Bagi Institusi Manfaat .1 Bagi Masyarakat

Karena fitofarmaka harus dipertanggung jawabkan keamanan dan khasiatnya ketika digunakan oleh manusia maka dilakukan serangkaian tahap pengujian dan pengembangan secara sistematik sebagai berikut : 7 a Pemilihan b Pengujian Farmakologik c Pengujian Toksisitas d Pengujian Farmakodinamik e Pengembangan Sediaan f Penapisan Fitokimia dan Standarisasi Sediaan g Pengujiaan klinik Setelah fitofarmaka terbukti keamanan dan khasiatnya untuk penggunaan oleh manusia maka perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. 7

2.1.2 Mahkota Dewa Phaleria macrocarpa Scheff Boerl

Phaleria macrocarpa Scheff Boerl merupakan tanaman yang banyak tumbuh daerah Papua. 9 Adapun sistematika dari tanaman ini yaitu tanaman ini tergolong dalam : 1 Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Bangsa : Thymelaeales Familia : Thymelaeceae Marga : Phaleria Jenis : Phaleria macrocarpa Gambar 2.1 Buah mahkota dewa yang masih di pohonnya Sumber : Dalimartha,S. Atlas tumbuhan obat Indonesia. Jakarta : Puspa Swara; 2003 Tanaman ini tumbuh di sekitar daerah tropis dengan tinggi kira –kira 1–6 meter. Bagian terdiri dari batang, daun, bunga dan buah. Bentuk buah yang dimiliki yaitu ”eclipse” dengan diameter sekitar 3 cm. Buah dari Phaleria macrocarpa Scheff Boerl berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah menjadi berwarna merah ketika matang. 10 Pada beberapa studi menyebutkan bahwa Phaleria macrocarpa Scheff Boerl memiliki khasiat pada berbagai penyakit seperti penyakit pada hati, jantung, ginjal, diabetes melitus, kanker, impotensi, hemoroid, alergi, penyakit vaskular, stroke, migran, jerawat dan berbagai penyakit kulit. 1,9,10 Selain itu, Phaleria macrocarpa Scheff Boerl juga memiliki khasiat yang lain yaitu antihistamin, efek hipoglikemik, antioksidan, antibakteri, antiinflamasi dan antikanker. 2,10,11,12,13 Dengan berbagai khasiat yang dimiliki oleh buah Phaleria macrocarpa Scheff Boerl telah menjadikannya salah satu tanaman yang memiliki potensial untuk dijadikan obat baru. Maka dari itu, Phaleria macrocarpa Scheff Boerl merupakan salah satu tanaman yang paling banyak diteliti oleh para peneliti obat.

Dokumen yang terkait

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun laban abang (aglaia elliptica blume) terhadap larva udang (artemia salina leach) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

4 23 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji toksisitas akut ekstrak etanol 96% biji buah alpukat (persea americana mill.) terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 10 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji toksisitas akut ekstrak metanol buah phaleria macrocarpa (scheff) boerl terhadap larva artemia salina leach dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT)

1 12 70

Uji toksisitas akut ekstrak metanol daun annona muricata l terhadap larva artemia salina leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 54 69

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 23 64