94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan data hasil penelitian pengembangan media pembelajaran
plastic cutting station untuk pemrograman
PLC di SMK N 2 Pengasih, yaitu:
1. Pengembangan media menggunakan model pengembangan ADDIE menurut Robert Maribe Branch
Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation. Pada tahap analisis terdapat lima prosedur seperti menganalisis
silabus pada kompetensi pemrograman PLC, menganalisis proses kegiatan belajar mengajar, menganalisis kebutuhan yang akan dikembangkan pada
perangkat keras, menyusun rencana proses penelitian, dan melakukan revisi apabila ada kekurangan pada tahap analisis. Tahap desain terdapat tiga
tahapan yaitu merancang media plastic cutting station, merencanakan
pembuatan jobsheet dan handout sebagai penunjang media, dan melakukan
revisi pada langkah desain. Pada tahap pengembangan peneliti mengembangkan perangkat keras
plastic cutting station yang disertai handout, manual operation dan jobsheet.
2. Tingkat kelayakan media pembelajaran plastic cutting station untuk pembelajaran pemrograman PLC oleh ahli media mendapatkan rerata skor
87,50 dari to tal skor sebesar 104 sehingga termasuk kategori “Sangat Layak”
dengan rincian masing-masing aspek desain media mendapatkan rerata 37, unjuk kerja mendapatkan rerata 25,5 dan kemanfaatan media mendapatkan
rerata 25. Pada penilaian ahli materi mendapatkan rerata skor 89,5 dari total skor 112, sehingga termasuk kategori “Layak”, dengan rincian masing-masing
95 aspek rerata skornya adlah kualitas materi mendapatkan rerata skor 59,5 dan
kemanfaatan mendapatkan rerata 30. Pada penilaian pengguna pertama mendapatkan rerata skor 99,5 dari total skor 112, sehingga termasuk kategori
“Sangat Layak”, dengan rincian masing-masing aspek rerata skornya yaitu kualitas materi mendapatkan rerata skor 67,5 dan kemanfaatan mendapatkan
skor 32. Serta respon pengguna akhir sebanyak 16 siswa bahwa 84,01 menyatakan media “sangat baik”. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
media pembelajaran plastic cutting station untuk pembelajaran pemrograman
PLC “Sangat Layak” digunakan sebagai media pembelajaran. 3. Media pembelajaran plastic cutting station memberikan peningkatan hasil
belajar siswa pada pembelajaran pemrograman PLC yang signifikan. Hasil analisis frekuensi nilai
pre-test yang diperoleh sebesar 25 siswa termasuk dalam kategori kurang, 37,5 siswa termasuk dalam kategori cukup, 12,5
siswa termasuk dalam kategori baik dan 25 termasuk dalam kategori amat baik. Hasil analisis frekuensi nilai
post-test yang diperoleh sebesar 62,5 siswa termasuk dalam kategori baik, 37,5 siswa termasuk dalam kategori
amat baik, dan tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori kurang dan cukup. Dari 16 siswa, pada saat
pre-test hanya terdapat empat siswa 25 yang memenuhi nilai ketuntasan minimal dan pada saat
post-test terdapat peningkatan yakni sebanyak 11 siswa 68,75 memenuhi nilai ketuntasan
minimal yaitu 75. Peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media pembelajaran
plastic cutting station dapat diketahui dari uji “t” yang didapatkan dari nilai
pre-test dan post-test. Nilai t yang diperoleh dari perhitungan yakni 6,67 dan nilai t yang tercantum dalam tabel nilai t pada
96 taraf signifikansi 5 dengan df sebesar 15 adalah 2,13. Dari hasil tersebut
maka dapat diketahui bahwa nilai dari t hitung lebih besar dari nilai t tabel yaitu 6,672,13. Sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara
pre-test dan
post-test dengan menggunakan media pembelajaran plastic cutting station.
B. Keterbatasan Penelitian