Komponen dari dinding sel bakteri gram negatif maupun gram positif yaitu peptidoglikan dapat mempengaruhi berbagai respon penjamu serta mampu menstimulasi
terjadinya resorpsi tulang dan makrofag untuk menghasilkan prostaglandin dan kolagenase. Respon tersebut mampu memperparah kondisi jaringan periodontal yang
pada mulanya berupa gingivitis, dan akan berubah menjadi periodontitis.
15
Periodontitis mempunyai karakteristik yaitu terbentuknya poket periodontal dan kehilangan level perlekatan klinis.
2.3.1 Poket Periodontal
Poket periodontal terbentuk karena bergesernya perlekatan epitel penyatu kearah apikal, dengan atau tanpa bergeraknya tepi gingiva ke arah koronal. Poket periodontal
dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi dasar poketnya atas: 1 poket supraboni, yaitu tipe poket periodontal dimana dasar poket berada lebih koronal daripada tulang
alveolar; 2 poket infraboni, yaitu tipe poket periodontal dimana dasar poket berada lebih ke apikal dari level tulang alveolar.
16
Berdasarkan permukaan gigi yang terlibat, poket periodontal dibedakan atas: 1 poket simpel, dimana poket hanya melibatkan satu sisi atau permukaan dari gigi; 2
poket compound dimana poket melibatkan lebih dari satu sisi atau permukaan dari gigi; dan 3 poket kompleks, dimana poket melingkar dari dasar poket ke arah muaranya
dengan melibatkan beberapa sisi atau permukaan dan dasar poket dengan muara poket berada pada sisi atau permukaan yang berlainan. Poket yang terbentuk dapat
menyebabkan kehilangan perlekatan dan tersingkapnya permukaan akar gigi.
16
Kedalaman poket adalah jarak yang diukur dari batas gingiva bebas ke dasar poket. Pengukuran dilakukan dengan mengambil rata-rata kedalaman poket dari setiap
gigi dan dimasukkan ke dalam kriteria kedalaman poket sesuai dengan tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Kedalaman Poket
Kriteria Kedalaman Poket Skor
Ringan Sedang
Berat 1-3 mm
4-5 mm ≥ 5 mm
Untuk mengukur kedalaman poket digunakan prob periodontal. Cara probing untuk pemeriksaan poket adalah dengan menyelipkan prob dengan tekanan ringan ke
dalam poket sedapat mungkin sejajar dengan poros panjang gigi dengan tetap menjaga prob berkontak dengan permukaan gigi sampai dirasakan ada tahanan. Bila terasa ada
tahanan, kedalaman poket yang terukur dapat dibaca pada kalibrasi prob berapa milimeter yang masuk ke dalam poket.
Probing dilakukan pada enam gigi Ramfjord yaitu 21, 24, 36, 41, 44, dan 16. Probing dilakukan mulai dari interproksimal distal dan mesial gigi pada permukaan
vestibular yang dicatat sebagai poket mesial, kemudian dilanjutkan pada sebelah interproksimal distal dan mesial pada permukaan oral dicatat sebagai poket distal,
setelah itu dilakukan pada bagian tengah gigi pada permukaan vestibular dan oral yang dicatat sebagai poket bukal. Kedalaman poket yang diambil adalah poket yang paling
dalam.
15
2.3.2 Kehilangan Perlekatan Klinis