F. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data lapangan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner atau angket dibedakan menjadi dua, yaitu
angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka adalah angket yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan
kalimatnya sendiri, sedangkan angket tertutup adalah angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih Arikunto, 2013:
195. Penelitian ini menggunakan 16 pertanyaan berjenis angket tertutup dengan alasan:
1. Jenis angket tersebut memberikan kemudahan kepada responden dalam memberikan jawaban.
2. Lebih praktis dan sistematis. 3. Keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga penelitian.
Sistem penilaian yang digunakan, penulis menggunakan skala likert dalam bentuk check list,dengan empat pilihan jawaban:sangat setuju SS
dengan Skor 4, setuju S dengan skor 3, tidak setuju TS dengan skor 2, sangat tidak setuju STS dengan skor 1. Dengan menggunakan empat alternatif
pilihan, responden tidak dapat memilih alternatif tengah atau netral sehingga bias kecenderungan penggunaan alternatif pilihan di tengah atau netral dapat
dihindari Arikunto, 2013: 284. Tabel 3 berikut ini, selain menjadi acuan dalam pembuatan soal kuesioner, dijadikan pula acuan atau kisi-kisi dalam pertanyaan
wawancara, yang akan digali jawabannya dari narasumber yang memiliki kompetensi, yaitu Muhammad Johan Komara, S.IP. selaku kepala KPU
Kabupaten Bantul. Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara akan dijadikan penguat analisis dari data yang diperoleh melalui kuesioner.
Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner
No Variabel Rincian Indikator
No Soal
1 Kondisi Topografi
Kabupaten Bantul - Bentang Lahan
- Lokasi TPS - Akses Menuju TPS
- Infratruktur 1,2,
3,4, 5,6,
7,8, 2
Partisipasi pemillih pada Pilpres 2014 di
Kabupaten Bantul. - Kesadaran Hak Pilih
- Pemahaman tentang konsep partisipasi politik
- Respon terhadap dua pasangan calon yang
diusung. - Sosialisasi Pilpres
9, 10, 11,12,
13,14, 15,16
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Observasi adalah langkah pertama dalam penelitian ini, dimana
penulis melakukan penelusuran dan pemburuan hal-hal seputar tema, dan segala kemungkinan yang dapat dikembangkan seputar objek kajian.
Menurut Arikunto 2013: 199 observasi atau disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera. Dalam penelitian ini, peneliti melakukukan observasi tujuannya
untuk mendapat gambaran umum tentang kondisi topografi di Kabupaten Bantul. Sifat observasi ini hanya untuk mendapatkan gambaran umum objek
penelitian, sehingga tidak terstrukturterjadwal, sangat dinamis dan kondisional.
2. Dokumentasi Dokumentasi adalah pengumpulan dokumen yang berhubungan
dengan objek penelitian. Dokumen dapat berupa foto atau gambar, video profil lembaga, tulisan-tulisan, poster iklan, brosur, dan lain sebagainya
Koentjaraningrat, 1997: 91. Proses penelusuran dokumen dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan observasi. Penelusuran dokumen penulis
lakukan melalui situs-situs instansi terkait, seperti situs Pemerintah Kabupaten Bantul, KPUD Bantul, dan publikasi dari media yang kredibel.
3. Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini merupakan alat utama dalam
mendapatkan data langsung dari lapangan. Kuesioner digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai pengaruh kondisi topografi
terhadap partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 lalu. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ingin diketahui Arikunto, 2013: 194. Teori lain menerangkan bahwa,
angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawab Sugiyono, 2013: 142. 4. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada narasumber yang memiliki kompetensi dibidang yang sesuai dengan apa yang diteliti. Kegiatan
wawancara dilakukan dengan dua bentuk, yang pertama adalah wawancara