Relasi subjek dengan lingkungan:

Peneliti memperoleh hasil observasi melalui observasi tidak langsung bahwa dalam kehidupan sehari-hari kedua subjek hanya mementingkan keinginan masing-masing dan bukan untu kebutuhan mereka. Apapun itu mereka tidak merasa rugi demi memenuhi keinginan mereka.

5. Relasi subjek dengan lingkungan:

Peneliti memperoleh data dari hasil wawacara terhadap Tya bahwa ia adalah seorang yang sangat menjaga hubunganrelasi dengan orang lain. Apa lagi dengan orang-orang yang kenal dekat dengannya. Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara berikut: “Jarang dek, aku tuh engga enakan orangnya. takut mereka sakit hati dan kecewa.” WSIT-30.R1 Tidak heran jika ia memiliki banyak teman karena ia bersikap baik terhadap setiap orang yang ia jumpai. Berikut hasil wawancara terhadap subjek: “Relasi dengan orang-orang sekitar cukup baik dek. aku belum pernah berantem dengan orang lain. aku masih mengenal diriku baik buruknya.” WSIT-33.R2 Tidak jauh beda dengan Af, peneliti memperoleh data dari subjek bahwa ia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka tidak heran jika ia memiliki banyak teman. Hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara terhadap subjek: “Aku menyesuaikan saja sih sama lingkunganku. Kalau aku di kampus ya membahas hal-hal yang berkaitan dengan kuliah. Kalau di tempat dugem, ya bahasnya tentang perempuan yang biasanya di bawa yang mana aja.” WSIIA-36.R2 “Lumayan sih dek. Kebanyakan teman-teman dari luar kampus.” WSIIA-48.R3 Peneliti memperoleh data dari informa Tya bahwa ia memiliki relasi yang baik dengan lingkungan sekitarnya. berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap informa: “Relasinya baik sih dek, apa lagi sama teman-teman yang sudah dekat gitu. Kalau menurutku sih dia tuh bagus relasinya sama orang lain, dilihat dari kesehariannya yang banyak teman ya baik-baik saja. Dia juga kalau cerita ke aku kok.” WINT- 7.R1 “Iya dek, pergaulannya juga luas.” WINT-8.R2 Dari hasil wawancara terhadap informan Af menggungkap bahwa perbuatan baik yang dilakukannya terhadap temannya berdampak negatif baginya. Ia sering dimanfaatkan oleh temannya sendiri karena ia adalah seseorang yang enggan menolak permintaan temannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara terhadap informan: “Dia itu sebenarnya baik dek, dia suka banget nolongin teman yang lagi kesusahan. dia tuh enggak tegaan gitu orangnya. Makanya dia tuh sering dimanfaatin gitu sama temannya.” WINA-9.R1 “Ya di manfaatin sama temannya. Awalnya dulu tuh dia cuma ikut-ikutan doang untuk pergi dugem. Apa lagi dia tuh anak tunggal loh dek, serba ada. Orang tuanya selalu menuruti per mintaannya.” WINA-10.R2 “Cukup baik dek. Seperti yang saya katakan di awal tadi, dia tuh orangnya engga tegaan. Dia kan punya mobil, nek misal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ada teman yang butuh bantuan gitu atau minjem mobil. Itu pasti langsung dibantu tanpa merasa dirugikan. Pasti sebelum minjemin ke temannya, dia udah isi full bensinnya dan orangnya manutan. Engga bisa banget lihat orang susah dek.” WINA- 14.R3 Dari hasil obserasi terhadap Tya, peneliti menemukan bahwa ia ingin pergi menemani seorang temannya untuk menghadiri sebuah acara. Hal ini menunjukkan relasinya dengan orang sekitarnya cukup baik dan ia juga suka menolong temannya. Berikut adalah hasil obserasi langsung terhadap subjek: “Obserasi dilakukan di jalan raya. Peneliti melihat subjek sedang mengendarai sepeda motor dengan temannya dan bertegur sapa dengan peneliti sekedar menanyakan tujuannya pergi kemana. Ternyata ia menemani temannya buat pertemuan di sebuah acara yang tidak disebut entah acara apa.” OSIT- 3.R1 Pada saat melakukan observasi langsung terhadap Af, peneliti melihat bahwa ia sedang mentraktir temannya yang tidak memiliki uang untuk makan. Kebetulan pada saat itu adalah tanggal tua. Berikut hasil observasi terhadap subjek: “Subjek sedang makan bersama temannya di kantin. Pada saat itu ia mentraktir temannya yang tidak memiliki uang untuk makan.” OSIIA-2.R1

6. Cara subjek memaknai masalah-masalah yang dialami: