Komplikasi Landasan Teori 1. Pengertian

abnormal. Penutupan luka operasi menggunakan preputium bagian dorsal dan kulit penis b. Tahap kedua dilakukan uretroplasti, 6 bulan pasca operasi, saat parut sudah lunak. Dibuat insisi paralel pada tiap sisi uretra saluran kemih sampai ke glans, lalu dibuat pipa dari kulit dibagian tengah. Setelah uretra terbentuk, luka ditutup dengan flap dari kulit preputium dibagian sisi yang ditarik ke bawah dan dipertemukan pada garis tengah. Dikerjakan 6 bulan setelah tahap pertama dengan harapan bekas luka operasi pertama telah matang. 2. Teknik Horton dan Devine, dilakukan 1 tahap, dilakukan pada anak lebih besar dengan penis yang sudah cukup besar dan dengan kelainan hipospadi jenis distal yang letaknya lebih ke ujung penis. Uretra dibuat dari flap mukosa dan kulit bagian punggung dan ujung penis dengan pedikel kaki kemudian dipindah ke bawah.Mengingat pentingnya preputium untuk bahan dasar perbaikan hipospadia, maka sebaiknya tindakan penyunatan ditunda dan dilakukan berbarengan dengan operasi hipospadi.

8. Komplikasi

Komplikasi dari hypospadia yaitu : 1. Infertility 2. Resiko hernia inguinalis 3. Gangguan psikososial Universitas Sumatera Utara ASUHAN KEPERAWATAN 1. PENGKAJIAN 1. Identitas Meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, status perkawinan, kebangsaan, pekerjaan, alamat,pendidikan, tanggal jam MRS, diagnosa medis. 2. KeluhanUtama Pada umumnya pasien dengan hipospadia mengeluh ada penis melengkung kebawah yang akan tampak lebih jelas pada saat ereksi dan adanya lubang kencing tidak pada tempatnya. 3. Riwayat Kesehatan. a. Riwayat Penyakit Sekarang. Pada umumnya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya lubang kencing yang tidak pada tempatnya sejak lahir dan tidak diketahui dengan pasti penyebabnya. b. Riwayat Penyakit Dahulu. Biasanya pasien dengan hipospadia ditemukan adanya penis yang melengkung kebawah adanya lubang kencing tidak pada tempatnya sejak lahir. c. Riwayat Kesehatan Keluarga. Didalam keluarga tidak ditemukan penyakit yang sama karena penyakit ini bukan merupakan penyakit turunan. 4. Pola-pola fungsi kesehatan a. Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat Universitas Sumatera Utara Perlu ditanyakan kebiasan klien, apakah klien jarang suka mandi. b. Pola nutrisi dan metabolisme Pada umumnya pasien hipospadia nutrisi, cairan dan elektrolit dalam tubuhnya tidak meng lami gangguan. c. Pola aktivitas Aktifitas pasien hipospadia tidak ada masalah. d. Pola eliminasi Karena pasien hipospdia ditemukan adanya penis yang melengkung kebawah adanya lubang kencing tidak pada tempatnya sehingga pada saat kencing pencernaan tidaknormal. e. Pola tidur dan istirahat Pada umumnya pasien dengan hipospadia tidak mengalami gangguan atau tidak ada masalah dalam istirahat dan tidurnya. f. Pola sensori dan kognitif Secara fisik daya penciuman, rasa-raba dan daya penglihatan pada pasien hipospadia adalan normal, secara mental kemungkinan tidak ditemukan adanya gangguan. g. Pola persepsi diri Karena pasien hipospadia ditemukan adanya kelainan pada bentuk penisnya sehingga\ timbul rasa malu.. h. Pola hubungan dan peran Adanya kondisi kesehatan mempengaruhi terhadap hubungan interpersonal Universitas Sumatera Utara dan peraen serta megnalami tmbahan dalam menjalankan perannya selama sakit. i. Pola produksi dan seksual Karena pasien hipospadia ditemukan adanya kelainan pada alat kelamin sehingga jika tidak dilakukan operasi sejak dini maka pada saat dewasa kebutuhan reproduksi seksual akan mengalami gangguan. j. stress Pola penanggulangan Stress timbul apabila seorang pasien tidak efektif dalam mengatasi penyakitnya. k. Pola tata nilai dan kepercayaan. Keputusan penyebab distress ketidak percayaan akan kesembuhan pasien dengan hipospadia tidak mengalami gangguan dalam aktivitas religiusnya.

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Dokumen yang terkait

Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr.Pirngadi Medan

0 38 106

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Integumen : Luka Bakar (Combustio) di Ruang RB2B RSUP H. Adam Malik Medan

8 132 220

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

8 92 131

Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Post Persalinan Normal di Ruang Anyelir Rumah Sakit G.L. Tobing Tanjung Morawa

7 128 195

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Pre dan Post Chordextomi a/i di Ruang Kenanga 1 Bedah Anak RSUD Dr.Pirngadi Medan

4 72 176

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan Penyakit Hernia Inguinal Lateralis di Ruang Bedah Anak Kenanga 1 Dr. Pingadi Medan

0 91 155

b. Directing - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

0 0 28

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar 1. Manajemen Keperawatan - Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Muskuloskeletal :Konstipasi di Ruang Rindu B3 Bedah Orthopaedi RSUP HAM Medan

0 1 51

1. Identitas pasien - Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Post Persalinan Normal di Ruang Anyelir Rumah Sakit G.L. Tobing Tanjung Morawa

1 2 100

2. Fungsi Manajemen Keperawatan - Pengelolaan Manajemen Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Klien Post Persalinan Normal di Ruang Anyelir Rumah Sakit G.L. Tobing Tanjung Morawa

1 4 39