NPM Net Profit Margin

dilakukan pihak rumah sakit pada tahun 2013-2014 diantaranya yaitu penambahan alat-alat medis kesehatan USG Transvgianal. Dampak dari upaya tersebut menjadikan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong sebagai salah satu rumah sakit rujukan untuk masalah kesehatan terkait bidang reproduksi. Selain itu rumah sakit juga telah mengupayakan pengadaan alat kolposkopi dan laparoskopi sebagai pelengkap fasilitas dari Instalasi Bedah yang merupakan layanan andalan rumah sakit. Inovasi-inovasi lain yang dilakukan rumah sakit yaitu Sistem informasi Rumah sakit juga dilakukan inovasi yaitu dimana pada tahun 2013 dilakukannya penggunaan kartu pasien yang menggunkan barcode yang dapat mempercepat pelayanan kepada pasien yang sedang sakit. Sistem informasi yang digunkan rumah sakit membuat pasien yang membutuhkan akses informasi pasien lebih cepat. Dengan demikian kinerja rumah sakit bersadarkan proses inovasi dapat dikatakan “baik” karena rumah sakit telah melakukan beberapa inovasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang kemudian diciptakan produk baru yang berupa layanan kesehatan. Inovasi-inovasi lain yang dilakukan rumah sakit akan dibahas lebih lanjut dalam bagian pembahasan.

b. Mutu Pelayanan

Dalam dimensi ini akan diukur menggunakan rasio-rasio dengan standar yang ditetapkan pemerintah. Perspektif bisnis internal dapat diukur dengan standar pengukuran menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171MenkesPerVII2011 antara lain yaitu : Tabel 30. Tabel Pengukuran Mutu Pelayanan INDIKATOR TAHUN Rata -Rata Standar DEPKES 2013 2014 BOR 75,59 75,64 75,62 60-85 LOS 3 hari 2,99 hari 2,99 hari 6-9 hari TOI 0,99 hari 0,99 hari 0,99 hari 1-3 hari GDR 46,91 ‰ 52,54 ‰ 49,73 ‰ 45 ‰ NDR 20,47 ‰ 22,48 ‰ 21,47 ‰ 25 ‰ 1 BOR Bed Occupancy Rate Berdasarkan data yang disajikan di atas menunjukkan kinerja perspektif bisnis internal dapat dikatakan “ baik “ jika dilihat dari indikator BOR dengan nilai rata-rata 75,62 , dimana nilai BOR masih dalam rentang standar yang ditetapkan Depkes. Selain itu dari tahun 2013 ke tahun 2014 BOR mengalami peningkatan 0,05 dimana BOR yang dihasilkan pada tahun 2013 sebesar 75,64 dan meningkat menjadi 75,59 pada tahun 2014, hal ini menunjukkan bahwa kinerja bisnis internal dilihat dari Bed Occupancy Rate BOR dapat dikatakan “baik” .

Dokumen yang terkait

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 4 14

NASKAH PUBLIKASI Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Elemen-Elemen Balanced Scorecard Tahun 2010-2013.

0 2 19

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Elemen-Elemen Balanced Scorecard Tahun 2010-2013.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Elemen-Elemen Balanced Scorecard Tahun 2010-2013.

0 3 7

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 1 6

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 1 16

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 8