Penyakit Jantung Koroner Klasifikasi Penyakit Jantung

2.6 Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama kematian di negara-negara berkembang. Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi akibat adanya penyempitan pembuluh darah yang disebabkan adanya trombus dan plak ateromatosa yang memicu terjadinya aterosklerosis. Lesi awal dari aterosklerosis adalah garis-garis lemak, yang dapat berlanjut ke plak fibrosa, kemudian mencapai lesi yang terkomplikasi oleh ulserasi, perdarahan, kalsifikasi dan trombosis. Trombosis koronaria dapat menyebabkan infark miokardium. 18-20 Gambar 2.Awal terjadinya aterosklerosis. lemak awalnya terdiri dari lipid sarat monosit dan makrofag Sel busa bersama-samadengan T- limfosit.Kemudian, mereka bergabung denganmening- katkan jumlah sel otot polos, beberapa diantaranya juga mengandung lipid. 20

2.7 Klasifikasi Penyakit Jantung

Jenis-jenis penyakit jantung terdiri dari: 17-21 a. Penyakit jantung iskemik Iskemik miokard terjadi sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah koroner. Berkurangnya aliran darah tersebut dikarenakan oleh trombus-trombus plak ateromatosa pada lumen pembuluh darah. Gambar 3.Terbentuknya plak fibrosa pada aterosklerosis.Terjadi ulserasi pada jaringan ikat tipis dapat me- nyebabkan pendarahan pada pem- buluh darah. 20 b.Infark miokard akut Infark miokard akut ditandai dengan kerusakan sel yang menyebabkan nekrosis atau kematian otot jantung dan terbentuknya trombus-trombus pada arteri.Terjadinya trombus disebabkan oleh rupturnya plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan trombus oleh trombosit. c. Angina pektoris Nyeri yang dihasilkan dari penurunan perfusi miokard tanpa terjadinya nekrosis otot. Hal tersebut diakibatkan dari tidak adanya keseimbangan antara kebutuhan oksigen miokard dan kemampuan pembuluh darah yang menyediakan oksigen yang cukup untuk kontraksi otot jantung. d. Gagal jantung Ketidakmampuan jantung untuk memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh, atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian darah ke jantung yang tinggi, atau keduanya. 2.8Diagnosis Penyakit Jantung Koroner Diagnosis penyakit jantung ini dapat dibuat dengan mengumpulkan data yang diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosa penyakit jantung koroner adalah angiografi koroner. Angiografi koroner atau yang disebut dengan kateterisasi merupakan suatu prosedur yang akurat untuk memeriksa pembuluh darah arteri jantung menggunakan kamera khusus dengan melihat apakah pembuluh darah mengalami penyempitan atau penyumbatan. Katererisasi biasanya dilakukan melalui lengan atau lipatan paha agar kateter bisa langsung masuk ke pembuluh darah utama aorta lalu bermuara ke arteri koroner jantung. Kateter ditempatkan di arteri jantung, lalu sejumlah bahan kontras diinjeksikan kedalam keteter. Pada saat bahan kontras berjalan melalui arteri, gambar X-ray diambil. Angiografi koroner ini dilakukan untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit jantung. 18 Gambar 4. Proses angiografi koroner sumber: Laboraturium kateterisasi RSUP H. Adam Malik, Medan

2.9 Etiologi Penyakit Jantung