35 Penelitian penembangan modul trainer kit PLC sebagai media pembelajaran
sistem pengendali elektronik di SMK YAPPI Wonosari, mendapatkan hasil : 1 unjuk kerja modul trainer kit PLC dengan pengaman relai beban beroperasi baik
dari hasil tiga kali ujicoba. Ujicoba pertama mendapatkan persentase sebesar 90,37, ujicoba kedua dan ketiga mendapatkan persentase sebesar 100. 2
Tingkat kelayakan modul trainer kit PLC menurut pengguna secara keseluruhan mendapatkan persentase sebesar 76,31, berada pada kategori layak dengan
rincian persentase penilaian kualitas teknis sebesar 73,48 dan persentase penilaian kualitas instruksional sebesar 79,15. 3 Hasil uji t mendapatkan nilai t
sebesar -13,97 dan lebih rendah dari nilai -1,684, sehingga disimpulkan bahwa modul trainer kit PLC layak digunakan sebagai media pembelajaran mata diklat
Sistem Pengendali Elektronik pada program keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK YAPPI Wonosari.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas dalam segi proses apabila seluruh atau setidaknya sebagian besar siswa turut berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut akan berpengaruh pada hasil akhirnya yaitu seluruh siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan tuntas. Salah satu tujuan
pembelajaran yakni tercapainya hasil belajar yang baik sesuai dengan yang ditentukan. Berbagai cara telah dilakukan oleh guru untuk mencapai hal tersebut
salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan media yang dapat menarik perhatian siswa karena dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai pembelajaran tersebut, sehingga siswa dapat lebih mudah dalam memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
36 Salah satu media pembelajaran yang dapat mendukung dalam kegiatan
pembelajaran pemrograman PLC yaitu plastic cutting station. Plastic cutting station
dapat memberikan gambaran mengenai kegiatan proses industri pada sebuah sistem otomasi industri. Dalam pembelajaran siswa tidak harus dibawa kesebuah
industri otomasi untuk menunjukkan contoh proses otomasi industri, melalui media pembelajaran tersebut siswa dapat melihat contoh gambaran yang jelas
bagaimana proses produksi pada sebuah sistem otomasi industri. Media yang tepat akan membuat siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Pembelajaran pemrograman PLC memerlukan media pembelajaran yang dapat memberikan gambaran bagaimana
memrogram sebuah alat dengan sistem otomasi industri. Plastic cutting station
dapat menjadi media pembelajaran yang membantu dalam proses pembelajaran pemrograman PLC. Penggunaan
plastic cutting station akan membuat siswa lebih aktif dan mudah dalam memahami pelajaran sehingga mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapakan. Model pengembangan yang akan digunakan untuk membuat media pembelajaran ini yaitu ADDIE. Model ADDIE yang
digunakan memiliki lima tahap, yaitu analyze, design, develop, implementation,
dan evaluation.
Media pembelajaran plastic cutting station kemudian diimplementasikan
pada kela XII program keahlian Teknik Elektronika Industri di SMK N 2 Pengasih. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan media dan juga
peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media plastic cutting station
dengan menggunakan pretest dan posttest.
37 Gambar 4 Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian