52 Aspek
SKOR 4
3 2
1 Kalimat
beraksara Jawa dengan
sandhanagan swara
dan sandhangan
panyigeg wanda.
Apabila 4
kata pada
kalimat beraksara
Jawa dengan sandhangan
swara
dan sandhangan
panyigeg wanda ditulis
dengan benar. Apabila
3 kata
pada kalimat
beraksara Jawa dengan
sandhangan swara
dan sandhangan
panyigeg wanda ditulis
dengan benar. Apabila
2 kata
pada kalimat
beraksara Jawa dengan
sandhangan swara
dan sandhangan
panyigeg wanda ditulis
dengan benar. Apabila
1 kata
pada kalimat
beraksara Jawa dengan
sandhangan swara
dan sandhangan
panyigeg wanda ditulis
dengan benar atau
tidak terbaca.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini membahas peningkatan keterampilan menulis aksara Jawa yang datanya diperoleh melalui tes dan dianalisis secara
deskriptif kuantitatif, sedangkan data hasil data hasil observasi yang dianalisis secara
deskriptif kualitatif.
Analisis kuantitatif
digunakan untuk
membandingkan nilai siswa selama siklus dan untuk mengetahui terjadinya peningkatan atau tidak. Data dari hasil tes tertulis dikumpul dan dihitung jumlah
skor masing-masing. Hasil dari tes tertulis yang telah didata dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil tes tertulis menulis aksara Jawa kemudian
dihitung jumlah skor dari masing-masing siswa. Skor tersebut adalah nilai siswa, setelah mendapatkan nilai siswa tahap selanjutnya adalah menentukan
rata-rata kelas. Adapun rumusan sebagai berikut.
53 Keterangan:
Mean = nilai rata-rata ∑ � = jumlah nilai seluruh siswa
N = jumlah siswa
Dari perhitungan skor yang diperoleh tiap siswa maka jumlah siswa yang mencapai KKM dihitung untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar.
Menurut Anas Sudijono 2010: 10 untuk memperoleh frekuensi relatife angka persenan digunakan rumus. Berikut adalah rumus untuk menggitung tingkat
keberhasilan dalam suatu kelas.
Keterangan: P = angka presentasi
F = frekuensi yang sedang dicari presentasinnya N = jumlah frekuensi banyaknya individu
I. Validitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 128, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Instrument
harus diuji kevaliditasannya terlebih dahulu untuk menjamin data yang akan diperolehnya dapat dipercaya dan terpercaya. Pengujian validitas konstrak
Construck Validity Menurut Sugiyono 2010: 177 menyatakan bahwa untuk menguji validitas konstrak dapat digunakan pendapat ahli judgment expert.
Mean =
∑ � �
P =
� �
x 100
54 Para ahli di maksudkan adalah orang yang berpengalaman pada bidang
instrumen akan diujikan. Berdasarkan pendapat di atas pada penelitian ini untuk uji validitas media menggunakan judgment expert dimana media yang akan
digunakan peneliti dikonsultasikan kepada dosen lain yang berkompeten untuk menilai layak atau tidaknya media yang telah dibuat melalui surat pernyataan
judgment expert. Dalam penelitian ini ahli media judgment expert adalah bapak Sungkono, M.Pd.
J. Kriteria Keberhasilan