Penilaian Pengguna Akhir Mengetahui Tingkat Kelayakan Plastic Cutting Station sebagai Media

91 Gambar 19 Diagram Penilaian Pengguna Pertama

d. Penilaian Pengguna Akhir

Pengujian pengguna akhir dilakukan pada kelas XII program keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih dengan jumlah responden sebanyak 16 siswa. Pada pengujian pengguna akhir terdapat empat aspek penilaian yaitu aspek relevansi, aspek, perhatian, aspek ketertarikan dan aspek guru dan cara mengajar. Hasil respon siswa secara keseluruhan dapat dirangkum pada tabel 44. Tabel 44. Hasil Respon Siswa No. Aspek Skor Rerata Persentase Kategori 1. Relevansi 19,69 82,03 Sangat Baik 2. Perhatian 24,13 86,16 Sangat Baik 3. Ketertarikan 19,75 82,29 Sangat Baik 4. Guru Cara Mengajar 23,81 85,04 Sangat Baik Total 87,37 84,01 Sangat Baik Persentase dihitung dari skor rerata terhadap skor maksimal ideal. Hasil respon siswa secara keseluruhan didapatkan skor rerata 87,37 atau dengan persentase 84,01 terhadap skor rerata maksimal ideal dengan kategori “Sangat Baik”. Hasil respon siswa dapat ditampilkan dalam bentuk diagram batang seperti pada gambar 20. 88,82 88,89 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Kualitas Materi Kemanfaatan P e rs e n ta se P EN ILA IAN P EN G GU NA P ERTA MA 92 Gambar 20 Diagram Respon Siswa 3. Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siswa yang Mengikuti Pembelajaran Pemrograman PLC dengan Menggunakan Media Pembelajaran Plastic Cutting Station Peningkatan hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran pemrograman PLC dengan menggunakan media pembelajaran plastic cutting station diketahui dengan cara membandingkan antara hasil belajar siswa sebelum menggunakan media pre-test dengan hasil belajar siswa setelah menggunakan media post- test. Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana 2009, penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajari lebih baik dan meningkatkan penampilan dalam melakukan ketrampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran. Hasil analisis frekuensi nilai pre-test dan post-test yang diperoleh dari kelas XII Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih yang sudah dibahas pada tabel 40, menghasilkan grafik seperti pada gambar 20. Pada saat pre-test hanya terdapat empat siswa 25 yang memenuhi nilai ketuntasan minimal dan pada saat post-test terdapat peningkatan yakni sebanyak 11 siswa 68,75 memenuhi nilai ketuntasan minimal yaitu 75. 82,03 86,16 82,29 85,04 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 Relevansi Perhatian Ketertarikan Guru Cara Mengajar P e rs e n ta se RES P ON P ES ERTA D ID IK 93 Gambar 21 Hasil Analisis Frekuensi Pre-test dan Post-test Pengaruh penggunaan media pembelajaran plastic cutting station dapat diketahui dari uji “t” yang didapatkan dari nilai pre-test dan post-test. Peningkatan nilai pre-test dan post-test dianalisis menggunakan uji “t” dengan cara membandingkan besarnya nilai t yang diperoleh dari perhitungan dengan besarnya t yang tercantum dalam tabel nilai t. Nilai t yang diperoleh dari perhitungan yakni 6,67 dan nilai t yang tercantum dalam tabel nilai t pada taraf signifikansi 5 dengan df sebesar 15 adalah 2,13. Dari hasil tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai dari t hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu 6,672,13. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa yang diajar menggunakan media pembelajaran plastic cutting station dengan yang tidak. 25 37 13 25 PRETEST kurang cukup baik amat baik 62 38 POSTTEST kurang cukup baik amat baik 94

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data hasil penelitian pengembangan media pembelajaran plastic cutting station untuk pemrograman PLC di SMK N 2 Pengasih, yaitu: 1. Pengembangan media menggunakan model pengembangan ADDIE menurut Robert Maribe Branch Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation. Pada tahap analisis terdapat lima prosedur seperti menganalisis silabus pada kompetensi pemrograman PLC, menganalisis proses kegiatan belajar mengajar, menganalisis kebutuhan yang akan dikembangkan pada perangkat keras, menyusun rencana proses penelitian, dan melakukan revisi apabila ada kekurangan pada tahap analisis. Tahap desain terdapat tiga tahapan yaitu merancang media plastic cutting station, merencanakan pembuatan jobsheet dan handout sebagai penunjang media, dan melakukan revisi pada langkah desain. Pada tahap pengembangan peneliti mengembangkan perangkat keras plastic cutting station yang disertai handout, manual operation dan jobsheet. 2. Tingkat kelayakan media pembelajaran plastic cutting station untuk pembelajaran pemrograman PLC oleh ahli media mendapatkan rerata skor 87,50 dari to tal skor sebesar 104 sehingga termasuk kategori “Sangat Layak” dengan rincian masing-masing aspek desain media mendapatkan rerata 37, unjuk kerja mendapatkan rerata 25,5 dan kemanfaatan media mendapatkan rerata 25. Pada penilaian ahli materi mendapatkan rerata skor 89,5 dari total skor 112, sehingga termasuk kategori “Layak”, dengan rincian masing-masing