4. Permasalahan Pembelajaran Sastra Kelas XI Sekolah Inklusi MAN
Maguwoharjo
MAN Maguwoharjo memiliki beberapa permasalahan dalam pembelajaran sastra yang dilaksanakan di kelas XI. Permasalahan-permasalahan tersebut
meliputi kurangnya minat siswa untuk membaca karya-karya sastra secara berkelanjutan, koleksi buku-buku sastra di perpustakaan termasuk buku sastra
dengan huruf braille yang jumlahnya kurang, tidak adanya laboratorium bahasa, dan tidak kondusifnya kelas untuk pembelajaran.
Hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa beberapa siswa sudah mulai menyukai membaca karya sastra. Terdapat pula siswa yang kurang menyukai
kegitan membaca karena menganggap kegiatan tersebut tidak menarik atau hanya membaca setengahnya saja kemudian tidak dilanjutkan. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa masih kurang memiliki motivasi untuk melakukan kegiatan membaca karya sastra secara berkelanjutan. Berdasarkan hasil
pengamatan selama pembelajaran sastra berlangsung, banyak siswa masih mengeluh ketika guru menugaskan untuk membaca cerpen yang terdapat pada
buku paket atau LKS. Perpustakaan MAN Maguwoharjo memiliki koleksi buku-buku sastra
berupa novel Indonesia, novel terjemahan, dan kumpulan puisi. Rak buku sastra ditempatkan tepat di depan pintu masuk perpustakaan. Peminjaman buku sastra
oleh siswa MAN Maguwoharjo selama waktu penelitian tidak signifikan. Petugas perpustakaan mengungkapkan bahwa pada semester gasal jumlah
peminjaman memang cenderung sedikit.
Tabel 10: Koleksi Novel Indonesia Perpustakaan MAN Maguwoharjo Tahun
Terbit Pengarang
Judul Jumlah Kondisi
1997 Samsul Muarief
Berlibur Bersama Angin 14
2 rusak 1999
Abel Tasman Bintang Semakin Terang
8 Baik
1999 Siti Zahra Yundiati
Pemuda Perkasa dari Lembah Barito
17 10 rusak
2002 Fira Basuki
Jendela-jendela 3
2 rusak 2003
Mustofa W. Hasyim Hari-hari Bercahaya
11 5 rusak
2004 Armijn Pane
Belenggu 7
3 rusak 2005
Fira Basuki Atap
2 Baik
2006 Raditya Dika
Cinta Brontosaurus 1
Baik 2007
Ibnu Hazm El Andalusy
Di Bawah Naungan Cinta 9
1 rusak 2007
Tere Liye Hafalan Shalat Delisa
3 1 rusak
Moga Bunda Disayang Allah
2 2 rusak
2008 Andrea Hirata
Edensor 2
1 rusak Laskar Pelangi
1 1 rusak
2008 Habiburahman El
Shirazy Ayat-ayat Cinta
4 1 rusak
Ketika Cinta Berbuah Surga
6 Baik
Ketika Cinta Bertasbih I 9
2 rusak Ketika Cinta Bertasbih II
12 Baik
2008 HAMKA
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck
5 Baik
2008 Itman Luthfi
Faza Faizah 4
Baik 2008
Cinta Kanti K. Usman
12 7 rusak
2008 Cintamu Sebening
Embun Laura Khalida
7 Baik
2008 S. Takdir
Alisjahbana Tak Putus Dirundung
Malang 5
Baik 2008
Teuku Eddy Faisal Rusydi
Kala Cinta Mengguncang Arasy Ilahi
2 Baik
2009 Ahmad Fuadi
Negeri 5 Menara 7
2 rusak 2009
Dee Lestari Perahu Kertas
2 1 rusak
2010 Taufiqurrahman Al-
Azizy Daun pun Berdzikir
4 Baik
2010 Tere Liye
Burlian 2
1 rusak 2011
Dinullah Rayes Bulan di Pucuk Embun
10 Baik
2011 Esti Kinasih
Jingga dalam Elegi 2
Baik 2012
Cucuk Hariyanto Langit Taman Hati
9 Baik
Jumlah koleksi novel-novel Indonesia di perpustakaan MAN Maguwoharjo yaitu sebanyak 30 judul. Ketiga puluh judul novel ini terdiri atas 182 eksemplar.
Empat puluh dua eksemplar diantaranya dalam keadaan rusak. Kerusakan berupa robek dan hilangnya beberapa halaman pada novel. Beberapa sampul
novel juga robek dan hilang. Terdapat novel yang sudah menguning dan dimakan rayap.
Tabel 11: Koleksi Novel Terjemahan Perpustakaan MAN Maguwoharjo Pengarang
Judul Tahun
Terbit Jumlah Kondisi
J. K. Rowling Harry Potter dan Kamar
Rahasia 2000
3 1 rusak
Harry Potter dan Pangeran Berdarah Campuran
2006 2
Baik Stephenie
Meyer Eclipse
2008 1
Baik Twilight
2009 3
Baik New Moon
1 Baik
Perpustakaan MAN Maguwoharjo memiliki lima judul novel terjemahan. Jumlah koleksi novel terjemahan di perpustakaan yaitu sembilan eksemplar.
Satu buah novel dalam keadaan rusak. Tiga bab pada novel terlepas sehingga rawan hilang. Novel-novel terjemahan lebih sering dipinjam oleh siswa
dibandingkan dengan
novel-novel Indonesia.
Petugas perpustakaan
mengungkapkan bahwa siswa dapat meminjam novel terjemahan yang sama lebih dari satu kali.
Novel-novel di perpustakaan MAN Maguwoharjo tidak diperbarui secara rutin. Pada tabel terlihat bahwa koleksi perpustakaan adalah novel dengan tahun
terbit antara tahun 1997 sampai dengan tahun 2012. Koleksi terbaru di
perpustakaan adalah novel yang terbit pada tahun 2012. Hal ini berarti koleksi perpustakaan MAN Maguwoharjo tidak diperbarui selama empat tahun.
Hasil pengamatan tersebut sesuai dengan pernyataan guru dalam wawancara. Buku-buku diperpustakaan dirasa guru kurang memiliki daya tarik
bagi siswa. Guru mengemukakan bahwa kondisi novel yang membuat siswa malas untuk membaca koleksi di perpustakaan MAN Maguwoharjo. Banyak
novel yang rusak, lama, dan tidak up to date. Guru menambahkan bahwa penataan novel yang tidak rapi juga mengurangi minat siswa untuk
menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca.
Tabel 12: Koleksi Kumpulan Puisi Perpustakaan MAN Maguwoharjo Tahun
Terbit Pengarang
Judul Jumlah
Kondisi
1994 Darmanto Jatman Golf untuk Rakyat
1 Rusak
2000 Taufik Ismail
Malu Aku Jadi Orang Indonesia
1 Baik
2003 Sjuman Djaya
Aku: Perjalanan Hidup dan Karya Penyair Chairil
Anwar 5
Baik
2004 Amir Hamzah
Nyanyian Sunyi 1
Baik 2010
Kahlil Gibran Sang Nabi
5 Baik
2011 Ahmad Sahide,
Darwin Ed. Kusimpan Kau dalam Puisi
Baik
Koleksi kumpulan puisi perpustakaan MAN Maguwoharjo jauh lebih sedikit dibandingkan dengan koleksi novelnya. Kumpulan puisi di perpustakaan
sebanyak 6 judul yang terdiri atas 13 eksemplar. Satu kumpulan puisi dalam keadaan rusak dengan beberapa halaman sobek. Variasi buku kumpulan puisi
yang sedikit ini menjadi permasalahan apabila sekolah ingin meningkatkan kemampuan apresiasi sastra siswanya. Siswa MAN Maguwoharjo jarang
membaca dan meminjam kumpulan puisi di perpustakaan.
Perpustakaan MAN Maguwoharjo memiliki satu judul buku sastra dengan huruf braille. Buku sastra braille tersebut berjudul 25 Kisah Cinta Sejati karya
Miranda ed yang diterbitkan pada tahun 2005. Buku ini berjumlah 107 eksemplar. Tidak adanya variasi buku sastra berhuruf braille menyebabkan
siswa-siswa tunanetra kesulitan menemukan referensi jika sedang mengerjakan tugas. Siswa tunanetra merasa buku sastra braille di perpustakaan tidak
memadai. Guru mengungkapkan bahwa kurangnya buku sastra braille menjadi kendala dalam peningkatan pembelajaran sastra khususnya bagi siswa tunanetra.
Tidak adanya laboratorium bahasa menjadi kendala lain dalam pembelajaran sastra di MAN Maguwoharjo. Pembelajaran yang mestinya
dilaksanakan di laboratorium bahasa terpaksa di lakukan di perpustakaan. Perpustakaan MAN Maguwoharjo berukuran tidak terlalu besar dengan 20 kursi.
Kelas XI memiliki rata-rata jumlah 30 anak per kelas sehingga perpustakaan tidak dapat menampung semuanya.
Hal yang paling banyak dikeluhkan oleh siswa ketika diwawancara saat membahas permasalahan pembelajaran yang dihadapi adalah tidak kondusifnya
kelas. Siswa kelas XI IPA 2 mengeluhkan kondisi kelas yang panas dan tidak ada kipas angin atau pendingin ruangan. Kelas XI IPA 2 mulai tahun ajaran baru
dipindahkan di ruang bekas laboratorium IPA yang letaknya di bagian belakang sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kondisi kelas yang panas ini
menyebabkan siswa tidak berkonsentrasi selama pembelajaran sastra dilaksanakan terlebih jika jam pelajaran berada di akhir.
Kelas XI yang lain letaknya di bagian depan sekolah dan mengelilingi halaman sekolah yang juga dijadikan sebagai lapangan olahraga. Jam pelajaran
bahasa Indonesia kelas XI yang berlangsung bersamaan dengan jam pelajaran olah raga kelas lainnya sering membuat siswa terganggu. Lokasi sekolah yang
berada di pinggir jalan raya juga menjadi kendala karena bisingnya suara kendaraan sering mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar.
Guru mengatasi pembelajaran sastra yang dihadapi dengan memberikan tugas membaca karya sastra secara terus-menerus kepada siswa. Guru
mengemukakan bahwa siswa baru membaca jika disuruh oleh guru. Oleh karena itu, dengan menugaskan siswa membaca karya sastra secara terus-menerus
diharapkan siswa akan menyukai dan menjadi terbiasa untuk membaca karya sastra. Bahan bacaan diambil dari berbagai sumber seperti internet, buku paket,
LKS, majalah, dan koran untuk mengakali kurangnya koleksi buku sastra di perpustakaan.
Pembaruan koleksi buku sastra di perpustakaan dan pengadaan laboratorium bahasa belum dapat dilaksanakan karena dana operasional tidak ada. Pihak
sekolah mengharapkan agar mendapatkan dana dari pemerintah serta mengupayakan kerja sama dengan lembaga-lembaga lain. Siswa mengatasi
masalah yang dihadapi saat pembelajaran sastra dengan memberitahukan masalah yang dihadapi kepada guru untuk mencari solusi
5. Kegiatan Penunjang Pembelajaran Sastra Sekolah Inklusi Man