16
4 Tahap Penampilan
Pada tahap ini guru memastikan pembelajaran tetap melekat dan dapat diterapkan dengan baik oleh peserta didik. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada
tahap ini antara lain: a
Melakukan penerapan pembelajaran b
Melakukan tes atau ujian pengetahuan pembelajaran c
Melakukan evaluasi program dan proses pembelajaran d
Melakukan kegiatan penguatan pengetahuan e
Melakukan umpan balik f
Melakukan perubahan lingkungan belajar yang mendukung.
4. Keterampilan Proses Sains
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan-keterampilan mendasar peserta didik dalam berproses ilmiah sebagai penggerak keterampilan yang lebih
tinggi dalam diri individu peserta didik, dan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah untuk menemukan prinsip serta untuk mengembangkan konsep yang telah
ada Trianto, 2010, hal. 144. Keterampilan proses sains juga merupakan keterampilan yang membekali peserta didik dengan suaatu kemampuan berpikir
logis dan sistematis dalam menghadapi suatu masalah. Selain itu, keterampilan proses sains dapat membuat peserta didik mampu menumbuhkan dan
mengembangkan sendiri fakta, konsep, sikap dan nilai yang dituntut Suprihatiningrum, 2013, hal. 168. Keterampilan proses sains juga menawarkan
17
peserta didik untuk lebih banyak kegiatan dan umpan balik yang membantu mengidentifikasi apa yang sudah dipelajari peserta didik Chebii, Wachanga,
Kiboss, 2012. Sebagai salah satu pengembangan keterampilan afektif, keterampilan proses sains dapat mempengaruhi pemahaman konsep kimia peserta
didik yang nantinya dapat mempengaruhi prestasi peserta didik Abungu, Wachanga, Okere, 2014. Dengan keterampilan proses sains sebagai salah satu
cara untuk
akuisisi pengetahuan
dapat memfasilitasi
pembelajaran menggembangkan rasa tanggungjawab, meningkatkan pemahaman, serta
meningkatkan kemampuan menyelidikim inferensi, dan memprediksi Gurses, Cetinkaya, Dogar, Sahim, 2014. Keterampilan proses sains adalah salah satu
tujuan utama yang harus dicapai dalam pendidikan sains kerena keterampilan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh ilmuwan tetapi semua orang, agar menjadi sadar
keilmiahan Gultepe, 2016. Funk dalam Trianto, 2010: 144 membagi keterampilan proses menjadi
dua tingkatan yaitu, keterampilan proses tingkat dasar dan keterampilan proses terpadu. Keterampilan dasar dalam keterampilan proses sains antara lain:
a. Mengobservasi atau mengamati
Peserta didik diajak untuk belajar mengenal fenomena yang ada di lingkungan sekitar dengan menggunakan alat indera agar yang diamati menjadi
lebih bermakna. b.
Mengklasifikasi Keterampilan untuk menggelompokkan sesuatu menurut ciri-ciri, tujuan,
kepentingan dan sifat-sifat tertentu yang kemudian mengelompokkannya ke dalam bentuk, zat dan fungsi.
18
c. Menginterpretasi atau menafsirkan data
Keterampilan dalam menggunakan hasil pengamatan untuk menjelaskan sesuatu berupa rangkuman dalam bentuk tabel, grafik, dan diagram hasil
eksperimen. d.
Meramalkan atau membuat prediksi Keterampilan untuk mengajukan hasil yang mungkin dihasilkan dari percobaan
berdasarkan pengamatan dan interferensi sebelumnya ke dalam situasi baru yang digunakan untuk memecahkan masalah dan menjelaskan informasi.
e. .Mengomunikasikan
Keterampilan untuk menyampaikan apa yang diketahui atau hasil penemuan orang lain yang dilakukan secara lisan dan tulisan.
f. Menghitung, mengukur
Keterampilan yang berfungsi sebagai pembanding dengan suatu pengukuran untuk hal-hal yang berkaitan dengan konsep luas, cepat, tinggi-rendah, volume,
berat dan panjang. Sedangkan keterampilan terpadu dalam keterampilan proses sains antara
lain: a.
Mencari hubungan ruang waktu Keterampilan untuk mencocokkan benda-benda sesuai dengan fungsinya,
menggambarkan arah dan jarak, dan membuat uruta-urutan kejadian.
19
b. Membuat hipotesis
Keterampilan untuk membuat perkiraan dari suatu pengamatan yang hasilnya dilakukan uji kebenaran melalui eksperimen. Beberapa perilaku peserta didik yang
dilakukan antara lain: merumuskan hipotesis berdasarkan hasil pengamatan dan interferensi dan mengkaji ulang hipotesis apabila terdapat data yang tidak
mendukung Trianto, 2010, hal. 147. c.
Merencanakan penelitian eksperimen Keterampilan untuk menguji gagasan melalui eksperimen atau penelitian
dalam rangka menyelidiki hipotesis dan seluruh variabel harus dijaga agar tetap sama kecuali satu faktor.
d. Mengendaikan variabel
Keterampilan untuk memastikan segala sesuatu dalam percobaan tetap sama kecuali satu faktor serta memilih objek yang dapat diukur dan berubah dalam waktu
yang singkat maupun jangka waktu yang lama. e.
Menyusun kesimpulan sementara Keterampilan untuk memberikan kesimpulan sementara berdasarkan
informasi yang diperoleh dan berlaku sampai batas waktu tertentu. f.
Menerapkan Keterampilan untuk mengimplementasikan hasil belajar ke dalam situasi baru
yang digunakan untuk memecahkan masalah pada situasi yang berbeda dan menjelaskan suatu informasi.
Keterampilan proses sains dapat membuat peserta didik mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan dan
mengembangkan sikap serta nilai yang dituntut. Keterampilan proses sains juga
20
membekali peserta didik dengan keterampilan berpikir logis dan sistematis dalam menghadap suatu masalah di bidang manapun Suprihatiningrum, 2013, hal. 167-
169. Tujuan melatih keterampilan proses sains dalam proses pembelajaran antara
lain: a.
Meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik, karena peserta didik dipacu untuk berpartisipasi secara aktif dan efisien.
b. Menuntaskan hasil belajar peseta didik secara menyeluruh, baik keterampilan
produk, proses, maupun kinerja. c.
Menemukan dan membangun sendiri konsep serta dapat mendefinisikan benar untuk mencegah miskonsepsi.
d. Memperdalam konsep dan fakta yang dipelajari karena peserta didik yang
menemukan konsep sendiri. e.
Mengembangkan konsep dengan kenyataan dalam lingkungan masyarakat. f.
Melatih keterampilan dan berpikir logis dalam masyarakat dalam memecahkan masalah sebagai latihan hidup bermasyarakat Trianto, 2010, hal. 150.
5. Materi Pembelajaran Asam Basa