Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masalah pengangguran masih menjadi tantangan perekonomian di Indonesia. Badan Pusat Statistik merilis pada bulan Februari 2014, Tingkat Pengangguran Terbuka TPT Agustus 2013 di Indonesia mencapai 6,25 7,4 juta orang, mengalami peningkatan dibanding TPT Februari 2013 sebesar 5,92 dan TPT Agustus 2012 sebesar 6,14. Berdasarkan TPT penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2012-2013, TPT jenjang pendidikan menengah masih tinggi. TPT Sekolah Menengah Kejuruan SMK sebesar 11,19 Berita Resmi Statistik Edisi 45, Februari 2014. SMK adalah salah satu jenjang pendidikan yang berperan mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah. SMK diharapkan dapat memberikan bekal kompetensi berupa pengetahuan dan teknologi kepada siswa sesuai dengan program keahlian yang diminatinya. Berbekal kompetensi tersebut diharapkan siswa lulusan SMK dapat memanfaatkan pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya sehingga dapat mengisi lowongan pekerjaan yang ada maupun menjadi pencipta lapangan kerja atau bekerja secara mandiri berwirausaha. Hal ini sesuai dengan Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 yang menyebutkan beberapa tujuan khusus pendidikan di SMK yaitu : 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2 2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya. 3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi: dan 4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Semula dunia pekerjaan mengunakan tenaga kerja manusia dari berbagai jenis pekerjaan, namun saat ini mesin dan alat otomatis modern telah menggantikan posisi tersebut. Akibatnya, lapangan pekerjaan tenaga kerja manusia semakin terbatas pada bidang jasa dan pelayanan sosial. Hal ini menjadi penyebab utama peningkatan angka pengangguran terutama lulusan SMK. Salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan mencetak lulusan SMK yang memiliki kompetensi untuk mengembangkan usaha secara mandiri berbasis teknologi technopreneurship. Tecnopreneurship adalah berwirausaha berdasarkan keahlian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menghasikan produk yang inovatif. Technopreneurship merupakan salah satu strategi untuk mengatasi masalah pengangguran dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM dalam penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK, sehingga siswa lulusan SMK dapat menjadi tenaga kerja handal di tengah kompetisi global. SMK Tamansiswa Jetis merupakan salah satu SMK yang memberikan bekal kompetensi kepada siswanya agar dapat bekerja secara mandiri berwirausaha sesuai dengan kompetensi keahlian yang diminatinya. Satu 3 langkah awal yang dapat ditempuh SMK Tamansiswa Jetis adalah dengan memberikan bekal ber technopreneurship sejak seorang siswa masih menempuh jenjang pendidikan SMK. Siswa dibekali pengetahuan dan diajarkan untuk merancang serta menciptakan usaha baru melalui mata pelajaran kewirausahaan. Penguasaan pengetahuan kewirausahaan pada siswa SMK dapat dilihat melalui prestasi belajar yang diperoleh setiap siswa. Berbekal pengetahuan dan pengalaman membuka usaha di SMK ini diharapkan dapat menumbukan motivasi siswa untuk berwirausaha berbasis teknologi. Berdasarkan hasil dialog peneliti bersama siswa TKJ SMK Tamansiswa ketika penugasan KKN PPL 2013, peneliti menemukan fakta bahwa motivasi ber technopreneurship siswa SMK masih sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dari keinginan sebagian siswa SMK untuk bekerja di perusahaan atau di bengkel daripada bekerja secara mandiri. Peneliti menduga siswa belum siap dan kurang yakin akan kemampuan yang dimiliki. Konsep diri negatif yang dimiliki siswa SMK Tamansiswa Jetis mengakibatkan rasa takut yang berlebihan akan kegagalan dan kerugian untuk memulai sebuah usaha. Seseorang berfikir bahwa dirinya bisa maka orang tersebut cenderung sukses, begitu pula sebaliknya. Konsep diri merupakan pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri apakah memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu hal, dalam hal ini kemampuan yang dimaksud adalah kemampuan untuk berwirausaha. Selain faktor konsep diri, faktor lain yang berpengaruh terhadap motivasi seorang siswa SMK adalah kecerdasan emosional EQ yang 4 dimilikinya. Kecerdasan Emosional merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati mood, berempati serta kemampuan bekerja keras. Kecerdasan Emosional ini berperan penting dalam pengambilan keputusan seorang siswa, salah satunya keputusan untuk menjadi seorang technopreneurship. Berdasarkan beberapa permasalahan di atas peneliti bermaksud melakukan penelitian pengaruh konsep diri, kecerdasan emosional, dan prestasi belajar kewirausahaan terhadap motivasi ber technopreneurship. Penelitian akan dilakukan pada siswa Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan SMK Tamansiswa Jetis, Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam: Studi Penelitian di Kelas XI SMA PGRI 109 Tangerang

2 10 112

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD MUHAMMADIYAH Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sd Muhammadiyah 10 Tipes Surakarta Tahun 2015/2016.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 0 87

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PEMANFAATAN INTERNET TERHADAP PRESTASI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN SMK PIRI 1 YOGYAKARTA.

0 1 130

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 129

PENGARUH KONSEP DIRI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA.

0 0 118

HUBUNGAN PRESTASI MATA PELAJARAN KEJURUAN DAN RASA PERCAYA DIRI DENGAN KESIAPAN MENTAL KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 0 149

PENGARUH EFIKASI DIRI, PENGETAHUAN TENTANG KEWIRAUSAHAAN DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP MINAT BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA KELAS X SMK BOEDI OETOMO 3 MAOS.

0 0 169

PENGARUH KONSEP DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERTECHNOPRENEURSHIP SISWA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA.

0 7 68

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DANXI DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN.

0 1 74