Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

2. Tabulasi Tahap tabulasi adalah kegiatan mengelompokan data ke tabel data frekuensi untuk mempermudah dalam menganalisis. Kegiatan tabulasi meliputi coding dan scoring. a. Coding adalah memberikan kode untuk setiap data yang telah diedit. b. Scoring adalah pemberian skor pada jawaban responden untuk memperoleh data kuantitatif. Skor ditentukan menggunakan skala likert. 3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi dan hubungan partisipasi pemilih pada Pilpres 2014 di Kabupaten Bantul berdasarkan kondisi topografi, sehingga data yang dikumpulkan dari kuesioner diolah dengan analisis koefisien determinasi. Analisis ini adalah metode statistik yang cocok diterapkan karena digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel X terhadap Y. Koefisien determinasi R 2 menyatakan besarnya keandalan model yang digunakan, yaitu digunakan untuk untuk mengukur seberapa besar variabel bebas X memberikan kontribusi pengaruh terhadap variabel terikat Y dari persamaan regresi yang diperoleh. Indikator yang digunakan menunjukkan semakin kuat pengaruh perubahan variabel-variabel X terhadap variabel Y apabila nilai koefisien determinasi mendekati 1. Namun, penggunaan koefisien determinasi R 2 memiliki kelemahan yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimaksukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel maka R 2 meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Oleh karena itu, dianjurkan untuk menggunakan nilai R Square Sugiyono, 2010: 147. Analisis selain menggunakan analisis determinasi, data dari hasil wawancara dengan kepala KPUD Bantul juga akan dideskripsikan. Pendeskripsian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan ketajaman analisis dan kesesuaian antara hasil kuesioner dan hasil wawancara, sehingga hasil penelitian ini diharapkan sahih secara perhitungan statistik serta diperkuat pula dari sisi kualitatif.

1. Uji Validitas dan Reabilitas

a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahilan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi dan instrumen dikatakan valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur instrumen yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas mampu mengukur ketepatan dalam pernyataan.Seberapa jauh suatu pengukuran atau alat ukur mempunyai ketepatan dalam melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Teknik pengukuran atau pengujian validitas dilakukan dengan cara menghitung korelasi nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total Purwanto dan Sulistyastuti, 2007: 144. Keterangan: r = koefisien korelasi Xi = skor tiap-tiap item pernyataan ke-I Y = skor total dari item pernyataan n = jumlah sampel ∑ = jumlah skor butir. Jika r hitung ≥ r tabel dengan persentase keyakinan 5, maka instrumen tersebut dikatakan valid. Jika r hitung r tabel dengan presentase keyakinan 5, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid. b. Uji Normalitas Syarat regresi linier dapat diselesaikan dengan metode least square, atau untuk mencari memungkinkan adanya kenormalan data. Menurut Ghazali 2006: 147, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan sebagai regresi variabel X berdistribusi normal. Demikianlah normalitas akan menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasikan. Menguji sampel dengan menggunakan uji normalitas : : X berdistribusi normal : X tidak berdistribusi normal Persamaan regresi dikatakan baik apabila memilliki data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali, dan dalam penelitian ini hasil uji normalitas akan diperlihatkan