Key management compensation RELATED PARTY INFORMATION continued h. Beban bunga
                                                                                PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Halaman 100 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
31.  PERIKATAN lanjutan 31.  COMMITMENTS continued
d.  Investasi kontribusi modal saham d.  Investment in capital contribution
Pada  tanggal  16  Mei  2013,  Perseroan menandatangani  perjanjian  dengan  SK  Planet
Co., Ltd ”SKP” dan SK Planet Global Holdings Pte. Ltd., ”SKGH” dimana SKP dan Perseroan
setuju untuk melakukan perjanjian  joint venture dengan
membentuk perusahaan
baru. Perjanjian  tersebut  menetapkan  bahwa  SKGH
dan  Perseroan  akan  memberikan  kontribusi masing-masing  sebesar  USD  18,3  juta  untuk
modal  saham  awal  dan  masing-masing  akan memegang  50  dari  total  modal  saham  XLJV
lihat  Catatan  10.  Sesuai  dengan  perjanjian tersebut,  SKGH  dan  Perseroan  berkomitmen
untuk  melakukan  penilaian  terhadap  kondisi pasar  sampai  dengan  2015  dan  akan
memberikan kontribusi tambahan modal saham berdasarkan
kondisi yang
ditetapkan di
perjanjian. Pada  tanggal  27  Januari  2015,  Perseroan
memberikan kontribusi tambahan modal saham sebesar USD 12,1 juta kepada XLJV.
On  16  May  2013,  the  Company  entered  into  an agreement  with  SK  Planet  Co.,  Ltd  “SKP”  and
SK  Planet  Global  Holdings  Pte.  Ltd.,  “SKGH” whereby SKP and the Company agreed to enter
into a joint venture arrangement by incorporating a  new  limited  liability  company.  The  agreement
stipulates  that  SKGH  and  the  Company  shall contribute  USD  18.3  million  each  for  the  initial
share  capital  and  shall  respectively  hold  50  of the  total  share capital  of  XLJV  see  Note  10.  In
accordance  with  the  agreement,  SKGH  and  the Company commit to assess the market conditions
up  to  2015  and  shall  contribute  additional  share capital  based  on  the  conditions  stated  in  the
agreement.
On  27  January  2015,  the  Company  contributed additional  share  capital  of  USD  12.1  million  to
XLJV. Selanjutnya,  Perseroan  memberikan  kontribusi
tambahan  modal  saham  kepada    XLJV  pada bulan Januari 2016 lihat Catatan 42.
Subsequently,  the  Company    contributed additional share capital to XLJV in January 2016
see Note 42.
32.  KONTINJENSI 32.  CONTINGENCY
Pada tanggal 1 November dan 14 Desember 2007, Komisi  Pengawasan  Persaingan  Usaha
“KPPU” menetapkan
keputusan untuk
melakukan pemeriksaan  awal  dan  pemeriksaan  tahap  kedua
lanjutan terhadap
Perseroan dan
tujuh penyelenggara telekomunikasi lainnya atas dugaan
kesepakatan  penetapan  tarif  SMS  kartel  yaitu pelanggaran Pasal 5 Undang-Undang Anti Monopoli
UU No. 51999. On 1 November and 14 December 2007, the Indonesia
Business  Competition  Supervisory  Commission “KPPU” issued decisions regarding a preliminary and
a  second  stage  continued  investigation  into  the Company  and  seven  other  telecommunication
companies  based  on  allegations  of  SMS  price-fixing cartel,  which  is  a  breach  of  Article  5  of  the  Anti-
Monopoly Law Law No. 51999.
Apabila  Perseroan  terbukti  telah  melakukan kesepakatan  penetapan  tarif  SMS,  maka  KPPU
dapat  memerintahkan  Perseroan untuk membayar penalti maksimal Rp 25.000 dan merevisi tarif SMS
Perseroan.  Jika  keputusan  KPPU  menyatakan bahwa
penetapan tarif
tersebut merugikan
konsumen, maka Perseroan dapat dituntut melalui “class  action”  oleh  masyarakat  pengguna  jasa
Perseroan.  Masing-masing  kemungkinan  tersebut dapat berakibat material terhadap Perseroan, baik
reputasi dan laba usaha. In the event that the Company is found liable for SMS
price-fixing, the KPPU may order the Company to pay fines  up  to  Rp  25,000  and  require  the  Company  to
revise its SMS charges. In the event that the  KPPUs decision  stipulates  that  the  alleged  price  fixing  has
caused  consumer  loss,  the  Company  may  also  be exposed to consumer class action suits. Each of these
decisions could have a material adverse effect on the
Company’s business, reputation and profitability.
PT XL AXIATA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Halaman 101 Page CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015, 2014 DAN 2013
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2015, 2014 AND 2013
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
32.  KONTINJENSI lanjutan 32.  CONTINGENCY continued
Pada tanggal 18 Juni 2008, KPPU dalam salah satu amar
putusannya memutuskan
menghukum Perseroan
untuk  membayar denda
sebesar Rp  25.000.  Dikarenakan  domisili  hukum  para
operator  yang  berbeda-beda,  sesuai  dengan permintaan  KPPU,  Perseroan  bersama  dengan
operator  lainnya  mengajukan  permohonan  ke  MA untuk  menunjuk  pengadilan  yang  akan  menggelar
kelanjutan proses perkara ini.  Pada  tanggal  6  April 2015,  MA  menunjuk  Pengadilan  Negeri  Jakarta
Pusat untuk menyelesaikan perkara ini. On  18  June  2008,  KPPU  in  one  of  its  decisions
assessed  a  penalty  amounting  to  Rp  25,000  to  the Company.  Due  to  different  jurisdiction  domicile,  the
Company along with other operators, as requested by KPPU,  filed  an  application  to  the  Supreme  Court  to
determine the Court which will hear the proceedings. On  6  April  2015,  the  Supreme  Court  appointed
Central Jakarta District Court to resolve this matter.
Pada  tanggal  27  Mei  2015,  Pengadilan  Negeri Jakarta  Pusat  memutuskan  untuk  membatalkan
putusan KPPU tanggal 18 Juni 2008.  Pada tanggal 22 Juni 2015, KPPU mengajukan kasasi ke MA  atas
putusan  Pengadilan  Negeri  Jakarta  Pusat.  Sampai dengan  tanggal  penyelesaian  laporan  keuangan
konsolidasian  ini,  Perseroan  belum  menerima keputusan apapun dari MA.
On  27  May  2015,  Central  Jakarta  District  Court decided  to  annul  KPPUs  decision  dated  18  June
2008. On 22 June 2015, KPPU submitted a cassation r
egarding Central Jakarta District Court’s decision to the  Supreme  Court.  Up  to  the  completion  date  of
these consolidated
financial statements,
the Company  has  not  received  any  decision  from  the
Supreme Court.
33.  TARIF JASA TELEKOMUNIKASI 33.  TELECOMMUNICATIONS SERVICES TARIFFS
Berdasarkan  UU  No.  361999  dan  Peraturan Pemerintah  No.  522000,  tarif  penggunaan  jaringan
dan jasa
telekomunikasi ditentukan
oleh penyelenggara  berdasarkan  kategori  tarif,  struktur,
dan  dengan  mengacu  pada  formula  tarif  jasa telekomunikasi  tidak  bergerak  yang  ditentukan oleh
Pemerintah. Under Law No. 361999 and Government Regulation
No. 522000, tariffs for the use of telecommunications network  and  services  are  determined  by  providers
based on the categories of tariffs, structures, and with respect to fixed line telecommunications services at
price formula set by the Government.
a.  Tarif telepon selular a.  Mobile cellular telephone tariff
Pada tanggal 7 April 2008, Menteri Komunikasi dan Informatika menerbitkan Peraturan Menteri
No. 09PERM.KOMINFO042008 tentang “Tata
Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan  Melalui  Jaringan  Bergerak  Selular”
yang memberikan pedoman untuk menentukan tarif  selular  dengan  formula  yang  terdiri  dari
unsur biaya elemen jaringan dan biaya aktivitas layanan retail.
On 7 April 2008, the Minister of Communication and  Information  issued  Minister  Regulation
No.  09PERM.KOMINFO042008  concerning “The  Procedures  for  Determination  of  Rate
Tariff  of  Telecommunication  Services  which Connected  Through  Mobile  Cellular  Network”
which  provides  guidelines  to  determine  cellular tariffs  with  a  formula  consisting  of  network
element cost and retail services activity cost.
Tarif selular terdiri dari: 
Tarif jasa teleponi dasar 
Tarif jelajah 
Tarif  jasa  multimedia,  dengan  struktur sebagai berikut:
The cellular tariffs consist of the following: 
Basic telephony services tariff 
Roaming tariff 
Multimedia services tariff, with the following structure:
 Biaya aktivasi
 Biaya berlangganan bulanan
 Biaya penggunaan
 Biaya fasilitas tambahan.
 Activation fee
 Monthly charges
 Usage charges
 Additional facilities fee.
                                            
                