Akuisisi Pelanggan Perspektif Pelanggan

perspektif keuangan jika dilihat dari ROI Return On Investment dapat dikatakan “baik”.

c. Rasio Efektivitas

Pengukuran Rasio Efektivitas berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil akibat yang diharapkan, atau mencapai tujuan, selain itu rasio ini juga menggambarkan kemampuan rumah sakit dalam upaya mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam hal pendapatan. Dengan demikian ukuran aktivitas dapat dikatakan sebagai suatu standar akan terpenuhinya mengenai sasaran dan tujuan yang akan dicapai. Tabel 28. Tabel Pengukuran Rasio Efektivitas Tahun Realisasi Pendapatan Target Pendapatan Realisasi pendapatanTarget Pendapatan x 100 Turun 2013 Rp. 38.801.775.710 Rp.35.000.000.000 110,86 5,37 2014 Rp.39.031.201.299 Rp. 37.000.000.000 105,49 Berdasarkan data dan hasil perhitungan yang disajikan pada tabel 28 di atas, dapat dilihat Rasio Efektivitas dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 5,37 dimana hasil perhitungan ROI pada tahun 2013 sebesar 110,86 dan menurun pada tahun 2014 menjadi 105,49. Hal ini berarti bahwa kinerja perspektif keuangan jika dilihat dari Rasio Efektivitas dapat dikatakan “kurang”.

d. Rasio Efisiensi

Pengukuran rasio efisiensi bertujuan untuk melihat penurunan biaya operasi dalam hubungan dengan pendapatan yang digunakan. Tabel 29. Tabel Pengukuran Rasio Efisiensi Tahun Total Biaya realisasi Pendapatan Total Biaya realisasi Pendapatan x 100 Turun 2013 Rp34.444.925.704 Rp38.801.775.710 88,77 0,65 2014 Rp34.396.824.048 Rp39.031.201.299 88,13 Berdasarkan data dan hasil perhitungan yang disajikan pada tabel 29 di atas, dapat dilihat Rasio Efisiensi dari tahun 2013 ke tahun 2014 mengalami perkembangan yang baik, hal ini karena Rasio Efisiensi yang dihasilkan rumah sakit mengalami penurunan sebesar 0,65 dimana hasil perhitungan rasio efisiensi pada tahun 2013 sebesar 88,77 dan menurun 88,13 pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja perspektif keuangan jika dilihat dari Rasio Efisiensi dapat dikatakan “baik”.

3. Perspektif Bisnis Internal

a. Proses Inovasi

Dalam proses inovasi, unit bisnis meneliti kebutuhan pelanggan yang sedang berkembang atau masih tersembunyi dan kemudian menciptakan produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan tersebut. Proses inovasi yang

Dokumen yang terkait

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 2 20

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD Analisis Pengukuran Kinerja Rumah Sakit dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali).

0 4 14

NASKAH PUBLIKASI Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Elemen-Elemen Balanced Scorecard Tahun 2010-2013.

0 2 19

PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA MENGGUNAKAN ELEMEN-ELEMEN Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Elemen-Elemen Balanced Scorecard Tahun 2010-2013.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengukuran Kinerja Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta Menggunakan Elemen-Elemen Balanced Scorecard Tahun 2010-2013.

0 3 7

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 2 16

PENDAHULUAN Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 1 6

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE Pengukuran Kinerja Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten).

0 1 16

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 8