66
membatasi diri terhadap lingkungan sosialnya karena individu tersebut merasa mampu melakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain.
Karakteristiksubyektif yang dimiliki individu yang memiliki tipe kepribadian introvert tersebut termasuk dalam faktor yang menyebabkantipe introvert
memiliki kecenderungannarsistik. Berbeda dengan individu yang memiliki tipe introvert yang cenderung
suka menyendiri, tipe kepribadian ekstrovert termasuk dalam kategori yang senang berteman, mudah bergaul, dan tindakannya dipengaruhi oleh dunia
luar. Namun dengan karakteristik tersebut individu yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert diindikasikan memiliki kecenderungan narsistik
pula.Campbell dan Foster dalam Riza Hardian 2014 menyatakan bahwa individu yang narsistik juga seringkali sangat ahli berhadapan dengan
lingkungan sosial baru dan memulai suatu hubungan baru, meskipun kebanyakan dari merekamencari suatu pertemanan untuk dapat mempertinggi
status dan pandangan positif orang lain kepadanya. Selain itu menurut Septi Rohni Undari 2016 dalam penelitiannya
menyebutkan bahwa perilaku konsumtif pada tipe kepribadian ekstrovert lebih tinggi dari pada individu yang tergolong introvert. Hal ini sejalan
dengan penelitian Ranni Merli Safitri 2011 yang hasilnya menyebutkan bahwa semakin tinggi kepribadian narsistik yang dialami individu
semakin tinggi pula perilaku konsumtif yang terjadi pada individu tersebut. Remaja dengan perilaku konsumtif ini, akan membeli barang-barang yang
diinginkan namun tidak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
67
Remaja akan cenderung mengikuti model-model terbaru dalam hal atribut-atribut yang dikenakan seperti baju, tas, sepatu serta handphone.
Dengan demikian, hal-hal tersebut menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki tipe kepribadian introvert dan ekstrovert yang akan memberikan
kontribusi yang berbeda-beda terhadap tingkat narsistik yang dimiliki pada masing-masing individu tersebut. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti ingin
meneliti mengenai perbedaan kecenderungan narsistik pada siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dan ekstrovert.
F. Hipotesis
Ada perbedaan kecenderungan narsistik pada siswa ekstrovert dan siswa introvert.
68
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan metode komparatif. Menurut pendapat Sugiyono 2009: 7, pendekatan
kuantitatif merupaka metode dengan data hasil penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statitik. Menurut Nana Syaodih Sukmadinata
2010: 56 metode komparatif diarahkan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua atau lebih kelompok dalam aspek atau variabel yang
diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Baciro Sebelah Barat Stadion Mandala Krida, kota
Yogyakarta. Penelitian ini diadakan di SMA PIRI Yogyakarta dikarenakan berdasarkan pengamatan selama masa Praktek Pengalaman Lapangan PPL
di SMA PIRI Yogyakarta diketahui masih banyak parilaku siswa yang menunjukan pada karakteristik-karakteristik yang bersifat narsistik.
Pengambilan data lapangan akan dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan Oktober 2016.
C. Populasi Penelitian
Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan subyek penelitian. Sugiyono 2009: 80 mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
69
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Pendapat lain menurut Suharsimi Arikunto 2010: 108 populasi
adalah keseluruhan subyek dari penelitian. Jadi kesimpulan dari beberapa pendapat diatas populasi adalah keseluruhan subyek dari penelitian dengan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. . Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X, XI, dan XII SMA
PIRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 20162017 dengan jumlah populasi sebesar 127.
Tabel 1. Jumlah Populasi Siswa
No. Kelas
Jumlah
1. X A
20 Siswa 2.
X B 21 Siswa
3. XI IPA
26 Siswa 4.
XI IPS 20 Siswa
5. XII IPA
20 Siswa 6.
XII IPS 20 Siswa
Tujuan dan pertimbangan menjadi populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X, XI dan XII dipilih sebagai subyek penelitian karena
berdasarkan dengan hasil wawancara maupun observasi pada perwakilan siswa, diketahui bahwa siswa yang termasuk dalam kategori remaja ini
memiliki tipe kepribadian yang berbeda namun beberapa memiliki indikator yang menuju terhadap kecenderungan narsistik.
D. Variabel Penelitian
Variabel yang akan dibandingkan pada penelitian ini yaitu :
X
1
:Kecenderungan narsistik pada tipe kepribadian introvert X
2
:Kecenderungan narsistik pada tipe kepribadian introvert
70
E. Definisi Operasional
1. Kecenderungan Narsistik
Narsistik adalah perasaan mencintai diri sendiri secara berlebihan sehingga menimbulkan perilaku kebutuhan untuk dikagumi atau dipuja-
puja dan kurangnya empati, serta ingin mendapatkan perhatian lebih dari orang lain. Subyek dikatakan memiliki tingkat narsistik yang tinggi
apabila mendapatkan skor yang tinggi, sebaliknya apabila subyek mendapatkan skor yang rendah maka subyek dapat dikatakan memiliki
tingkat narsistik yang rendah.
2. Tipe Kepribadian Introvert dan Ekstrovert
Tipe kepribadian ekstrovert adalah seseorang yang memiliki sifat periang dalam berbagai kesempatan, mudah mengambil keputusan,
mudah bergaul, senang menerima tantangan, agresif, dan berubah –
ubah, sedangkan individu dengan tipe kepribadian introvert merupakan seseorang yang sulit dalam mengambil keputusan, lebih suka
menyendiri, bersikap hati – hati, pasif dan pendiam. Pengukuran untuk
membedakan siswa yang memiliki tipe kepribadian introvert dan ekstrovert dengan menetapkan skror rata-rata yaitu jika skor rata-rata
introvert lebih tinggi maka siswa tersebut memiliki kecenderungan tipe kepribadian introvert dan jika skor rata-rata ekstrovert lebih tinggi maka
anak tersebut memiliki kecenderungan tipe kepribadian ekstrovert.
71
F. Teknik Pengumpulan data
Terdapat dua hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian, yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data Sugiyono,
2007: 193.
1. Metode Skala
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Menurut Saifuddin Azwar 2013: 7 skala sebagai alat psikodiagnosa,
skala-skala performasi tipikal digunakan untuk pengungkapan aspek- aspek afektif seperti minat, sikap, dan berbagai variabel kepribadian lain.
Dalam penelitian ini, aspek yang diungkap yaitu beberapa indikator dari variabel Narsistik. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
disusun dengan menggunakan metode likert dengan 4 alternatif jawaban, sehinggaresponden memilih jawaban yang paling sesuai dengan kondisi
yang dialami. Setiap pernyataan memiliki alternatif jawaban sebagaiberikut: SS sangat sesuai, S sesuai, TS tidak sesuai, dan STS
sangat tidak sesuai. Pada setiap jawaban memiliki skor masing-masing yang memiliki perbedaan antara item favourable pernyataan
mendukung dan unfavourable pernyataan tidak mendukung. Tabel 2. Skor Alternatif Jawaban Skala Narsistik
No. Alternatif Jawaban
Skor Favourable
Unfavourable
1. Sangat Sesuai SS
4 1
2. Sesuai S
3 2
3. Tidak Sesuai TS
2 3
4. Sangat Tidak Sesuai STS
1 4