Gambar 6. Plak pada dinding arteri koroner yang menyebabkan Arterosklerosis
2.10 Hubungan Penyakit Periodontal Dengan Penyakit Jantung Koroner
Mulut merupakan cerminan dari kesehatan tubuh. Rongga mulut adalah pintu masuk serta lokasi penyakit untuk terjadinya infeksi mikroba yang dapat mempengaruhi
kesehatan umumnya. Kesehatan gigi yang buruk dan infeksi periodontal atau periapikal dapat menghasilkan bakteremia. Insiden dan besarnya bakteremia yang berasal dari
rongga mulut berbanding lurus dengan derajat peradangan yang terjadi pada rongga mulut.
24
Flora normal pada mulut biasanyaterletak pada permukaan lidah, gingiva, membran mukosa dan gigi. Patogen periodontal menyerang sel-sel epitel dan jaringan
ikat sehingga menyebabkan inflamasi periodontal dan perdarahan yang memungkinkan masuknya bakteri, termasuk organisme non invasif ke dalam aliran darah dan
transportasi ke lokal sistemik. Prosedur perawatan seperti ekstraksi gigi, bedah periodontal, skeling dan bahkan menyikat gigi dapat menyebabkan masuknya bakteri
yang ada pada rongga mulut ke dalam aliran darah bakteremia.
25
Periodontitis juga dapat memicu terbentuknya C-reactive protein yang akan berakibat pada pembentukan deposit pada pembuluh darah yang terluka. C-reactive
protein ini terikat pada sel yang rusak dan mengaktifkan komplemen yang mengaktifkan fagosit termasuk neutrofil. Sel ini dapat melepaskan nitric oxide yang
juga berkontribusi dalam terbentuknya plak ateroma.
26
Studi yang dilakukan oleh Wu dkk membuktikan individu dengan periodontitis secara signifikan mempunyai circulating monocytes dan CRP yang tinggi serta HDL-
kolesterol yang rendah dibandingkan dengan individu non periodontitis. Hal ini menunjukkan bahwa periodontitis dapat menyebabkan inflamasi sistemik dan
perubahan – perubahan lipid yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner.
26
Gambar 7.Kondisi periodontal seorang pria 45 tahun dengan penyakit jantung koroner.
22
Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang terjadi akibat penumpukan plak pada lapisan bagian dalam dari pembuluh darah yang disebut dengan lapisan intima
sehingga menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah. Plak yang menumpuk di dinding pembuluh darah tersebut disebut dengan plak ateromatosa. Plak ateromatosa ini
meningkat jumlahnya sesuai dengan usia dan dapat menutupi permukaan lapisan intima dari pembuluh darah yang terkena, sehingga menyebabkan terjadinya penebalan pada
lapisan intima, dan bertambahnya diameter lapisan intima.
17,18
Penyakit jantung koroner
umumnya dapat ditemukan pada kelompok usia diatas 40 tahun. Faktor pemicu terjadinya penyakit jantung seperti faktor genetik, pola hidup, stres, dan juga berbagai
infeksi kronis seperti penyakit periodontal.
7
2.11 Mekanisme Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kedua Penyakit Tersebut