Pembuatan Ekstrak Metanol Buah Mahkota Dewa

29

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Ekstraksi Buah Mahkota Dewa

Simplisia yang digunakan pada peneltian ini adalah benar tumbuhan mahkota dewa Phaleria macrocarpa Scheff Boerl. yang telah melalui proses identifikasi taksonomi oleh Herbarium Bogoriense, Balai Penelitian dan Pengembangan Botani Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, LIPI Bogor. Surat identifikasi taksonomi tumbuhan dengan Nomor Surat 887IPH.3KSIII2014 lampiran 3. Serbuk simplisia yang didapatkan dari hasil pengeringan dan penghalusan dengan berat 72,6 gram, digunakan untuk proses esktraksi. Proses ekstraksi yang digunakan adalah dengan metode maserasi. Metode maserasi merupakan cara ekstraksi yang mudah dilakukan dan dalam tahapannya tidak dilakukan proses pemanasan sehingga menghindari kerusakan dari zat aktif yang dikandung oleh simplisia. 15 Metode ini merupakan cara ekstraksi dengan menggunakan pelarut, sedangkan pelarut yang digunakan pada penelitian ini adalah metanol. Metanol yang digunakan terlebih dahulu didestilasi untuk mengurangi faktor pengotor yang ada sehingga yang digunakan untuk perendaman simplisia adalah metanol murni yang didapatkan dari hasil destilasi. Metanol merupakan pelarut yang bersifat polar sehingga dapat bercampur dengan air, jenis alkohol lain dan pelarut organik lainnya. 28 Metanol sangat mudah menguap pada titik didihnya yaitu 65° C. 29 Sehingga pada saat cairan maserasi dimasukkan ke dalam rotatory evaporator metanol akan menguap dan terpisah dengan zat aktif buah mahkota dewa yang ditarik saat perendaman. 15 Setelah proses maserasi maka ekstrak dimasukkan ke dalam alat rotatry evaporator. Dengan alat ini, ekstrak yang masih bercampur dengan pelarut dipisahkan sehingga didapatkan ekstrak kental yang akan digunakan untuk uji BSLT dengan larva Artemia salina Leach sebagai hewan ujinya. Dari hasil ekstraksi dengan metode maserasi yang telah dilakukan maka didapatkan :

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64