Uji Validitas dan Reabilitas

Keterangan: = reliabilitas keseluruhan, = nilai korelasi kelompok satu dan kelompok kedua. Jika ≥ dengan persentase signifikansi 5 dan df=N-2, maka instrumen tersebut reliabel. Jika dengan persentase signifikansi 5 dan df=N-2, maka instrumen tersebut tidak reliabel.

2. Analisis Regresi

a. Regresi Linier Setelah melakukan uji statistik deskriptif, dan uji normalitas data, selanjutnya dilakukan analisis regresi yang berguna untuk melihat apakah variabel independen memiliki pengaruh atau tidak dengan variabel dependen. Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan randomstokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap dalam pengambilan sampel yang berulang. Bentuk persamaan regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : Y = a+bX Keterangan: Y : Golput a : Konstanta b: Koefisien regresi X: Kondisi topografi b. Uji F-tabel Uji F F-test merupakan pengujian yang dilakukan untuk melihat besar kecilnya pengaruh variabel bebas independent variable terhadap variabel terikat dependen variable. Hasil uji F ditetapkan menggunakan hipotesis sebagai berikut: � : � = 0, berarti kondisi topografi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi pemilih di Kabupaten Bantul. � � : � = 0, berarti kondisi topografi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi pemilih di Kabupaten Bantul. Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah variable independent atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh terhadap variable dependent atauterikat. Uji F ini dapat dilakukan dengan melihat nilai Sig atau membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Signifikansi berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi atau dapat digeneralisasikan. H0 diterima jika nilai signifikansi α 5 dan Ha diterima jika nilai signifikansi α 5

3. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian adalah pernyataan atau dugaan yang sifatnya sementara sehingga kebenarannya masih harus diuji secara empiris Hasan, 2004: 31. Itulah sebabnya penerimaan dan penolakan terhadap hipotesis sangat dipengaruhi oleh hasil penyelidikan terhadap data yang berhasil dikumpulkan peneliti. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Ha : Kondisi topografi Kabupaten Bantul berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pemilih pada PILPRES 2014 di Kabupaten Bantul. Ho : Kondisi topografi Kabupaten Bantul tidak berpengaruh terhadap tingkat partisipasi pemilih pada PILPRES 2014 di Kabupaten Bantul. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian

Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dasar hukum pembentukan Kabupaten Bantul yaitu UU No. 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara astronomis wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 9112311 – 9139351 mU dan 443928 – 414137 mT. Berdasarkan garis lintang dan garis bujur, wilayah Kabupaten Bantul terletak antara 07° 44 04 - 08° 00 27 Lintang Selatan dan 110° 12 34 - 110° 31 08 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Bantul memiliki luas wilayah 508,85 Km 2 . Kabupaten Bantul letaknya berbatasan dengan: Sebelah Utara : Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Sebelah Timur : Kabupaten Gunungkidul Sebelah Selatan : Samudra Hindia Sebelah Barat : Kabupaten Kulonprogo Secara administratif Kabupaten Bantul terbagi menjadi 17 kecamatan, 75 desakelurahan dan 933 dusunpedukuhan. Pembagian wilayah administratif Kabupaten Bantul dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini.