Debitur Gadai Dalam Sistem Hukum Perlindungan Konsumen 1. Pengertian gadai

78

BAB III PERLINDUNGAN HUKUM ATAS DEBITUR GADAI

DALAM SISTEM HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

A. Debitur Gadai Dalam Sistem Hukum Perlindungan Konsumen 1. Pengertian gadai

Perjanjian gadai sebagai salah satu bentuk dari perjanjian kredit. Perjanjian gadai juga merupakan perjanjian yang termasuk dalam jenis perjanjian standar, dimana dalam perjanjian tersebut dalam formulir disebutkan nama penerima pinjaman debitur, nama pemberi pinjaman, jangka waktu pinjaman dan suku bunga serta uang kelebihan jika benda gadai itu dilelang. Pand, pandrecht atau hak gadai, adalah suatu hak yang diperoleh seseorang berpiutang kreditur atas suatu benda bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh si berhutang debitur atau oleh seseorang lain atas namanya dan yang memberikan kepada si berpiutang kreditur itu untuk mengambil pelunasan dari barang-barang bergerak tersebut, secara didahulukan daripada orang-orang berpiutang kreditur lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk memelihara barang itu dan biaya-biaya mana yang harus didahulukan. 103 Dasar dari pand atau gadai adalah terdapat dalam KUH Perdata Buku ke-II tentang Benda Pasal 1150 sd 1160 titel ke-20. Menurut undang-undang, gadai itu dianggap telah lahir ditandai dengan penyerahan kekuasaan bezit atas barang yang 103 Mariam Darus Badrulzaman, 1994, Aneka Hukum Bisnis, Cet.1Ed.1, Alumni, Bandung, hal.153 Universitas Sumatera Utara 79 dijadikan tanggungan itu pada kreditur. Di dalam perjanjian gadai, pemegang gadai dalam hal ini Perum Pegadaian harus menjaga, bahwa nilai daripada benda yang digadaikan tersebut lebih tinggi daripada pengajuan kredit hutang yang dikaitkan dengan hak gadai tersebut. Oleh karena itu, maka debitur mempunyai kepentingan untuk dapat mengambil kembali barangnya dan juga melunasi hutangnya. Dengan demikian dapatlah diketahui bahwa dasar hukum gadai dapat dilihat pada peraturan perundang-undangan, yaitu : 1. Pasal 1150 KUH Perdata sampai denga Pasal 1160 Buku II KUH Perdata; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 tentang Perusahaan Jawatan Pegadaian; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1970 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 tentang Perusahaan Jawatan Pegadaian; dan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum Perum Pegadaian. Mengenai hal subyek gadai terdiri atas dua pihak, yaitu : 1. Pemberi Gadai pandgever, yaitu orang atau badan hukum yang memberikan jaminan dalam bentuk benda bergerak selaku gadai kepada penerima gadai untuk pinjaman uang yang diberikan kepadanya atau pihak ketiga. 2. Penerima Gadai pandnemer, yaitu orang atau badan hukum yang menerima gadai sebagai jaminan untuk pinjaman uang yang diberikannya kepada pemberi gadai. 104 Obyek gadai adalah benda bergerak. Benda bergerak ini terdiri dari benda bergerak berwujud dan tidak berwujud. Benda bergerak berwujud, adalah benda yang 104 Ibid ., hal. 154 Universitas Sumatera Utara 80 dapat berpindah atau dipindahkan, misalnya emas, sepeda motor dan lain-lain. Benda bergerak yang tidak berwujud, seperti piutang atas bawah, piutang atas tunjuk, hak memungut hasil atas benda dan atas piutang.

2. Debitur gadai dalam Perum Pegadaian