Populasi Sampel Besar Sampel

3.3 Populasi dan Sampel

Sampel dari penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok subjek penderita jantung koroner dan kelompok subjek kontrol non penderita jantung koroner, dimana populasi kedua kelompok tersebut berasal dari rumah sakit.

3.3.1 Populasi

Populasi penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah semua penderita jantung koroner, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengunjungi Unit Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan selama periode penelitian. Sedangkan, populasi non penderita jantung koroner merupakan masyarakat yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengunjungi Unit Gigi dan MulutRSUP H. Adam Malik Medans elama periode penelitian.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling atau sering disebut dengan sampel bertujuan. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dimana dalam hal ini, pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu adanya kriteria inklusi dan ekslusi. Sampel tersebut diambil sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dan diperoleh melalui perhitungan rumus besar sampel pada rancangan penelitian cross sectional.

3.3.3 Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini dapat dihitung dengan mengunakan rumus besar sampel uji hipotesis terhadap dua proporsi pada rancangan cross sectional, yaitu: 33-36 Dimana, Keterangan: P 1 : Proporsi efek pada penelitian sebelumnya tinjauan pustaka. P 2 : Estimasi proporsi efek yang diteliti clinical judgment. P : Proporsi rata-rata. Z 1- α2 : Nilai distribusi normal standar sesuai dengan tingkat kemaknaan α. Z 1- β : Nilai distribusi normal standar sesuai dengan power 1- β. Alasan memilih rumus besar sampel tersebut agar peneliti mendapat sampel seminimal mungkin, mengingat adanya keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga. Selain itu, salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis, yaitu adanya perbedaan kebutuhan perawatan periodontal pada penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner, sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan rumus tersebut, yaitu untuk menguji hipotesis. Pada persamaan di atas, bilangan P 1 menggunakan bilangan pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Zamirian et al, dengan P 1 = 0,238. 40 Sedangkan nilai P 2 yang diambil adalah 0,038 agar diperoleh selisih antara P1 dan P2 20 , sehingga jumlah sampel yang diperoleh menjadi kecil sesuai dengan kemampuan peneliti. Pada penelitian ini, tingkat kemaknaan α yang digunakan adalah 0,10 sehingga Z 1- α2 = 1,64; dan β = 20 sehingga Z 1- β = 0,842. Maka, Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang dapat digunakan pada penelitian ini setelah dilakukan pembulatan adalah 36 orang. Perbandingan besar sampel antara kelompok penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah 1:1, sehingga total sampel minimal menjadi 72 orang, yang masing-masing kelompok terdiri dari 36 orang. Untuk menghindari drop out selama penelitian, sampel ditambah 10 dari total sampel empat orang sehingga menjadi 80 orang dengan pembagian 40 orang penderita jantung koroner dan 40 orang non penderita jantung koroner.

3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi