Hasil analisis silabus pada kompetensi pemrograman PLC. Hasil analisis proses kegiatan belajar mengajar Hasil analisis kebutuhan perangkat keras.

54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI DATA UJI COBA

Peneliti melakukan pengembangan media pembelajaran plastic cutting station pada kompetensi pemrograman PLC di SMK N 2 Pengasih menggunakan model penelitian ADDIE. Langkah yang dilakukan peneliti disesuaikan pada pengembangan media yang berbentuk perangkat keras berupa station. Pengembangan ini dilakukan untuk mengembangkan media pada mata pelajaran perekayasaan sistem kontrol kelas XII Program Keahlian Teknik Elektronika Industri SMK N 2 Pengasih.

1. Hasil dari Proses Analisis Analyze

Tahap pada proses analisis peneliti menemukan beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran perekayasaan sistem kontrol khususnya pada kompetensi pemrograman PLC. Hasil dalam proses analisis seperti berikut:

a. Hasil analisis silabus pada kompetensi pemrograman PLC.

Tahapan ini merupakan tahapan paling awal dalam penelitian ini. Peneliti mendapatkan silabus mata pelajaran perekayasaan sistem kontrol kelas XII tahun ajaran 20152016. Silabus menyatakan terdapat standar kompetensi pemrograman PLC untuk keperluan industri, sedangkan dalam pembelajaran siswa tidak dikenalkan dengan pemrograman lebih lanjut yang bisa digunakan untuk keperluan industri. 55

b. Hasil analisis proses kegiatan belajar mengajar

Hasil pengamatan pada proses kegiatan belajar mengajar kelas XII program keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK N 2 Pengasih pada mata pelajaran perekayasaan sistem kontrol sebagai berikut: 1 Jumlah peserta didik dalam kelas praktek terdapat 16 orang siswa. 2 Selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung beberapa siswa merasa kesulitan dalam memrogram dan memahami pemrograman PLC. 3 Materi yang disampaikan guru susah untuk diterima peserta didik dan juga sangat membosankan. Hal tersebut dikarenakan penjelasan dari guru yang hanya berbantuan dengan presentasi power point saja tanpa dibarengi dengan menggunakan media. 4 Media yang digunakan hanya berupa modul lampu. 5 Pemrograman yang dilakukan hanya sebatas input, output, dan timer, bahkan timer yang digunakan hanya satu jenis yaitu timer on delay saja. 6 Rendahnya hasil belajar, hanya 31,25 siswa yang mencapai nilai di atas KKM.

c. Hasil analisis kebutuhan perangkat keras.

Tahapan ini penelii menentukan kebutuhan-kebutuhan yang digunakan untuk mengembangkan perangkat keras plastic cutting station. Media yang dikembangkan yaitu dapat memotong dan mengepres plastik dengan ukuran yang diinginkan. Pemrograman akan dilakukan dengan menggunakan PLC Zelio, dengan proximity sebagai sensor untuk menentukan panjang plastik dan keluarannya berupa gerakan dari motor dan solenoid. Harapan dari dikembangkannya media pembelajaran ini yakni dapat membantu guru dan siswa dalam mempelajari 56 pemrograman PLC yang dapat meliputi input, output, timer serta counter. Plastic cutting station merupakan replika dari mesin produksi plastik di industri, akan tetapi tidak semua komponen pada mesin di industri direplika menjadi lebih kecil karena beberapa alasan. Perbandingan antara media plastic cutting station dengan mesin produksi plastik diantaranya :sama-sama menggunakan motor DC, roller, heat knife dengan nikelin, otomatis hanya saja berbeda pada controller nya yakni media menggunakan PLC sedangkan mesin industri menggunakan sistem kontrol komputer dan juga terdapat kontrol suhu hanya saja pada media masih dilakukan secara manual, untuk perbedaannya pada mesin industri menggunakan aplikasi tas print dengan menggunakan photocell, menggunakan listrik statis mover bar, sistem perhitungan otomatis, dan juga running belt sedangkan pada media plastic cutting station tidak menggunakan komponen tersebut.

d. Menyusun rencana proses penelitian.