Cara subjek penikmat dugem memandang masa depan:

peneliti menemukan bahwa adanya kesamaan data yang diperoleh oleh peneliti terhadap kedua informan.

2. Cara subjek penikmat dugem memandang masa depan:

Peneliti memperoleh data bahwa Tya adalah seorang mahasiswa yang sedang berusaha dalam menyelesaikan skripsinya. Tetapi usahanya tersebut dihalangi oleh kebiasaan-kebiasaannya yang sering dugem. Peneliti memperoleh data bahwa ia sangat ingin merubah kebiasan dugem karena menurutnya perilakunya itu sudah sangat merugikannya. Tetapi untuk saat ini ia belum mampu merubah keinginanya sepenuhnya untuk berubah secara optimal karena masih gampang terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Tetapi dari hatinya yang paling dalam mengatakan bahwa ia memiliki kemauan untuk berubah. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap subjek: “Kalau begini-begini aja ya otomatis engga sih dek. Soalnya kalau dipikir-pikir tindakan itu sangat merugikan. aku ingin kedepannya menjadi orang yang lebih baik lagi.” WSIT- 36.D2 “Aku tuh pengen berhenti. tapi kalau ada teman yang ngajakin aku tuh kurang bisa kontrol diri dek. Kalau keinginan sih ada banget. Apa lagi mbak kan udah semester tua, tetntunya pengen cepat- cepat lulus juga.” WSIT-29.D1 Dari hasil wawancara dengan Af, peneliti memperoleh hasil bahwa ia juga memliki keinginan untuk merubah kebiasaannya dugem. Tetapi belum untuk saat ini, karena ia belum mampu mengkondisikan dirinya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI atau menahan dirinya untuk memenuhi keinginannya. Adanya dorongan semangat dari teman-teman kampus membuatnya ingin segera menyelesaikan studinya. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap Af: “Kalau berubah sih mau, tapi susah. Aku juga cemas ngelihat teman-temanku udah pada ada yang lulus dan teman-teman juga pada nyaranin buat berhenti tapi untuk saat ini mencoba untuk segera berhenti itu susah.” WSIIA-31.D1 Di satu sisi ia ingin diakui dalam lingkup pergaulannya karena sebagian dari temannya memiliki kecanduan dugem. Maka ia juga menyesuaikan diri dengan mereka. Ketika ia diajak oleh temannya, kadang-kadang cendrung sungkan untuk menolaknya dan ketika ia merasa bosan ia memilih untuk pergi dugem karena dugem merupakan hiburan baginya. hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap Af: “Kalau harapan ku kedepannya dek aku bisa berubah menjadi lebih baik lagi. Tapi disisi lain aku ingin terlihat keren dengan gaya hidupku yang seperti itu. Itu hiburan bagiku dek, ya selama aku bosan aku bisa menghibur diriku dengan pergi ke tempat dugem.” WSIIA-42.D2 Dari data yang diperoleh peneliti menemukan bahwa kedua subjek memiliki keinginan untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Tetapi masih banyak hal-hal yang diluar dirinya yang belum mendukungnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan informan, peneliti memperoleh data bahwa adanya penyesalan dari dalam diri Tya dan ingin berubah. Tetapi kurangnya dukungan dari lingkungan sekitarnya. Ia masih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belum mampu menahan dirinya ketika di ajak oleh bebrapa temannya untuk dugem. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara berikut: “Ya menyesal pastinya. Dia tuh mau berubah sebenarnya. Hanya lingkungan sekitarnya itu loh dek yang selalu membawa dia ikut dugem.” WINT-17.D1 Sama halnya dengan Af, dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadapnya bahwa ia adalah seseorang yang sungkan menolak ajakan temannya. Sehingga menyebabkan kesulitan dalam mencapai sesuatu ingin yang ditujunya. Peneliti memperoleh hasil observasi kedua subjek melalui observasi tidak langsung bahwa dalam memandang masa depan mereka memiliki kesamaan anatara keduanya. Tya memiliki masa depan yang ingin ia capai dengan tujuan yang telah ia tetapkan. Demikian juga dengan Af, ia juga memiliki masa depan yang ingin dicapainya dengan tujuan yang telah ditetapkannya. Namun, keduanya masih belum mampu menjalankan tujuan yang mereka tetapkan.

3. Cara subjek memaknai tanggung jawab sebagai mahasiswa: