DIAGNOSA KEPERAWATAN Intervensi Keperawatan Pre Operasi

dan peraen serta megnalami tmbahan dalam menjalankan perannya selama sakit. i. Pola produksi dan seksual Karena pasien hipospadia ditemukan adanya kelainan pada alat kelamin sehingga jika tidak dilakukan operasi sejak dini maka pada saat dewasa kebutuhan reproduksi seksual akan mengalami gangguan. j. stress Pola penanggulangan Stress timbul apabila seorang pasien tidak efektif dalam mengatasi penyakitnya. k. Pola tata nilai dan kepercayaan. Keputusan penyebab distress ketidak percayaan akan kesembuhan pasien dengan hipospadia tidak mengalami gangguan dalam aktivitas religiusnya.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pre operasi 1. Harga diri rendah berhubungan dengan status kesehatan, faktor fisiologis. 2. Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan operasi. Post operasi 1. Nyeri berhubungan dengan manipulasi bedah terhadap jaringan otot. 2. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan, cateter invasif. 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka post op. Universitas Sumatera Utara 4. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang mengingat, salah interpretasi informasi.

3. Intervensi Keperawatan Pre Operasi

No Diagnosa Keperawatan Tujuankriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Harga diri rendah berhubungan dengan status kesehatan, faktor fisiologis. Tujuan : Memotivasi harga diri pasien. Criteria Hasil : Harga diri pasien meningkat. 1. Dengarkan keluhan pasien dan tanggapan- tanggapannya mengenai keadaan yang dialami. 2. Anjurkan kepada orang terdekat untuk memperlakukan pasien senormal mungkin 3. Hati-hati terhadap lelucon yang berorientasi seksual atau menggoda adanya prilaku agresif. Hilangkan kekhawatiran, ketakutan, perasaan-perasaan saat ini harapan-harapan masa 1. Memberikan petunjuk bagi pasien dalam menolong dirinya dan berguna untuk memberikan informasi pada saat tahap penerimaan. 2. Melibatkan pasien dalam keluarga mengurangi perasaan- perasaan terisolasi dari lingkungan sosial dan dapat pula memberikan kesempatan pada orang terdekat untuk meningkatkan kesejahteraan pasien. 3. Kecemasan berkembang seagai akibat dari hilangnya adanya perubahan harga Universitas Sumatera Utara Intervensi Keperawatan Post Operasi depan. 4. Aturlah kunjungan dengna orang-orang yang memahami hal-hal serupa jika pasien menginginkannya dan karena keadaannya. diri yagn sering menghancurkan dan meluluhkan hati khususnya perubahan fungsi dan penampilan. 4. Dapat menolong pasien dalam memerikan harapan untuk masa depan sebagai panutan. 2. Ansietas berhubungan dengan akan dilakukan operasi. Tujuan : Cemas berkurang. Kriteria Hasil : - Mau dan menerima dilakukannya tindakan untuk mengurangi kecemasan. - Mampu menyebutkan penyebab dari kecemasan. 1. Berikan informasi tentang penyakit dan antisipasi tindakan. 2. Jelaskan tentang pentingnya istirahat yang cukup. 3. Evaluasi tingkat kecemasan ringan, sedang, berat. 4. Berikan aktivitas yang dapat mengurangi ketegangan. 1. Untuk mengurangi tingkat kecemasan. 2. Istirahat yang cukup dapat mengurangi ketegangan. 3. Untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien. 4. Dapat menurunkan tingkat ansietas dan mengurangi ketegangan. No Diagnosa Keperawatan TujuanKriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Nyeri berhubungan Tujuan : 1. Jelaskan sebab dan 1. Membantu Universitas Sumatera Utara dengan manipulasi bedah terhadap jaringan otot. Nyeri berkurang. Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang dapat terkontrol. - Skala nyeri 1 – 3. - Ekspresi wajah tenang rileks. - TTV dalam batas normal. lamanya nyeri akibat dari tindakan invasif. 2. Ajarkan cara mengurangi nyeri : a. Relaksasi dengan menarik nafas panjang dan menghembuskan secara berlahan-lahan di ulangi sampai 3x. b. Distraksi menonton TV, membaca majalah mendengarkan musik. c. Stimulasi kutan massase dengan atau tanpa menggunakan preparat mental. d. Imagery membayangkan hal-hal yang indah. 3. Observasi skala nyeri 4. Observasi TTV. 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgenik. meningkatkan pengetahuan individu dan dapat mengurangi kecemasan. 2. Membantu menurunkan intensitas nyeri dan dapat meningkatkan kemampun koping. 3. Berguna dalam pengawasan. 4. Dapat mengetahui kondisi pasien secara dini. 5. Melaksnakan fungsi independent. 2. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi pembedahan, cateter invasif. Tujuan : Meminimalkan penyebaran infeksi. Kriteria Hasil : Infeksi tidak menyebar 1. Beri penjelasan kepada individu tentang pentingnya menjaga kesehatan aseptik. 2. Awasi tanda vital, perhatikan demam, menggigil, perubahan 1. Tindakan aseptik dapat membantu mencegah terjadinya infeksi. 2. Dugaan adanya infeksi terjadinya sepsis, abses, Universitas Sumatera Utara mental dan meningkatnya nyeri. 3. Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik luka dan adanya eritema. 4. Lakukan pancucian tangan yang baik dan perawatan luka aseptik. 5. Berikan antibiotik sesuai indikasi. peritonitis. 3. Memberikan deteksi dini terjadinya proses nfeksi, dan atau pengawasan penyembuhan peritonitis yang telah ada sebelumnya. 4. Menurunkan resti penyebaran bakteri. 5. Untuk menurunkan jumlah organisme dan penyebaran. 3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya luka post operasi. Tujuan : Mampu memenuhi kebutuhannya. Kriteria Hasil: - Dapat melakukan aktivitas secara mandiri - Kekuatan otot 5 1. Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas. 2. Bantu pasien dalam memenuhi kebutuhannya. 3. Ajarkan pasien untuk latihan ROM. 4. Ajarkan pasien untuk miring kiri dan miring kanan. 5. Ajarkan pasienkeluarga untuk berpartisipasi dalam aktivitaslatihan mengubah posisi 1. Untuk melihat tingkat kemampuan pasian. 2. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 3. Melatih pergerakan otot. 4. Menghindari terjadinya dekubitus. 5. Meningkatkan harapan terhadap perkembanganpeni ngkatn dan memberikan perasaan controlkemandiria. 4. Kurangnya pengetahuan tentang Tujuan : Untuk menambah 1. Gali pengetahuan pasienkeluarga tentang 1. Mengetahui seberapa jauh Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Kasus 1. Pengkajian

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 38 106

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

8 132 220

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

8 92 131

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Post Persalinan Normal di Ruang Anyelir Rumah Sakit G.L. Tobing Tanjung Morawa

7 128 195

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Pre dan Post Chordextomi a/i di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr.Pirngadi Medan

4 72 176

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Penyakit Hernia Inguinal Lateralis di Ruang Bedah Anak Kenanga 1 Dr. Pingadi Medan

0 91 155

b. Directing - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

0 0 28

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar 1. Manajemen Keperawatan - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

0 1 51

1. Identitas pasien - Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Post Persalinan Normal di Ruang Anyelir Rumah Sakit G.L. Tobing Tanjung Morawa

1 2 100

2. Fungsi Manajemen Keperawatan - Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Post Persalinan Normal di Ruang Anyelir Rumah Sakit G.L. Tobing Tanjung Morawa

1 4 39