19
3. Prinsip Belajar Aksara Jawa
Menurut Suwardi Endraswara 2009: 86-87, belajar aksara Jawa memiliki lima prinsip sebagai berikut.
a. Imitating adalah belajar aksara Jawa yang hanya meniru dari pengajar,
buku, maupun apa saja yang pernah dilihat. Oleh karena itu guru harus memberikan contoh tulisan aksara Jawa yang tepat sehingga siswa dapat
menirukan tulisan dengan benar. b.
Remembering adalah belajar aksara Jawa dengan metode memperdayakan daya ingat, misalnya dengan metode “mencongak”.
c. Reformulating adalah langkah belajar aksara jawa dengan mencoba
menulis ulang yang pernah diingat, dilihat dalam contoh, mengabung- gabungkan antara aksara nglegena dengan pasangan, sandhangan, dan
tanda baca. d.
Creating adalah langkah mencipta aksara jawa. Siswa dapat merangkai kata menjadi sebuah kalimat dan membuat kaligrafi menggunakan
aksara Jawa. e.
Justifying adalah langkah menilai mana tulisan aksara Jawa yang benar dan yang salah. Pada langkah ini siswa terlibat langsung dalam penilaian
terhadap aksara Jawa, berfikir dan menyimpulkan tulisan yang benar dan yang salah.
4. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri. Sardiman 2006: 100 menyatakan bahwa
20 aktivitas belajar merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental.
Aktivitas yang melibatkan fisik maupun mental terjadi dalam sebuah pembelajaran. Senada dengan pendapat tersebut, Oemar Hamalik 2008:
179 menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik maupun mental yang
dilakukan oleh individu untuk membangun pengetahuan dan keterampilan dalam diri dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar akan menjadi
pembelajaran yang efektif. Guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan dan keterampilan saja. Namun, guru harus mampu membawa siswa untuk
aktif dalam belajar.
Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran beraneka ragam, aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh Paul B. Diedric Sardiman,
2011: 101 sebagai berikut.