Metode BSLT Brine Shrimp Lethality Test

Secara umum memiliki 3 fase yaitu fase telur, larva nauplii dan artemia dewasa. Telur Artemia salina Leach atau biasa disebut kista memiliki bentuk bulat dengan ukuran 0,2 –0,3 mm. Kemudian akan berubah menjadi larva. Telur yang memiliki kualitas yang baik akan menetas setelah dimasukkan ke dalam air laut atau air dengan kadar garam yang tinggi selama 18 –24 jam. 24 Gambar 2.5 Tahap penetasan telur Artemia Sumber : Baraja M, Uji Toksisitas ekstrak daun Ficus elastica Nois ex Blume terhadap larva Artemia salina Leach dan profil kromatografi lapis tipis, Skiripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta;2008. Pada tahapan penetasan Artemia yang terjadi adalah hidrasi sehingga akan menjadi bulat dan embrio yang di dalamnya akan menjadi aktif sehingga sekitar 24 jam kemudian cangkang kista akan pecah dan munculah embrio yang masih dibungkus dengan selaput dan disebut nauplii. Nauplii tingkat I disebut Instar I. Instar I yang baru menetas berbentuk bulat lonjong dengan ukuran panjang 400 mikron dan lebar 170 mikron serta beratnya 0,002 mg. Pada awalnya nauplii akan berwarna orange kecokelatan karena masih mengandung kuning telur. Selain itu, pada saat fase ini nauplii tidak akan makan, karena mulut dan anusnya belum terbentuk dengan sempurna. Lalu kemudian setelah 12-24 jam menetas, para nauplii ini akan melakukan pembelahan menjadi tahap instar II dan akhirnya memulai makan. 24,25 Gambar 2.6 Nauplii tingkat I Artemia salina Leach Sumber : Mudjiman,A. Udang resik air asin. Jakarta : Bhrata Karya Aksara;1995 Kemudian selanjutnya akan terus bermetamorfosis menjadi nauplii ke tinggat lebih tinggi. Pada tahap instar III akan terbentuk sepasang mata majemuk dan akan berangsur –angsur tumbuh tunas-tunas kakinya. Setelah menjadi instar III, instar IV, instar V hingga sampai instar XV dan kemudian menjadi dewasa. Biasanya waktu yang dibutuhkan menjadi larva menjadi dewasa adalah 2 minggu. 25 Gambar 2.7 Bagian tubuh Instar II Sumber : http:www.ecotao.co.zahtmlartemia.html

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64