sebesar 648 jiwakm² 1,97 yang artinya setiap 1 km² di wilayah Kecamatan Dlingo dihuni oleh penduduk sebanyak 648 jiwa.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang disebar secara merata di wilayah penelitian, yakni di 17 kecamatan yang ada
di Kabupaten Bantul. Sampel yang diambil adalah 50 orang laki-laki dan 50 orang perempuan dengan kriteria berdasarkan: terdaftar sebagai pemilih
tetap, dan beralamat tinggal sesuai Kartu Tanda Penduduk KTP warga Bantul. Adapun karakterisasi yang lebih spesifik dicari persentasenya pada
bagian selanjutnya yaitu pada sub-bab analisis data. Dalam penelitian ini pengambilan data primer dengan kuesioner telah dilakukan dari Bulan Mei
sampai dengan Bulan September 2015, yakni dengan menyebar 100 kuesioner secara merata di 75 desa dan 17 kecamatan. Berdasarkan deskripsi
tersebut, maka diketahuilah ada sebanyak 75 TPS yang menjadi sasaran dalam penelitian ini. Dari sejumlah TPS tersebut, dapat ditinjau optimalitas
lokasinya berdasarkan jawaban yang diberikan responden. Selain data dari kuesioner, pengambilan data primer berupa
wawancara dengan anggota KPUD Bantul telah dilakukan pada bulan Juli 2015. Hasil wawancara ini digunakan sebagai penguat analisis dan
menambahkan sudut pandang pakar terhadap permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Agar mendapatkan arah yang selaras, maka yang
digunakan sebagai bahan pertanyaan wawancara adalah kisi-kisi yang
digunakan untuk pembuatan soal atau pertanyaan dalam kuesioner. Adapun sajian analisisnya secara subsitusi dileburkan, atau berupa kutipan langsung
dalam pembahasan menyeluruh, yakni pada sub-bab terakhir pada bab IV. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai media,
baik cetak maupun online, dari berbagai sumber atau instansi yang kredibel. Adapun kegunaan data sekunder adalah untuk melengkapi berbagai
deskripsi dalam penelitian ini, terkait data-data yang dikeluarkan oleh instansi tertentu dan digunakan sebagai deskripsi atas kondisi dari lokasi
penelitian ini, sebagaimana telah digunakan pada BAB I.
2. Uji Validitas
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui seberapa valid instrumen yang digunakan untuk mengambil data. Dalam penelitian
ini, instrumen yang digunakan adalah berupa kuesioner dengan 16 pertanyaan. Sebelum instrumen tersebut digunakan untuk mengambil data,
maka perlu diuji validitasnya dengan beberapa orang dari lokasi penelitian. Oleh karena itu, penelitian ini pun melakukan uji validitas dengan 10 orang
di lapangan, sebelum akhirnya kuesioner disebar untuk 100 orang. Rumus yang digunakan untuk uji validitas telah dijelaskan pada
BAB III, yakni dengan menghitung korelasi nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total. Suatu kuesioner dikatakan valid jika item-
item pertanyaan mampu mengungkap sesuatu yang hendak diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
program SPSS for Windows Versi 20.0. Pengambilan keputusan berdasarkan
nilai P.Value atau signifikansinya dimana apabila nilai signifikansi diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka item atau pertanyaan tersebut
dinyatakan valid. Selain dapat dilihat dari nilai probablitasnya, valid atau tidaknya
setiap pertanyaan ditentukan oleh besarnya r yang dapat diketahui dari hasil olah data, yaitu dengan menggunakan korelasi pearson di atas dimana taraf
signifikan α = 5. Jika nilai r hitung PearsonCorellation lebih besar dari r table Critical Value 0.361, maka variabel tersebut valid. Dan jika r
hitung lebih kecil dari r table, maka variabel tersebut tidak valid. Adapun hasil uji validasi dapat dilihat pada Tabel 12 dibawah ini :
Tabel 12. Hasil Uji Validitas
No Soal
r hitung r Tabel
Status
1 0.929
0,361 Valid
2 0.372
0,361 Valid
3 0.409
0,361 Valid
4 0.892
0,361 Valid
5 0.836
0,361 Valid
6 0.792
0,361 Valid
7 0.906
0,361 Valid
8 0.724
0,361 Valid
9 0.860
0,361 Valid
10 0.671
0,361 Valid
11 0.784
0,361 Valid
12 0.362
0,361 Valid
13 0.870
0,361 Valid
14 0.713
0,361 Valid
15 0.874
0,361 Valid
16 0.870
0,361 Valid
Sumber: Olah data, 2015
Berdasarkan uji validitas yang dilakukan terhadap variabel kondisi topografi terhadap partisipasi pemilih di Kabupaten Bantul, diperoleh nilai
koefisien korelasi untuk seluruh soal mempunyai nilai r hitung lebih besar dari pada nilai r Tabel sehingga seluruh soal dinyatakan valid dan digunakan
untuk mengambil data dari 100 responden.
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan rumus koefisien reliabilitas Spearman Brown dengan bantuan program IBM SPSS 20.0 for Windows. Jika nilai r Spearman Brown
0.6 berarti item soal yang dinyatakan sudah reliable. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa pada instrumen penelitian mempunyai nilai reliabilitas
diatas 0.920. Berdasarkan hasil uji reliabilitas, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel dan memiliki kehandalan yang cukup
tinggi. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas Cronbachs Alpha
Part 1 Value
.871 N of Items
8
a
Part 2 Value
.897 N of Items
8
b
Total N of Items 16
Correlation Between Forms .852
Spearman-Brown Coefficient Equal Length
.920 Unequal Length
.920 Guttman Split-Half Coefficient
.918 a. The items are: skor1, skor2, skor3, skor4, skor5, skor6, skor7, skor8.
b. The items are: skor9, skor10, skor11, skor12, skor13, skor14, skor15, skor16.