Tabel 4.1 Data Rendemen Ekstrak Buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl.
Nama Simplisia Bobot ekstrak
Bobot simplisia Rendemen
ekstrak
Ekstrak metanol buah Phaleria macrocarpa
Scheff Boerl. 19,8 gram
72,6 gram 27,27
Setelah didapatkan ekstrak yang akan digunakan pada penelitian, selanjutnya dilakukan pembuatan larutan konsentrasi ekstrak untuk uji BSLT. Larutan
pertama yang dibuat adalah larutan induk dengan konsentrasi 20.000 ppm sebanyak 100 ml.
Pada proses ini dilakukan pengenceran ekstrak kental buah mahkota dewa yang telah ditimbang sebanyak 2000 mg menggunakan aquades. Namun pada
penelitian ini dilakukan penambahan bahan inert yaitu dimetisulfoksida DMSO. Penggunaan bahan inert ini bertujuan untuk membantu melarutkan ekstrak.
DMSO merupakan salah satu zat yang bersifat toksik. Namun pada penelitian ini kadar DMSO yang digunakan tidak termasuk dalam kategori yang toksik karena
DMSO yang digunakan ≤ 2 , sedangkan efek toksik baru akan timbul ketika
DMSO dimasukkan sebanyak ≥ 7,5 .
30
4.2 Hasil Uji BSLT
Larutan induk dari ekstrak kental metanol buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl yang telah dibuat terlebih dahulu kemudian diencerkan menjadi
menjadi 5 konsentrasi, yaitu 1000 ppm, 250 ppm, 100 ppm, 50 ppm, dan 25 ppm yang akan digunakan untuk uji orientasi konsentrasi terlebih dahulu. Selain itu
dibuat pula kontrol negatif berupa air laut dan larva udang tanpa penambahan ekstrak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh air laut maupun faktor lain
terhadap kematian larva. Sehingga dapat dipastikan bahwa kematian larva hanyalah akibat dari penambahan ekstrak yang dilakukan.
Setelah dilakukan uji orientasi konsentrasi untuk mendapatkan persentase kematian larva pada rentang 10 -90 maka didapatkan konsentrasi uji yaitu
1000 ppm, 250 ppm, 100 ppm, 50 ppm, dan 25 ppm.
Percobaan ini dilakukan dengan 3 kali replikasipengulangan triplo dengan tujuan agar mendapat data yang lebih baik dan lebih akurat. Larva yang telah
berumur 36-48 jam dimasukkan ke dalam well plate masing-masing 10 ekor larva yang ditambahkan 1 ml air laut. Kemudian memasukkan masing-masing
konsentrasi uji sebanyak 1 ml ke dalam well plate. Setelah 24 jam pasca penambahan ekstrak, dilakukan pengamatan kematian larva.
Hasil kematian larva Artemia salina Leach pada setiap sumur dibandingkan satu sama lain termasuk pada sumur kontrol negatif. Berikut ini adalah hasil
penelitian dari uji konsentrasi ekstrak metanol buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl terhadap larva Artemia salina Leach.
Tabel 4.2 Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak metanol buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl terhadap larva Artemia salina Leach.
Sumur ke Angka Kematian Larva Artemia salina Leach
Kontrol negatif
Konsentrasi ekstrak pada tabung uji ppm 12,5
25 50
125 500
1 1
2 4
4 9
2 1
2 3
7 8
3 1
2 4
7 10
Total Kematian 3
6 11
18 27
Rata-Rata kematian
0,10 ± 0,20 ± 0
0,36 ± 0,5774
0,60 ± 1,7321
0,90 ± 1,1547
0,00 ± 0 Persentase
Kematian 10
20 36
60 90
Total larva yang digunakan pada percobaan ini dengan 3 kali percobaan sebanyak 30 ekor. Sehingga total larva yang digunakan pada seluruh percobaan
adalah 180 ekor. Total kematian diperolah dengan menjumlah kematian karva pada setiap konsentrasi. Rata
–rata kematian diperoleh dari total kematian dibagi total larva yang digunakan tiap konsentrasi. Persentase kematian didapatkan
dengan mengalikan rata –rata kematian dengan 100.