47 pemrograman PLC. Instrumen yang digunakan untuk
pre-test maupun post-test sama, hal ini untuk mengetahui dampak penggunakan media yang dikembangkan.
Tabel 7. Kisi-kisi instrumen tes siswa
No Kompetensi
Dasar Indikator
Materi Uji Nomor
Jum lah
1. 3.5.
Memahami arsitektur
dan prinsip kerja, fungsi
setiap blok PLC
4.5.
mengidentifik asi jenis
kategori program
software yang sesuai
dari beberapa
jenis merek PLC yang
sering digunakan
- Menentukan jenis kategori
program software yang
sesuai dari beberapa jenis
merek PLC. - Melakukan
percobaan dan eksperimen
pemrograman pada PLC
untuk kontrol sederhana.
- Menerapkan PLC untuk
pemrograman pada peralatan
control yang sesuai
kebutuhan industri.
Pengenalan PLC 4, 5, 11
3 Konsep dasar PLC
1, 2, 3, 7 4
Pengenalan bahasa pemrogramaninstru
ksi pada PLC serta software secara
umum 8, 9, 12,
13 4
Pengenalan jenis sistem masukan
keluaran 6, 10
2 Simulasi program
untuk kontrol On OFF menggunakan
PLC 14, 15
2
Aplikasi pemrograman PLC
untuk kontrol sederhana
16,19, 20, 21,
22,23, 24, 26,
27,28 10
Aplikasi pemrogram- an PLC sebagai
kontroler dengan media aktuator
17,18,25 ,29,30
5
Jumlah 30
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
a. Validitas Instrumen Penelitian ini menggunakan intrumen tes dan angket yang selanjutnya akan
diuji validitasnya. Menurut Best, Khan 2010 yang dikutip oleh Sugiyono 2015 : 176 dijelaskan bahwa, validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan
hal yang utama dalam meningkatkan keefektifan proses pengumpulan data. Uji validitas yang akan ditempuh untuk instrumen angket dan tes ini berupa validitas
48 isi dan validitas konstruk. Validitas konstruk merupakan ketepatan suatu
instrumen ditinjau dari hal yang akan diteliti, sedangkan validitas isi adalah ketepatan instrumen dilihat dari muatan materi pelajaran yang diberikan saat
penelitian. Validitas konstruk dan validitas isi harus diuji oleh para ahli
expert judgement. Ahli yang memvalidasi instrumen adalah dua dosen Jurusan
Pendidikan Teknik Elektro. Rumus untuk mencari validasi tersebut menggunakan korelasi
product moment, yaitu : =
∑ − ∑
∑ √{ ∑
− ∑ } { ∑
− ∑ }
Keterangan: R
xy
= koefisien korelasi antara variabel x dan y X
= variabel x Y
= variabel y N
= jumlah responden Suharsimi Arikunto, 2016:87
Tabel 8. Kategori Indeks Validitas Soal
Korelasi r
xy
Kategori
0,00 – 0,20
Sangat rendah 0,21
– 0,40 Rendah
0,41 – 0,60
Sedang 0,61
– 0,80 Tinggi
0,81 – 1,00
Sangat tinggi Suharsimi Arikunto, 2013:89
b. Reliabilitas Instrumen Butir instrumen angket yang sudah dinyatakan valid oleh ahli kemudian
dihitung reliabilitas instrumen. Penelitian ini menggunakan skala multi-item dari 1- 4 sehingga reliabilitas instrumen angket dapat diketahui dengan perhitungan
menggunakan rumus Alpha Cronbach Syofian Siregar, 2012 : 176 sebagai berikut.
=
{
−
} {
−
∑
�
�
�
}
49 Keterangan:
= koefisien reliabilitas instrumen = jumlah butir pertanyaan
∑ �
�
2
= jumlah varians skor tiap-tiap item � = varians total
Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas r
11
0,6 Syofian Siregar, 2012 : 175.
Berdasarkan rumus perhitungan tersebut, dilakukan perhitungan koefisien reliabilitas untuk instrumen ahli media, ahli materi dan instrumen respon siswa.
instrumen ahli media didapatkan hasil 0,75, instrumen ahli materi didapatkan hasil 0,96 dan instrumen respon siswa didapatkan 0,73. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen penelitian yang meliputi ahli media, ahli materi dan instrumen respon siswa adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen secara lebih lengkap
dapat dilihat pada lampiran 4. Pada penelitian ini terdapat pula instrumen tes. Reliabilitas seluruh tes
diketahui dengan menggunakan rumus KR21 sebagai berikut:
�
=
{
−
} {
− −
}
Keterangan:
�
= koefisien reliabilitas instrumen = jumlah butir pertanyaan
= mean skor total � = varians total
Sugiyono, 2015 : 193
50 c. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi yang nilainya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,00. Rumus untuk menentukan
indeks diskriminan adalah :
Keterangan: DP
= daya pembeda butir = banyaknya peserta kelompok atas
= banyaknya peserta kelompok bawah
� =
banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
� =
proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
� =
proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Suharsimi Arikunto, 2016:228-229
Tabel 9. Kategori Daya Pembeda
Daya Pembeda Kategori
0,00 – 0,20
Jelek 0,21
– 0,40 Cukup
0,41 – 0,70
Baik 0,71
– 1,00 Baik sekali
Suharsimi Arikunto, 2016:232 d. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran soal tes dilakukan untuk mengetahui tingkat kesulitan tes yang digunakan. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dari perbandingan antara
jumlah siswa tes yang dapat menjawab benar dengan siswa yang menjawab soal yang dimaksudkan. Rumus indeks kesukaran menurut Nana Sudjana 2016:137
yaitu:
51
= �
Keterangan: I
= indeks kesukaran untuk setiap butir soal B
= banyak siswa yang menjawab benar setiap butir soal N
= banyak siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Tabel 10. Kategori Indeks Kesukaran Soal
Indeks Kesukaran Soal P Kategori
0,00 – 0,30
Sukar 0,31
– 0,70 Sedang
0,71 – 1,00
Mudah Nana Sudjana, 2016:137
F. Teknik Analisis Data