beribadah. Oleh karena itu
mereka mencari tempat yang lebih luas yang dapat menampung jemaat yang banyak. Akhirnya mereka menemukan Medan Plaza sebagai tempat untuk
mengadakan kebaktian yang baru pengganti dari Hotel Asean. Alasan mereka pindah dari Hotel Asean ke Medan Plaza dikarenakan
ruangan yang kecil tidak cukup untuk menampung semua anggota jemaat dan simpatisan yang beribadah di GBI. Beliau memulai ibadah dengan anggota
jemaat berjumlah 119 orang dan terus berkembang sampai dengan saat ini mencapai sekira 35.000 jiwa termasuk seluruh cabang yang ada di dalam kota
dan luar kota, sedangkan jemaat Medan Plaza sendiri berjumlah 14.000 jiwa.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan Gereja ini bisa dikatakan cepat mengingat banyaknya gerakan-gerakan Pantekostal yang telah mengalami titik jenuh dalam
pelayanan jemaatnya setelah sebelumnya gerakan ini merupakan salah satu gerakan awal bagi revival kebangunan rohani di Indonesia. Dan sebagian
yang mengikuti perkembangan kebangunan rohani masih terus bertahan dan berkembang hingga saat ini.
Kemudian Pdt. Niko Njotorahardjo menurunkan nama Kemah Daud dari belakang nama GBI, karena nama Kemah Daud sudah sangat terkenal,
sehingga beliau tidak ingin nama gereja yang diagung-agungkan bukan Tuhan Yesus. Oleh karena itu nama gereja yang digunakan hanya GBI dan
disesuaikan dengan letak gereja itu berada. Gereja Karismatik ini memiliki visi-visi mulai dari tahun 1993 sejak
awal di bukanya gereja ini sampai saat ini tahun 2007. Adapun jumlah cabang yang telah berdiri saat ini ialah, Medan Pusat:
HDTI, Medan Plaza, Selecta dan Ria. Cabang Medan: Novotel, Sun Plaza, Setia Budi, Pardede Hall, Delitua, Helvetia, Simpang kantor, Menteng,
Simalingkar, Padang Bulan, Medan Timur, Adam Malik, Sunggal, Simpang Pemda dan Pinang Baris. Luar Kota: Binjai Mandarin, Tanjung Langkat,
Binjai Langkat, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Lubuk Pakam, Kabanjahe, Tanjung Balai, Padang Sidempuan, Rantau Prapat, Porsea, Tarutung, Sibolga,
Gunung Sitoli, Galang, Pulau Tello, Sidikalang, Lintong, Tiga Binanga, Langsa, Berastagi dan Pulau Baluta.
Universitas Sumatera Utara
Namun demikian kegiatan gereja tidak terbatas pada ibadah-ibadah yang diselenggarakan tiap-tiap Minggunya saja, karena Gembala Pemimpin
Gereja secara khusus memiliki ikatan yang kuat dengan Gereja Induk di Jakarta yang telah membelah dengan Gereja Pusatnya di Surabaya GBI
Gereja Bethany Indonesia.
4.1.3. Kegiatan Selain Ibadah Raya Minggu Dan Kegiatan Kemanusiaan GBI Medan Plaza