9
2. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran Trianto, 2010, hal. 51. Pembelajaran mengacu pada pendekatan
pembelajaran yang
digunakan termasuk
kerangka konseptual
dalam mengorganisasi pengalaman belajar peserta didik, tahap-tahap pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. Fungsi pendekatan pembelajaran adalah sebagai pedoman guru dalam perancangan pembelajaran dan pelaksanaan
pembelajaran. Pemilihan pendekatan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh sifat dan materi pembelajaran, tujuan yang akan dicapai dalam pembelajara, serta tingkat
keterampilan peserta didik Trianto, 2010, hal. 52. Selain pemilihan pendekatan pembelajaran, setiap pendekatan pembelajaran harus mempunyai tahapan-tahapan
sintaks pada proses pembelajaran. Istilah pendekatan pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada strategi, metode, atau prosedur pembelajaran
Trianto, 2010, hal. 54. Pendekatan pembelajaran mempunyai ciri-ciri khusus yaitu:
a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh pengembang atau peneliti tentang
pembelajaran. b.
Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran.
c. Tingkah laku atau perilaku mengajar yang diperlukan agar pendekatan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
10
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dpat tercapai
Trianto, 2010, hal. 55.
3. Pendekatan SAVI Somatis, Auditory, Visual, Intelektual
Pendekatan SAVI merupakan pendekatan yang mengabungkan beberapa gaya belajar yaitu somatis atau kinestetik, auditori, visual untuk meningkatkan
kecerdasan intelektual. Dengan mengetahui gaya belajar masing-masing di dalam Keempat unsur belajar SAVI tersebut harus terdapat dalam pembelajaran kimia
sehingga pembelajaran dapat berjalan optimal. Karena keempat unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain
Meier, 2004, hal. 91-92. Keempat unsur pendekatan SAVI juga sejalan dengan gaya belajar umum yang berpengaruh
terhadap cara peserta didik untuk berinteraksi dan memberikan respon pada lingkungan belajar. Gaya belajar tersebut antara lain:
a. Gaya belajar visual
Peserta didik yang mempunyai gaya belajar visual lebih mudah memahami suatu konsep atau materi pembelajaran dalam bentuk gambar. Peserta didik
bergantung pada instruksi atau isyarat non-verbal pengamatan langsung. Peserta didik juga lebih mudah membaca tulisan seperti buku, majalah, dll.
b. Gaya belajar auditori
Peserta didik yang mempunyai gaya belajar auditori menemukan dan menafsirkan informasi dari mendengarkan. Peserta didik dapat memperoleh
informasi dari penjelasan lisan, dan video. Peserta didik dimungkinkan mempunyai pemahaman yang tidak penuh dengan informasi yang tertulis.
11
c. Gaya belajar kinestetik
Peserta didik yang mempunyai gaya belajar kinestetik lebih mudah belajar dengan berbagai kegiatan yang mendukung kegiatan fisik atau praktik langsung.
Peserta didik cenderung tidak bisa diam saat di kelas dan mudah tidak fokus ketika diam di kelas Gilakjani, 2012, hal. 106.
Mengidentifikasikan gaya belajar peserta didik dengan mengintegrasikan dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan untuk meningkatkan proses
belajar menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih optimal. Dengan adanya identifikasi gaya belajar oleh peserta didik sendiri akan membantu peserta didik
untuk memecahkan masalah secara efektif. Pendekatan SAVI sebagai salah satu pendekatan yang mengintegrasikan gaya belajar dalam proses pembelajaran dengan
penjelasan sebagai berikut: a.
Somatis Kinestetik Kecenderungan gaya belajar somatis, peserta didik cenderung lebih senang
bergerak untuk lebih mudah memahami proses pembelajaran. Bergerak disini dalam arti lebih mamahami suatu konsep tertentu dengan terlibat secara langsung
dengan melakukannya sendiri Russell, 2011, hal. 45. Dalam pembelajaran tidak dapat memisahkan pikiran dan tubuh, karena keduanya saling berkaitan satu dengan
yang lain secara terpadu. Untuk menciptakan pembelajaran yang melibatkan pikiran dan tubuh, maka perlu menciptkan suasana belajar yang membuat peserta
didik berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik. Beberapa hal yang dapat mendukung pembelajaran dengan sarana somatis antara lain membuat model dalam
suatu proses atau prosedur, simulasi, permainan, proyek Meier, 2004, hal. 93-95.
12
b. Auditori
Kecenderungan gaya belajar auditori, peserta didik cenderung lebih mudah memahami proses pembelajara dengan cara mendengarkan Russell, 2011, hal. 43.
Berdasarkan kecenderungan gaya belajar auditori, peserta didik membuat rangkuman dan mengucapkan dengan lantang pada diri sendiri ataupun orang lain
memberikan pemahaman yang efektif terhadap suatu konsep Rose Nicholl, 2012, hal. 143. Dengan gaya belajar auditori, peserta didik akan terus menangkap
dan menyimpan informasi dari apa yang didengarkan, hal itu membuat beberapa area penting di otak menjadi aktif Meier, 2004, hal. 95.
Beberapa hal yang dapat membantu pembelajaran menggunakan sarana auditori antara lain peserta didik
membaca bacaan lebih keras, membuat kelompok diskusi, peserta didik menjelaskan dengan kata-kata sendiri suatu materi Meier, 2004, hal. 96.
c. Visual
Peserta didik yang memilih untuk mendapatkan informasi secara visual lebih menyukai untuk melakukan sesuatu dengan mengamati. Dengan
kecenderungan visual, peserta didik memilih untuk melihat segala sesuatu secara internal dalam benak sebelum menggambarkan atau mendiskusikan dengan orang
lain Russell, 2011, hal. 42. Berdasarkan kecenderungan gaya belajar visual, peserta didik lebih mudah memahami pembelajaran dengan menggambarkan dan
menuliskan peta konsep untuk menangkap butir-butir pokok informasi pembelajaran yang signifikan yang meningkatkan kapasitas penyimpanan memori
di dalam otak Rose Nicholl, 2012, hal. 137. Penggambaran dalam peta konsep, membuat peserta didik menggunakan informasi umum yang memungkinkan
informasi tersebut ditunjukkan seperti pemikiran di dalam otak Rose Nicholl,
13
2012, hal. 136. Dengan ketajaman visual yang dimiliki dapat membantu peserta didik untuk melihat inti dari sebuah permasalahan. Beberapa hal yang dapat
membuat pembelajaran menjadi lebih visual antara lain bahasa yang penuh dengan gambar, grafik presentasi, benda tiga dimensi, piktogram, pengamatan lapangan,
dekorasi berwarna-warni Meier, 2004, hal. 98. d.
Intelektual Intelektual menunjukkan apa yang dilakukan peserta didik dalam pikiran
peserta didik secara internal ketika menggunakan kecerdasan untuk menemukan suatu pengalaman dan menciptakan hubungan, makna, rencara, serta nilai dari
pengalaman tersebut. Dengan intelektual peserta didik dapat menemukan, menciptakan, dan memecahkan masalah. Intelektual mempunyai makna sebagai
sarana untuk berpikir, menyatukan pengalaman, menciptakan jaringan baru, dan belajar. Intelektual juga menghubungkan pengalaman mental, fisik, emosional, dan
intuitif tubuh untuk membuat makna yang digunakan untuk mengubah pengalaman menjadi pengetahuan, pengetahuan menjadi pemahaman. Aspek intelektual dalam
proses pembelajaran antara lain memecahkan masalah, menganalisis pengalaman, mengerjakan perecanaan, membuat gagasan kreatif, mencari dan menyaring
informasi, merumuskan pertanyaan, menciptakan model Meier, 2004, hal. 99- 100.
Jika keempat unsur SAVI terdapat dalam suatu pembelajaran, maka belajar akan menjadi optimal. Misalkan peserta didik dapat belajar dengan memecahkan
suatu permasalahan Intelektual dengan melakukan kegiatan praktikum atau percobaan Somatis untuk menghasilkan suatu diagram presentasi atau makalah
serta video hasil percobaan Visual dan Auditori Meier, 2004, hal. 100.
14
Menurut Dave Meirer 2004, beberapa contoh membuat aktivitas pembelajaran yang menggabungkan gaya belajar peserta didik sebagai berikut:
a. Tahapan Pendekatan SAVI
1 Tahapan Persiapan
Pada tahap ini guru membangkitkan minat peserta didik dengan memberikan umpan positif untuk menciptakan pembelajaran yang aktif dalam berpikir dan
belajar. Berikut ini beberapa unsur-unsur dalam persiapan pembelajaran antara lain: a
Memberikan sugesti positif b
Menciptakan lingkungan belajar yang positif c
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang jelas dan bermakna d
Memjelaskan manfaat pembelajaran untuk peserta didik e
Menciptakan lingkungan sosial yang positif f
Membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik g
Membuat peserta didik terlibat penuh dalam pembelajaran 2
Tahap Penyampaian Tahap penyampain dalam proses pembelajaran guru bukan hanya sebagai
fasilitator tetapi juga membantu peserta didik terlibat secara penuh dengan pembelajaran secara aktif untuk menciptakan pengetahuan. Berikut ini adalah
beberapa hal untuk membuat peserta didik terlibat penuh dalam pembelajaran antara lain:
a Membuat presentasi yang interaktif
b Membuat kelompok secara mandiri
15
c Membuat piktogram atau grafik, dan penunjang pembelajaran
d Mengumpulkan informasi dalam waktu tertentu.
e Melakukan wawancara tematik secara berkelompok.
f Menyusun model permainan dari apa yang dipelajari
g Berlatih menyusun dan memecahkan masalah
h Melakukan uji coba kolaboratif
i Melakukan kegiatan pengalaman belajar kontekstual
j Melakukan varasi dengan semua gaya belajar
k Melibatkan seluruh tubuh dalam pembelajaran
l Melakukan dan merancang proyek atau percobaan secara mandiri dan
berkelompok. 3
Tahap Pelatihan Pada tahap ini merupakan tahap pembelajaran yang sebenarnya. Guru
berperan membantu peserta didik mengintegrasikan dan menyerap pengetahuan. Beberapa hal yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut:
a Melakukan permainan kolaboratif
b Pengajaran dengan teman dan tinjauan
c Melakukan latihan pemecahan masalah
d Melakukan pengamatan lingkungan
e Refleksi dan atrikulasi individu
f Dialog dan diskusi secara berkelompok atau berpasangan
g Melakukan kegiatan umpan balik
h Melakukan aktifitas praktek membangun keterampilan
i Malakukan kegiatan artikulasi individual.
16
4 Tahap Penampilan
Pada tahap ini guru memastikan pembelajaran tetap melekat dan dapat diterapkan dengan baik oleh peserta didik. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada
tahap ini antara lain: a
Melakukan penerapan pembelajaran b
Melakukan tes atau ujian pengetahuan pembelajaran c
Melakukan evaluasi program dan proses pembelajaran d
Melakukan kegiatan penguatan pengetahuan e
Melakukan umpan balik f
Melakukan perubahan lingkungan belajar yang mendukung.
4. Keterampilan Proses Sains