2.1.6 Uji Toksisitas Akut
Toksisitas akut merupakan efek berbahaya yang timbul setelah pemberian suatu zat atau kombinasi zat dalam dosis tunggal atau berulang selama 24 jam.
Sedangkan uji toksisitas akut adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan dosis letal median LC
50
, LD
50
suatu zat serta mekanisme dan target organnya. LC
50
atau LD
50
didefinisikan sebagai suatu dosis yang dapat mematikan 50 hewan coba dengan dosis tunggal atau berulang dalam waktu
24 jam.
18
2.1.7 Uji Toksisitas Jangka Pendek subakutsubkronik
Uji toksisitas yang dilakukan dengan pemberian zat secara berulang –ulang,
dilakukan setiap hari tau 5 kali setiap minggu selama waktu kurang 10 masa hidup hewan, yaitu 3 bulan untuk tikus dan 1 atau 2 tahun untuk anjing. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh paparan suatu zat pada dosis atau konsentrasi yang tidak toksik atau yang kemungkinan akan diberikan pada
manusia. Terkadang dosis dinaikkan untuk melihat efek toksik yang lebih cepat.
18,19
2.1.8 Uji Toksisitas Jangka Panjang kronis
Merupakan suatu uji yang dilakukan dengan memberikan zat kimia terhadap hewan coba secara berulang
–ulang selama masi hidup hewan coba atau disebagian besar masa hidup hewan coba. Misalnya 18 bulan untuk mencit, 24
bulan untuk tikus, dan 7 –10 tahun untuk anjing dan monyet.
18,19
Perbedaan antara uji toksisitas akut dan kronis adalah uji toksisitas akut dilakukan untuk mengetahui efek toksik dari suatu zat kimia sedangkan untuk uji
toksisitas kronis dilakukan untuk mengetahui tingkat keamanan suatu obat.
20
2.1.9 Penentuan LC
50
Untuk menentukan LC
50
dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
18,19,21
a. Cara Weil
Cara atau metode Weil ini menggunakan tabel Weil yang telah ada, dimana tabel tersebut berisi tentang respons dan koefisien nomorangka. Pada tabel
Weil juga terdiri dari beberapa kelompok subjek untuk tiap dosis obat, dimana 4 atau lebih kelompok dosis yang beda dapat digunakan dan jika
diukur tiap kelompok menjadi sama merupakan syarat pada tabel Weil.
Rumus : Log m = log D + d f + 1
Ket : m = nilai LC
50
D = dosis terkecil yang digunakan d = log dari kelipatan dosis
f = suatu nilai dalam tabel weil, karena angka kematian tertentu r
b. Metode Probit
Analisis probit merupakan suatu metode yang telah digunakan secara luas untuk menghitung toksisitas dengan cara membandingkan setiap konsentrasi
ataupun dosis.
20
Metode probit ini terutama digunakan untuk menghitung nilai LD
5
atau LD
95
, atau jika persentase kematian yang didapatkan pada uji toksisitas menujukkan kurang dari 16 atau lebih dari 84 .
Dalam penggunaan metode probit syaratnya adalah : 1.
Mempunyai tabel probit. 2.
Menentukan nilai probit dari setiap kematian tiap kelompok hewan uji. 3.
Menentukan log dosis tiap–tiap kelompok. 4.
Menentukan persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log dosis.
5. Memasukkan nilai 5 probit 50 kematian hewan uji pada persamaan
garis lurus.
Persamaannya : Y = mX + b
Ket : Y = 5 = nilai probit dari 50 kematian hewan coba
X = merupakan nilai LC
50
ketika diubah menjadi antilog X.