Komponen Pembelajaran Sastra KAJIAN TEORI

keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta rasa, dan menunjang pembentukan watak Rahmanto, 1992: 16. Pembelajaran sastra dapat berjalan dengan baik apabila berjalan sesuai prinsip-prinsip yang ada. Rosenblatt melalui Gani, 1988: 1-2 mengemukakan prinsip-prinsip yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran sastra tersebut yaitu: 1. Siswa diberi kebebasan untuk menampilkan respon dan reaksinya. 2. Siswa diberi kesempatan untuk mempribadikan dan mengkristalkan rasa pribadinya terhadap cipta sastra yang dibaca serta dipelajarinya. 3. Guru berusaha menemukan butir-butir kontak di antara pendapat para siswa. 4. Peranan dan pengaruh guru merupakan daya dorong terhadap penjelajahan pengaruh vital yang inheren di dalam sastra itu sendiri.

D. Komponen Pembelajaran Sastra

Terdapat delapan komponen yang harus ada dalam suatu sistem pembelajaran. Komponen-komponen tersebut saling bersinergi untuk kesuksesan pembelajaran yang dilaksanakan. Delapan komponen pembelajaran tersebut yaitu siswa, guru, tujuan, materi, strategi, metode, media, dan evaluasi. 1. Siswa Hamalik 2001: 7 menyebutkan bahwa peserta didik merupakan suatu komponen masukan dalam sistem pendidikan yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan ppendidikan nasional. Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa atau peserta didik merupakan komponen utama dalam pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, siswa adalah subjek yang mengalami tindak mengajar dan merespon tindak belajar. Siswa memiliki hak-hak yang telah diatur dalam undang-undang. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Hamalik, 2001: 8, setiap peserta didik memiliki hak-hak sebagai berikut: a. mendapatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya, b. mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan tertentu yang telah dilakukan, c. mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa, atau bantuan lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku, d. pindah ke satuan pendidikan yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi sesuai dengan persyaratan penerimaan peserta didik pada satuan pendidikan yang hendak dimasuki, e. memperoleh penilaian hasil belajarnya, f. menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan, g. mendapat pelayanan khusus bagi yang menyandang cacat. 2. Guru Guru adalah pekerjaan profesional yang membutuhkan kemampuan khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan keguruan Sanjaya, 2006: 15. Guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk di dalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektivitas pembelajaran Sanjaya, 2006: 14-15. Profesionalitas dan kualitas seorang guru sangatlah penting karena menentukan mutu kegiatan pembelajaran. Di tangan guru lah bagaimana pembelajaran akan terlaksana ditentukan. Hal ini berkaitan dengan peran guru sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator, dan evaluator Sanjaya, 2006: 21-33. 3. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah selesai diselenggarakannya suatu proses pembelajaran, misalnya satuan acara pertemuan, yang bertitik tolak pada perubahan tingkah laku siswa Hamalik, 2001: 6. Sanjaya 2006: 86 mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah kemampuan kompetensi atau keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh siswa setelah mereka melakukan proses pembelajaran tertentu. Menurut Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses, tujuan pembelajaran adalah proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Kompetensi tersebut meliputi apa yang harus dikuasai, diketahui, atau dapat dilakukan oleh siswa setelah mereka selesai melakukan kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan merupakan komponen pokok pembelajaran diharapkan untuk dicapai oleh siswa setelah selesainya proses pembelajaran. Tujuan penting dalam sistem pembelajaran karena menjadi landasan untuk menyususn sistem pembelajaran yang efektif. Hamalik 2001: 77 menyebutkan tiga kriteria yang sebaiknya dipenuhi oleh suatu tujuan pembelajaran, yaitu: a. Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar. b. Tujuan mendefinisikan toingkah laku siswa dalam bentuk dapat diukur dan dapat diamati. c. Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki. 4. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran adalah uraian atau pokok bahasan, yakni penjelasan lebih lanjut makna dari setiap konsep yang di dalam pokok bahasan Sudjana, 1998: 10. Materi secara garis besar mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa guna mencapai standar kompetensi. Materi pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu fakta, konsep atau teori, prinsip, proses, nilai dan keterampilan. Kriteria yang digunakan antara lain kesesuaiannya dengan kompetensi dasar ruang lingkup materi, urutan logis materi, kebutuhan peserta didik, dan waktu yang tersedia. 5. Strategi Pembelajaran Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan rangkaian kegiatan termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, sebelum merencanakan strategi perlu dirumuskan tujuan pembelajaran yang dapat diukur keberhasilannya Sanjaya, 2006: 126. Gerlach dan Ely melalui Ahmadi, 2011: 9 mengemukakan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam lingkungan tertentu. Strategi pembelajaran meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran merupakan tindakan yang direncanakan sedemikian rupa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah di tetapkan sebelumnya. 6. Metode Pembelajaran Sanjaya 2006: 147 menyatakan bahwa metode merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara optimal. Keberhasilan implementasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran. Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Suatu metode mengandung pengertian terlaksananya kegiatan guru dan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran Hamalik, 2001: 26. Berdasarkan penjelasan yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran sastra adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi yang telah diatur dalam strategi pembelajaran yang telah dibuat untuk mencapai tujuan pembelajaran. 7. Media Pembelajaran Hamalik 2001: 51 mengemukakan bahwa media atau alat bantu ajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga, serta hasil belajar lebih bermakna. Gagne dan Briggs melalui Arsyad, 2011: 4 secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Pada intinya, media pembelajaran digunakan untuk mempermudah tugas guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Siswa akan lebih mudah memahami materi dari guru karena dapat memvisualisasikan materi dalam benak mereka. Selain itu, media pembelajaran dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kreativitas dan inovasi guru dalam mengajar. 8. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi atau penilaian adalah proses memeroleh dan memergunakan informasi untuk membuat pertimbangan yang dipergunakan sebagai dasar pengambilan informasi Nurgiyantoro, 2014: 34. Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran Hamalik, 2001: 159. Evaluasi digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Nurgiyantoro 2014: 35 menyebutkan bahwa fungsi dari evaluasi adalah mengetahui kadar pencapaian tujuan, memberikan sifat objektivitas pengamatan tingkah laku hasil belajar peserta didik, mengetahui kemampuan peserta didik dalam hal-hal tertentu, menentukan layak tidaknya seorang peserta didik dinyatakan naik kelas atau lulus, dan untuk memberikan umpan balik bagi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan. Evaluasi ditujukan untuk mengetahui tingkat perkembangan dan diarahkan terhadap semua aspek pribadi peserta didik, bukan hanya terhadap aspek penguasaan pengetahuan belaka Hamalik, 2001: 13. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa Hamalik, 2001: 29. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah proses penguukuran informasi untuk membuat keputusan hasil belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Evaluasi bertujuan untuk mengukur kemampuan dan tingkah laku siswa dalam mengikuti pembelajaran.

E. Penelitian yang Relevan