Data 100 sampel tersebut dikerucutkan dan dianalisis hanya responden yang menyatakan diri sebagai golput atau tidak berpartisipasi memberikan suara.
Teknik pengambilan sampel yang akan dipraktikkan di lapangan adalah menggunakan teknik accidental sampling. Sugiyono 2013: 85 menjelaskan
bahwa teknik accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Asalkan calon responden telah terdaftar sebagai pemilih pada Pilpres 2014
lalu, terlepas berpartisipasi atau tidak, maka calon responden tersebut potensial menjadi responden dengan mengisi kuesioner yang peneliti berikan, dan setelah
peneliti mendapatkan sampel sejumlah 100 orang, maka pengambilan data di lapangan dengan kuesioner akan dihentikan.
E. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian adalah subjek yang dituju untuk diteliti oleh peneliti atau subjek yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian Arikunto,
2013: 188. Subjek penelitian dapat berupa manusia, benda, maupun tempat, sedangkan objek penelitian, yaitu variabel penelitian atau yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah pemilih pada Pilpres 2014 di Kabupaten Bantul dan salah seorang narasumber yang berkompeten terkait
Pilpres 2014 di Bantul, yakni Kepala KPU Bantul Muhammad Johan Komara, S.IP.. Objek dalam penelitian ini adalah pengaruh kondisi topografi Kabupaten
Bantul terhadap tingkat partisipasi pemilih pada Pilpres 2014.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data lapangan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner atau angket dibedakan menjadi dua, yaitu
angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih Arikunto, 2013:
195. Penelitian ini menggunakan 16 pertanyaan berjenis angket tertutup dengan alasan:
1. Jenis angket tersebut memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban.
2. Lebih praktis dan sistematis. 3. Keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga penelitian.
Sistem penilaian yang digunakan, penulis menggunakan skala likert dalam bentuk check list,dengan empat pilihan jawaban:sangat setuju SS
dengan Skor 4, setuju S dengan skor 3, tidak setuju TS dengan skor 2, sangat tidak setuju STS dengan skor 1. Dengan menggunakan empat alternatif
pilihan, responden tidak dapat memilih alternatif tengah atau netral sehingga bias kecenderungan penggunaan alternatif pilihan di tengah atau netral dapat
dihindari Arikunto, 2013: 284. Tabel 3 berikut ini, selain menjadi acuan dalam pembuatan soal kuesioner, dijadikan pula acuan atau kisi-kisi dalam pertanyaan
wawancara, yang akan digali jawabannya dari narasumber yang memiliki kompetensi, yaitu Muhammad Johan Komara, S.IP. selaku kepala KPU