Interconnection and other direct expenses

PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Halaman 99 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 31. PERIKATAN lanjutan 31. COMMITMENTS continued b. Perikatan sewa operasi lanjutan b. Operating lease commitments continued Beban sewa sehubungan dengan perikatan ini untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masing- masing sebesar Rp 464.433, Rp 851.439 dan Rp 678.722. Rental expenses in relation to these commitments for the years ended 31 December 2015, 2014 and 2013 amounting to Rp 464,433, Rp 851,439 and Rp 678,722, respectively. Jumlah penerimaan sewa di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tidak termasuk pembayaran di masa depan untuk sewa yang akan dihentikan adalah sebagai berikut: The future aggregated lease income under non cancellable operating leases excluding the future payment for the lease to be terminated are as follows: 31122015 Dalam satu tahun 384,900 Within one year Diatas satu tahun tetapi tidak melebihi After one year but not lima tahun 1,352,298 more than five years Lebih dari lima tahun 415,436 More than five years 2,152,634 Perusahaan telah menyetujui untuk menyewakan sebagian dari menara telekomunikasi dan lokasi dimana pihak-pihak berikut ini diwajibkan untuk membayar biaya sewa dan pemeliharaan di muka dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan tangguhan: The Company agreed to lease part of its telecommunications towers and sites to the parties below which are required to pay the lease and maintenance fees in advance which are recorded as part of unearned revenue: Pihak dalam perjanjian Item yang disewa Periode perjanjian Counterparties Leased items Period of agreement PT Hutchison 3 Indonesia Sewa menara Tower rental Beragam Various PT Dayamitra Telekomunikasi Sewa menara Tower rental Beragam Various PT Indosat Tbk dan lainnya and others Sewa menara Tower rental Beragam Various c. Perikatan biaya tahunan 3G c. 3G annual fees commitments Perseroan mempunyai kewajiban untuk membayar biaya tahunan selama sepuluh tahun selama Perseroan memegang izin 3G. Jumlah pembayaran setiap tahun adalah berdasarkan skema pembayaran yang diatur di dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 07PERM.KOMINFO22006 dan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 323KEPM.KOMINFO092010 lihat Catatan 1d. Tidak ada sanksi yang akan dikenakan jika Perseroan mengembalikan izin. The Company is obliged to pay annual fees within ten years, as long as the Company holds the 3G license. The amount of the annual payment is based on the scheme of payment set out in Regulation No. 07PERM.KOMINFO 22006 of the Minister of Communication Information and Decree No. 323KEP M.KOMINFO092010 of the Minister of Communication Information see Note 1d. No penalty will be imposed in the event of the Company returning the license. Sesuai surat keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 192 Tahun 2013 tanggal 5 Maret 2013, Perseroan memperoleh tambahan alokasi spektrum sebesar 5 MHz. In accordance to decision letter of Minister of Communication and Information and Decree No. 192 Year 2013 dated 5 March 2013, the Company obtained an additional spectrum allocation of 5 MHz. PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Halaman 100 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 31. PERIKATAN lanjutan 31. COMMITMENTS continued d. Investasi kontribusi modal saham d. Investment in capital contribution Pada tanggal 16 Mei 2013, Perseroan menandatangani perjanjian dengan SK Planet Co., Ltd ”SKP” dan SK Planet Global Holdings Pte. Ltd., ”SKGH” dimana SKP dan Perseroan setuju untuk melakukan perjanjian joint venture dengan membentuk perusahaan baru. Perjanjian tersebut menetapkan bahwa SKGH dan Perseroan akan memberikan kontribusi masing-masing sebesar USD 18,3 juta untuk modal saham awal dan masing-masing akan memegang 50 dari total modal saham XLJV lihat Catatan 10. Sesuai dengan perjanjian tersebut, SKGH dan Perseroan berkomitmen untuk melakukan penilaian terhadap kondisi pasar sampai dengan 2015 dan akan memberikan kontribusi tambahan modal saham berdasarkan kondisi yang ditetapkan di perjanjian. Pada tanggal 27 Januari 2015, Perseroan memberikan kontribusi tambahan modal saham sebesar USD 12,1 juta kepada XLJV. On 16 May 2013, the Company entered into an agreement with SK Planet Co., Ltd “SKP” and SK Planet Global Holdings Pte. Ltd., “SKGH” whereby SKP and the Company agreed to enter into a joint venture arrangement by incorporating a new limited liability company. The agreement stipulates that SKGH and the Company shall contribute USD 18.3 million each for the initial share capital and shall respectively hold 50 of the total share capital of XLJV see Note 10. In accordance with the agreement, SKGH and the Company commit to assess the market conditions up to 2015 and shall contribute additional share capital based on the conditions stated in the agreement. On 27 January 2015, the Company contributed additional share capital of USD 12.1 million to XLJV. Selanjutnya, Perseroan memberikan kontribusi tambahan modal saham kepada XLJV pada bulan Januari 2016 lihat Catatan 42. Subsequently, the Company contributed additional share capital to XLJV in January 2016 see Note 42. 32. KONTINJENSI 32. CONTINGENCY Pada tanggal 1 November dan 14 Desember 2007, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha “KPPU” menetapkan keputusan untuk melakukan pemeriksaan awal dan pemeriksaan tahap kedua lanjutan terhadap Perseroan dan tujuh penyelenggara telekomunikasi lainnya atas dugaan kesepakatan penetapan tarif SMS kartel yaitu pelanggaran Pasal 5 Undang-Undang Anti Monopoli UU No. 51999. On 1 November and 14 December 2007, the Indonesia Business Competition Supervisory Commission “KPPU” issued decisions regarding a preliminary and a second stage continued investigation into the Company and seven other telecommunication companies based on allegations of SMS price-fixing cartel, which is a breach of Article 5 of the Anti- Monopoly Law Law No. 51999. Apabila Perseroan terbukti telah melakukan kesepakatan penetapan tarif SMS, maka KPPU dapat memerintahkan Perseroan untuk membayar penalti maksimal Rp 25.000 dan merevisi tarif SMS Perseroan. Jika keputusan KPPU menyatakan bahwa penetapan tarif tersebut merugikan konsumen, maka Perseroan dapat dituntut melalui “class action” oleh masyarakat pengguna jasa Perseroan. Masing-masing kemungkinan tersebut dapat berakibat material terhadap Perseroan, baik reputasi dan laba usaha. In the event that the Company is found liable for SMS price-fixing, the KPPU may order the Company to pay fines up to Rp 25,000 and require the Company to revise its SMS charges. In the event that the KPPUs decision stipulates that the alleged price fixing has caused consumer loss, the Company may also be exposed to consumer class action suits. Each of these decisions could have a material adverse effect on the Company’s business, reputation and profitability.