Pengertian Mahasiswa Hakikat Mahasiswa

kerja, sehingga masing-masing saling mempercayai, saling memerlukan satu dengan lainnya, serta saling membantu. d. Pendalaman Catur-nilai: berusaha untuk memahami dan memenuhi empat macam nilai yang merupakan sumber makna hidup, yaitu: 1 Nilai kreatif kerja, karya, mencipta 2 Nilai penghayatan kebenaran, keindahan, kasih, iman 3 Nilai bersikap menerima dan mengambil sikap yang tepat terhadap derita yang tidak dapat dihindari lagi 4 Nilai pengharapan percaya adanya perubahan yang lebih baik di masa mendatang. e. Ibadah: berusaha memahami dan melaksanakan hal-hal yang diperintahkan Tuhan dan mencegah diri dari apa yang di larang-Nya. Kelima metode tersebut bertujuan untuk menjajaki sumber makna hidup yang tersirat dari pengalaman pribadi, kehidupan sehari- hari dan lingkungan sekitarnya. Jika makna hidup ini ditemukan dan berhasil dipenuhi maka diharapkan mendatangkan perasaan bermakna dan bahagia yang semuanya merupakan cerminan kepribadian yang sehat.

B. Hakikat Mahasiswa

1. Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi yang terdiri dari akedemik, politeknik, sekolah tinggi, institute dan universitas. Dalam Kamus Bahasa Indonesia KBI, mahasiswa didefinisikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi. Dalam tahap perkembangan mahasiswa biasanya berada pada tahap perkembangan dewasa awal. Istilah adult atau dewasa awal berasal dari bentuk kata lampau, yaitu adultus yang berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau lebih menjadi dewasa. Hurlock 1999 mengatakan bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun. 2. Karakteristik Kehidupan Mahasiswa Ciri-ciri yang menonjol dalam masa dewasa awal yang membedakannya dengan masa kehidupan yang lain, nampak dalam adanya peletakan dasar dalam banyak aspek kehidupannya, melonjaknya persoalan hidup yang dihadapi dibandingkan remaja akhir dan terdapatnya ketegangan emosi Mappiare, 1983. Adapun ciri kematang menurut Anderson ialah: a. Berorientasi pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada tugas-tugas yang dikerjakannya, dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri sendiri atau untuk kepentingan pribadi. b. Tujuan-tujuan yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efisien; seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas dan tujuan-tujuan itu dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI didefinisikannya secara cermat dan tahu mana yang pantas dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya. c. Mengendalikan perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang-orang lain. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain. d. Keobjektifan; orang matang memiliki sikap obyektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam keadaan yang sesuai dengan kenyataan. e. Menerima kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis, paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik dan saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya. f. Pertanggung jawaban terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada orang-orang lain membantu usaha-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sungguh, sehingga untuk itu dia menerima bantuan orang lain. Tetapi tetap dia bertanggung jawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya. g. Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang- orang yang matang memiliki ciri fleksibel dan mendapatkan diri seirama dengan kenyataan-kenyataan yang dihadapinya dalam situasi-situasi baru.

3. Tugas Perkembangan Mahasiswa