Hasil Uji Hipotesis HASIL PENELITIAN

b Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui linear garis lurus atau tidaknya hubungan antara variabel perfeksionisme dan penyesuaian diri. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for Windows. Hubungan antara variabel perfeksionisme dan penyesuaian diri dikatakan linear atau memiliki garis lurus apabila nilai Linearity yang diperoleh lebih kecil daripada 0,05 Linearity 0,05. Jika nilai Linearity yang diperoleh lebih besar daripada 0,05 Linearity 0,05 maka hubungan tersebut tidak linear atau memiliki garis yang lurus. Hasil uji linearitas terhadap hubungan antara variabel perfeksionisme dan penyesuaian diri menunjukkan nilai Linearity sebesar 0,002. Nilai tersebut menunjukkan bahwa 0,002 lebih kecil daripada 0,05 0,002 0,05, maka hubungan antara variabel perfeksionisme dan penyesuaian diri adalah linear atau memiliki garis lurus. Tabel 18 menunjukkan hasil uji linearitas sebagai berikut. Tabel 18. Hasil Uji Linearitas. Variabel Hasil Uji Linearitas Sig. Kesimpulan Perfeksionisme dan Penyesuaian Diri 0,02 ≤ 0,05 Linear

5. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis peneliti yang menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara perfeksionisme dan penyesuaian diri pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Sanata Dharma diterima atau tidak. Uji hipotesis menggunakan korelasi product momen Pearson dengan one-tailed karena hipotesis pada penelitian ini mengarah pada hubungan negatif. Uji korelasi dilakukan dengan bantuan SPSS 16.00 for Windows. Hipotesis peneliti diterima apabila nilai signifikansi p lebih kecil daripada 0,05. Jika nilai signifikansi p yang diperoleh lebih besar daripada 0,05 maka hipotesis tidak diterima atau tidak ada hubungan negatif antara perfeksionisme dan penyesuaian diri. Hasil uji hipotesis menunjukkan hasil nilai koefisien korelasi r sebesar -0,236 dengan nilai signifikansi p sebesar 0,008. Nilai signifikansi p 0,008 lebih kecil daripada 0,05 p 0,05 yang menunjukkan bahwa ada hubungan negatif signifikan antara perfeksionisme dan penyesuaian diri. Nilai korelasi sebesar -0,236 menunjukkan kekuatan korelasi yang lemah antara perfeksionisme dengan penyesuaian diri. Nilai koefisien determinasi r 2 sebesar 0,055 atau sebesar 5,5 menunjukkan bahwa sumbangan variabel perfeksionisme pada penyesuaian diri sebesar 5,5 dan 94,5 berasal dari faktor lain. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis peneliti diterima. Tabel 19 menyajikan hasil uji korelasi perfeksionisme dan penyesuaian diri sebagai berikut. Tabel 19. Hasil Uji Korelasi Perfeksionisme diri Penyesuaian Diri. Variabel Hasil Uji Korelasi Nilai Sig. Koefisien Korelasi r Koefisien Determinasi r 2 Kesimpulan PF dan PD 0,04 ≤ 0,05 -0,236 0,055 Berkorelasi negatif Keterangan: PF: Perfeksionisme PD: Penyesuaian Diri Intepretasi tingkat kekuatan nilai korelasi pada penelitian ini berdasarkan kategori tingkat nilai korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono 2008. Tabel 20 menyajikan kategori tingkat korelasi sebagai berikut. Tabel 20. Kategori Tingkat Korelasi. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

6. Analisis Tambahan